Representatif Merujuk pada Bahasa Baku Spesifik

57 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s Sekalipun demikian, ketika digabung, kata-kata yang mandiri itu melahirkan satu kesatuan pengertian dan makna yang utuh. Tidak saling menolak atau saling menegaskan. Contoh : Kegiatan Kampanye Pemilu Capres Putaran yang Kedua di Bandung Sepi. Dalam judul tersebut, terdapat dua kata yang tida kfungsional dan karena itu harus dibuang, yakni kata kegiatan dan kata yang. Alasannya adalah : kampanye mengandung arti kegiatan. Menurut bahasa jurnalistik, kata kegiatan karena itu termasuk kata mubazir. Sedangkan kata yang sama sekali tidak diperlukan. Setelah diedit, judul berita itu menjadi Kampanye Capres Putaran Kedua di Bandung Sepi.

5. Formal

Berbeda dengan judul artikel yang sifatnya informal, maka judul berita harus dan wajib bersifat formal. Filosofinya : berita ditulis dengan teknik melaporkan. Formal berarti resmi, langsung menukik pada pokok masalah, sekaligus menghindari basa-basi dan eufimisme yang tidak perlu. Formal jugs berarti judul yang kits bust tidak mendayu-dayu, tidak meliuk- liuk, tidak ragu-ragu, tidak lunak atau apalagi mendua ambigu. Sekali lagi, berita adalah laporan tentang fakta spa adanya das Sein, dan bukan tentang fakta bagaimana seharusnya das Sollen. Dalam judul berita, tidak boleh muncul kesan seolah- olah pihak media yaitu redaktur atau jurrialis, menghadirkan fakta atau peristiwa sebagai sesuatu yang feminis, sesuatu yang lemah-lembut, atau sesuatu yang lebih banyak bicara tentang perasaan. Jadi, bicaralah dalam bahasa judul berita yang tegas dan ringkas. Ketegasan hanya mungkin dicapai apabila kita sebagai jurnalis tahu persis : berita yang kita buat itu memang benar-benar faktual, aktual, dan akurat. Contoh judul berita yang sifatnya formal Presiden Tolak Permohonan Grasi Terpidana Mati Contoh judul berita yang sifatnya informal : Presiden Ragu, Tolak atau Terima Grasi Terpidana Mati

6. Representatif

Representatif berarti judul berita yang sudah kita tetapkan memang mewakili dan mencerminkan teras berita. 58 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s Merujuk pada logika dan kaidah penelitian ilmiah, judul berita harus mengandung dua variabel: variabel bebas independent variable dan variabel terikat dependent variable. Sebagai Contoh, teras berita tentang kesiapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberantas praktik korupsi di tubuh Kejaksaan Agung, tidak masuk dalam kategori representatif bila judul yang dipilih berbunyi 1 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, atau 2 Kejaksaan Agung, atau 4 Korupsi di Kejaksaan Agung. Tetapi judul yang memenuhi kategori representatif adalah : 1 Presiden Yudhoyono Bertekad Berantas Korupsi di Kejaksaan Agung, 2 Presiden Bertekad Berantas Korupsi di Kejaksaan Agung, atau 3 Presiden Berantas Korupsi di Kejaksaan Agung.

7. Merujuk pada Bahasa Baku

Judul adalah identitas terpenting sebuah berita. Sebagai identitas, tentu posisi dan reputasi media yang memuat, menyiarkan, atau yang menayangkannya dipertaruhkan. Bahkan karakter dan profesionalitas media sedikit-banyak tercermin pada judul-judul berita yang ditulisnya. Media massa yang kapabel dan kredibel tidak mungkin membuat judul berita yang bertolak belakang dengan kapasitas dan reputasinya. Ia ingin dipandang intelektual, dimlai proporsional dan profesional, serta dihargai dan dihormati Sebagai media massa yang mengemban fungsi edukasional mendidik. Ia tidak mau dituding merusak bahasa hanya karena menulis judul berita dengan kata-kata dan istilah yang tidak baku. la menyadari, pers mengemban fungsi pendidik masyarakat dan bangsa. la berarti media massa dituntut untuk senantiasa memberi contoh yang baik. Fungsi itu semestinya juga tercermin pada judul-judul berita dan artikel yang disajikannya.

8. Spesifik

Spesifik berarti judul berita tidak saja harus mewakili dan mencerminkan teras berita, tetapi sekaligus juga harus mengandung katakata khusus. Spesifik berarti pula judul berita jangan menggunakan katakata umum. Menurut para pakar 59 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s bahasa, kata-kata umum ialah kata-kata yang luas ruang lingkupnya. Kata-kata khusus ialah kata-kata yang sempit ruang lingkupnya. Makin umum, makin kabur gambarannya dalam anganangan. Sebaliknya, makin khusus, makin jelas dan tepat Soedjito, 1988: 5-6. Jadi, hindari kata bermakna umum dalam judul- judul berita. Sebagai contoh, buah-buahan termasuk kata bermakna umum. Sekian puluh nama atau jenis buah bisa termasuk di dalamnya seperti apel, mangga, pear, durian, pisang, salak, rambutan, alpukat, melon, pepaya, jambu, anggur. Tetapi apabila kita hanya menyebut satu nama, misalnya alpukat, maka alpukat termasuk kata bermakna khusus. Sebagai contoh, dalam teras berita ditegaskan ternyata hanya harga mangga yang jatuh di Bandung, maka kita tidak boleh membuat judul berita: harga buah-buahan di Bandung merosot drastis. Judul berita seperti itu, jelas mengaburkan fakta Serta sekaligus bisa dituduh mengelabui masyarakat. Faktanya: jenis buah yang lain seperti apel, durian, anggur, tetap normal dan bahkan cenderung bergerak naik.

C. FUNGSI TERAS BERITA