Penutup Ringkasan Penutup Penyengat

145 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s melakukan rekonstruksi dari sang wartawan. Di sini, wartawan melakukan peran ganda: sebagai jurnalis sekaligus seorang cerpenis. Peran ganda itulah yang sangat diperlukan wartawan, antara lain ketika memulai dan menutup feature. Menurut Williamson, terdapat empat jenis penutup dalam cerita feature: penutup ringkasan, penutup penyengat, penutup klimaks, dan penutup menggantung Bujono, Hadad, 1997:54. Dalam buku ini, saya tambahkan satu lagi: penutup ajakan bertindak. Penjelasan tentang kelima jenis penutup itu saya lengkapi dengan contoh-contohnya:

1. Penutup Ringkasan

Penutup ini bersifat ikhtisar, hanya mengikuti ujung-ujung bagian cerita yang lepas-lepas dan menunjuk kembali ke intro Bujono, Hadad, 1997:54. Penutup ringkasan dimaksudkan untuk membimbing pembaca, pendengar, atau pemirsa, untuk mengingat kembali pokok-pokok cerita yang sudah diuraikan. Pesan inti cerita ditegaskan kembali dalam kalimat atau redaksi yang berbeda. Akhirnya pembaca, pendengar, atau pemirsa diyakinkan tentang apa yang seharusnya dipikirkan atau dilakukan. Setidak-tidaknya, is tidak memetik kesimpulan yang keliru. Contoh: a. Hanya, cara ini tidak mungkin bisa diterapkan di semua sekolah di Jakarta. Ini mengingat tidak semua sekolah berdekatan letaknya. Jadi, dengan kata lain, masalah remaja sangat pelik Meski dalam Operasi Kilat Jaya berhasil menahan 300 siswa dari 800 siswa yang terjaring, tidak berarti perkelahian pelajar bisa dituntaskan. Ini juga dialami di beberapa negara lain Mengundang Perseteruan yang Merenggut Nyawa, Majalah Berita Mingguan Gatra, Jakarta, 27 April 1996. b. Saat ini, memang dia tidak berada pada posisi atas. Makanya, ketika is melihat kesempatan untuk lebih baik Prancis, Anelka tak ragu-ragu mengambilnya. Liku-liku kepindahannya dari Real Madrid, berakhir sudah. PSG melihat, bakat yang ada pada Anelka sebagai striker muda sangat dibutuhkan. Kali ini Anelka harus mampu menunjukkan kelasnya Kembalinya Anak Hilang, 146 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s Majalah Berita Mingguan Gamma, Jakarta, 15 Agustus 2000.

2. Penutup Penyengat

Penutup yang mengagetkan bisa membuat pembaca seolah-olah terlonjak. Penulis hanya menggunakan tubuh cerita unto menyiapkan pembaca pada kesimpulan yang tidak terduga-duga. Penutup seperti ini mirip dengan kecenderungan film modern yang menutup cerita dengan mengalahkan orang yang baik-baik oleh orang jahat Bujono, Hadad, 1997:54. Dalam dunia balap sepeda motor seperti GP500, teknik ini disebut sebagai gaya menyalip di tikungan. Sering tak terduga, baik untuk yang disalip, maupun untuk publik penonton yang menyaksikannya. Contoh: a . K i ni ko n di si f is i kn ya p u n ta mp a k mul ai mel ema h . Bi b ir n ya mengelupas, seperti terbakar panas. Jansom sendiri mengaku bahwa kalau dia banyak bergerak, maka cepat lelah. Bayang-bayang ajal terasa sudah kian dekat. Sebelum meninggal, Saya ingin menikmati kelezatan hidup di dunia ini sepuas-puasnya, katanya, seperti bermimpi Mimpi Kaya Sebelum Mati, Majalah Berita Mingguan Gatra, Jakarta, 1 Juni 1990 b . Membakar karena jengkel pernah terjadi di Palembang. Sumatera Selatan, December silam. Jengkel utangnya Rp. 50 ribu ditagih melulu, Mardiani membakar rumah pamannya. Tak ada korban jiwa, namun 22 rumah tetangga ikut gosong. Usai menyulut api, ibu seorang anak itu menyerahkan diri kepada pihak berwajib Api Maut Anak Durhaka, Majalah Berita Mingguan Gatra, Jakarta, 1 Jum 1996.

3. Penutup Klimaks