Surat Pembaca PRODUK JURNALISTIK

14 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s Dakwah IAIN SGD Bandung, para kolumnis seperti Eugene Field dan Franklin Pierce Adams, menerbitkan berbagai sejak, humor, lelucon yang aneh-aneh, dan esai-esai ringan karangannya sendiri atau dari para kontributornya. Column gossip tentang skandal pribadi para tokoh, terutama dalam dunia min, oleh para penulis seperti Walter Winchell berhasil dipopulerkan pada 1920-an. Problem sosial dan ekonomi 1930-an merangsang orang-orang pintar untuk mengembangkan pandangan politiknya, di antaranya Walter Lippmann, bekerja sama dengan para pengedar informasi intern dan ramalan seperti Drew Pearson. Pada 1960-an ratusan column berisi hampir setiap segi kemanusiaan, dari soal cinta dan kesehatan sampai pada ilmu pengetahuan dan keuangan, muncul pada harian-harian berkala lainnya di Amerika dan Eropa. Bahkan di Indonesia lebih luas lagi Isinya. Selain masalah kemanusiaan, juga masalah kebijakan para penguasa selalu menjadi sorotan para kolumnis yang kritis Suhandang, 2004:163-164. Di tangan para kolumnis profesional, topik apa pun yang dibahas, mulai dari yang ringan seperti masalah pakaian dinas pejabat, sampai yang berat seperti kecenderungan makin banyaknya wakil rakyat di tingkat kota dan kabupaten yang hobi memakan uang rakyat, tersaji dalam cerita singkat yang memikat, logis rasional, enak dibaca dan perlu. Benar-benar menggairahkan. Benar-benar menyegarkan.

6. Surat Pembaca

Surat pembaca adalah opini singkat yang ditulis oleh pembaca dan dimuat dalam rubrik khusus surat pembaca. Surat pembaca biasanya berisi keluhan atau komentar pembaca tentang apa saja yang menyangkut kepentingan dirinya atau masyarakat. Panjang surat pembaca rata-rata 2-4 paragraf. Rubrik surat pembaca lebih merupakan layanan publik dari pihak redaksi terhadap masyarakat. Dalam rubrik ini, pembaca boleh menuliskan apa saja dan ditujukan kepada siapa saja. Syaratnya antara lain pembaca harus menyertakan fotokopi kartu tanda penduduk KTP atau identitas lain yang masih berlaku seperti fotokopi surat izin mengemudi SIM atau kartu mahasiswa. Topik yang dibahas sangat bervariasi, misalnya tentang telepon umum yang tidak berfungsi, jalan 15 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s berlubang, layanan petugas kantor-kantor pemerintah yang buruk, kinerja dan layanan pihak perusahaan atau badan dan organisasi yang mengecewakan, atau makin banyaknya tayangan acara pada televisi yang dianggap menonjolkan sisi pornografi, kekerasan, dan sadisme Sumadiria, 2004:4. Para mahasiswa Saya dari setiap, angkatan sering bertanya, bolehkah kita mengirimkan surat pembaca yang sama kepada lebih dari satu media? Saya tersenyum. Saya tahu, mereka takut dicap tidak etis atau bahkan akan menuai konsekuensi yuridis. Katanya: kami bukan seperti anggota DPR yang banyak dan sering tidak memiliki rasa malu. Kami adalah mahasiswa yang kerap dijuluki masyarakat sebagai pejuang intelektual yang bermoral. Saya jawab dengan mantap: boleh Surat pembaca yang ditulis siapa pun, dapat, atau tidak dilarang, untuk dikirimkan ke lebih dari satu media tanpa perubahan redaksional apa pun. Betapapun demikian, syarat dan etikanya tetap harus diperhatikan. Misalnya, surat yang kita kirim kepada lebih dari satu media itu, semuanya asli, dalam arti bukan salinan atau hasil fotokopian. Surat tersebut tetap harus melampirkan fotokopi KTP, SIM, atau kartu identitas lain yang masih berlaku. Harap diingat, ketentuan boleh mengirim Surat pembaca ke lebih dari satu media ini, sama sekali tidak berlaku bagi artikel. Siapa pun kita, dilarang mengirimkan artikel yang sama ke lebih dari satu media. Tidak etis dan tidak bermoral.

D. SEKILAS PERKEMBANGAN JURNALISTIK

Pada pemerintahan Cayus Julius Caesar 100-44 SM di negara Romawi, dipancangkan beberapa papan tulis putih di lapangan terbuka di tempat rakyat berkumpul. Pagan tulis yang disebut Forum Romanum itu berisi pengumuman-pengumuman resmi. Menurut isinya, papan pengumuman ini dapat dibedakan atas dua macam. Pertama, Acta Senatus yang memuat laporan- laporan singkat tentang sidang-sidang senat dan keputusan- keputusannya. Kedua, Acta Diurna Populi Romawi yang memuat keputusankeputusan dari rapat-rapat rakyat dan berita-berita lainnya. Acta Diurna ini merupakan alat propaganda pemerintah Romawi memuat berita-berita mengenai peristiwa-peristiwa yang perlu oleh rakyat Hamzah dkk, 1987:2930.