Jujur Kepada Pembaca dan Sumber Berita Fokus kepada Peristiwa-peristiwa Rutin
2. Jujur Kepada Pembaca dan Sumber Berita
Seorang jurnalis sastra, bahkan seorang jurnalis konvensional sekalipun, harus jujur kepada diri sendiri, profesi, media tempat ia bekerja, sumber berita, narasumber, dan kepada pembaca, pendengar, atau pemirsa. Seorang jurnalis adalah seorang yang jujur, lurus, istiqamah. Sekali ia berbuat tidak jujur, selamanya ia dihantui perasaan bersalah. Selebihnya, ia harus siap-siap dengan berbagai kemungkinan menghadapi celaan, ancaman, dan bahkan hukuman. Etika dasar jurnalistik mengajarkan, seorang jurnalis, wartawan atau reporter, sejak dini harus bisa membedakan dan tidak membaurkan antara fakta dan opini, tidak merekayasa fakta- peristiwa, dan senantiasa melaporkan semua yang dilihat dan didengarnya dengan benar, jujur, faktual, objektif. Dosa besar jika ia melanggar semua itu. Setidaktidaknya, ia akan dinilai sebagai reporter yang tidak berkualitas dan tidak bermoral.3. Fokus kepada Peristiwa-peristiwa Rutin
Seorang jurnalis sastra tidak akan memaksakan diri untuk menyelam di dasar taut dengan mata telaniang. Artinya, ia tidak akan melakukan sesuatu yang tak mungkin dikerjakan, atas dalih apa pun, termasuk dalih liputan jurnalistik. Ia memang harus kreatif, dan kaya inisiatif Tapi dua hat itu, tidak lalu membuat dirinya gelap mata: meliput sesuatu yang tidak mungkin impossible. Jadi, jurnalis sastra, di media mana pun dia bekerja, pada dasarnya orang yang sangat tahu diri. Ia akan lebih memfokuskan diri pada peristiwa-peristiwa rutin. Artinya peristiwa yang biasa dibaca, dilihat, didengar, atau bahkan suatu ketika dialaminya sendiri. Betapapun demikian, tidak berarti sesuatu yang rutin ditulis dan diperlakukan secara rutin pula. Seorang jurnalis sastra adalah seorang pengungkap fenomena dan realitas yang gelap-gulita, menjadi cerita-peristiwa yang terangbercahaya. Terlalu banyak sisi gelap di sekitar yang tak bisa diungkap lewat peliputan jurnalistik konvensional. Ia, uniknya, hanya bisa, dan ternyata dengan mudah diungkap lewat jurnalistik sastra. 107 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s4. Menyajikan Tulisan yang Akrab-Informal-Manusiawi
Parts
» MENULIS BERITA DAN FEATURE’S.
» Definisi Jurnalistik ARTI DAN DEFINISI JURNALISTIK 1. Pengertian Jurnalistik
» Tajuk Rencana PRODUK JURNALISTIK
» Artikel praktis Artikel ringan Artikel halaman opini
» Surat Pembaca PRODUK JURNALISTIK
» Kelahiran Wartawan Pertama Jurnalistik di Eropa
» Zaman Penjajahan di Indonesia Dari Bolan Madu ke Gelap Gulita
» Kebebasan Jurnalistik Pasca 1965 SEKILAS PERKEMBANGAN JURNALISTIK
» Jurnalistik dalam Orde Reformasi
» Pers Indonesia Menggenggam Bara
» Informasi Koreksi RUANG LINGKUP PERS
» Rekreasi Aktualitas Universalitas RUANG LINGKUP PERS
» Sederhana Singkat Padat Lugas Jelas
» Jernih Menarik RUANG LINGKUP PERS
» Demokratis Mengutamakan Kalimat Aktif
» PEDOMAN PEMAKAIAN BAHASA PERS
» MENULIS BERITA MENULIS BERITA DAN FEATURE’S.
» Provokatif Singkat dan Pada Relevan
» Fungsional Formal SYARAT JUDUL BERITA
» Representatif Merujuk pada Bahasa Baku Spesifik
» Atraktif Introduktif FUNGSI TERAS BERITA
» When Lead Teras Berita Kapan
» Where Lead Teras Berita Di mana
» Why Lead Teras Berita Mengapa
» How Lead Teras Berita Bagaimana
» Contrast Lead Teras Berita Kontras
» Quotation Lead Teras Berita Kutipan
» Question Lead Teras Berita Pertanyaan
» Descriptive Lead Teras Berita Pemaparan
» Narative Lead Teras Berita Bercerita
» Exclamation Lead Teras Berita Menjerit
» Pengertian Feature JENIS-JENIS TERAS BERITA
» Jenis-jenis Feature JENIS-JENIS TERAS BERITA
» Struktur Tulisan Struktur tulisan feature umumnya disusun seperti kerucut terbalik,
» Definisi Feature ARTI DAN DEFINISI FEATURE 1. Pengertian
» KARAKTERISTIK FEATURE TEKNIK MENULIS BERITA
» Kedudukan Feature Fungsi Feature
» Feature Minat Insani Human Interest Feature Feature Sejarah Historical Feature
» Feature Biografi Biografical Feature Feature Perjalanan Travelogue Feature
» Karakteristik Jurnalistik Sastra FEATURE JURNALISTIK SASTRA 1. Cerpen Sastra, Cerpen Hiburan,
» Jujur Kepada Pembaca dan Sumber Berita Fokus kepada Peristiwa-peristiwa Rutin
» Menyajikan Tulisan yang Akrab-Informal-Manusiawi Gaya Penulisan yang Sederhana dan Memikat
» Sudut Pandang yang Langsung Menyapa Pembaca Menggabungkan Naratif Primer dan Naratif Simpangan
» Menanggapi Reaksi-reaksi Sekuensial Pembaca
» Penyusunan Adegan Dialog Alat yang kedua adalah mencatat dialog secara utuh. Setiap
» Plot Plot bukan jalan cerita. Jalan cerita hanyalah manifestasi, benduk Karakter
» Gaya Suasana UNSUR-UNSUR POKOK CERITA FEATURE
» Lokasi Peristiwa UNSUR-UNSUR POKOK CERITA FEATURE
» NILAI PESAN MORAL CERITA FEATURE
» ANATOMI CERITA FEATURE TEKNIK MENULIS BERITA
» Arti dan Contoh Topik Feature Kriteria Topik Cerita Feature
» Intro Ringkasan Intro ringkasan tidak berbeda dengan penulisan teras berita
» Intro Bercerita JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Intro Deskriptif Sesuai dengan namanya, intro deskriptif hanya menggambarkan
» Intro Kutipan JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Intro Pertanyaan JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Intro Menuding Langsung JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Intro Penggoda JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Intro Unik JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Intro Gabungan Intro Kontras
» Intro Dialog JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Intro Menjerit JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Intro Statistik JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Penutup Ringkasan Penutup Penyengat
» Penutup Klimaks JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
Show more