Demokratis Mengutamakan Kalimat Aktif
8. Demokratis
Salah satu ciri yang paling menonjol dari bahasa jurnalistik adalah demokratis. Demokratis berarti bahasa jurnalistik tidak mengenal tingkatan, pangkat, kasta, atau perbedaan dari pihak yang menyapa dan. pihak yang disapa sebagaimana dijumpai dalam gramatika bahasa Sunda dan bahasa Jawa. Bahasa jurnalistik menekankan aspek fungsional dan komunal, sehingga sama sekah tidak dikenal pendekatan feodal sebagaimana dijumpai pada masyarakat dalam lingkungan priyayi dan keraton. - Bahasa jurnalistik memperlakukan siapapun, baik itu presiden, guru, karyawan, maupun tukang becak, pengemis dan pemulung, secara sama. Kalau dalam berita disebutkan presiden mengatakan, maka kata mengatakan tidak bisa atau harus diganti dengan kata bersabda. Presiders dan pengemis, keduanya tetap harus ditulis mengatakan. Bahasa jurnalistik menolak pendekatan diskriminatif dalam penulisan berita, laporan, gambar, karikatur, atau bahkan teks foto sekalipun. Secara ideologic, bahasa jurnalistik melihat setiap individu memiliki kedudukan yang sama di depan hukum sehingga orang itu tidak boleh diberi pandangan Serta perlakuan yang berbeda. Semuanya sejajar dan sederajat. Hanya perspektif nilai berita news value yang membedakan diantara keduanya. Salah satu penyebab utama mengapa bahasa Indonesia dipilih dan ditetapkan sebagai bahasa negara, bahasa pengikat persatuan dan kesatuan bangsa, karena bahasa Melayu sebagai cikal bakal bahasa Indonesia memang sangat demokratis. Sebagai contoh, presiden makan, Saya makan, pengemis makan, kambing makan.9. Mengutamakan Kalimat Aktif
Kalimat aktif lebih mudah dipahami dan lebih disukai oleh khalayak pembaca daripada kalimat pasif. Sebagai contoh presiden mengatakan, bukan dikatakan oleh presiden. Contoh lain, pencuri mengambil perhiasan dari dalam lemari pakaian, dan bukan 38 | M e n u l i s B e r i t a d a n F e a t u r e s diambilnya perhiasan itu dari dalam lemari pakaian oleh pencuri. Bahasa jurnalistik harus jelas susunan katanya, dan kuat maknanya dear and strong. Kalimat aktif lebih memudahkan pengertian dan memperjelas tingkat pemahaman. Kalimat pasif sering menyesatkan pengertian dan membingungkan tingkat pemahaman.10. Menghindari Kata Atau Istilah Teknis
Parts
» MENULIS BERITA DAN FEATURE’S.
» Definisi Jurnalistik ARTI DAN DEFINISI JURNALISTIK 1. Pengertian Jurnalistik
» Tajuk Rencana PRODUK JURNALISTIK
» Artikel praktis Artikel ringan Artikel halaman opini
» Surat Pembaca PRODUK JURNALISTIK
» Kelahiran Wartawan Pertama Jurnalistik di Eropa
» Zaman Penjajahan di Indonesia Dari Bolan Madu ke Gelap Gulita
» Kebebasan Jurnalistik Pasca 1965 SEKILAS PERKEMBANGAN JURNALISTIK
» Jurnalistik dalam Orde Reformasi
» Pers Indonesia Menggenggam Bara
» Informasi Koreksi RUANG LINGKUP PERS
» Rekreasi Aktualitas Universalitas RUANG LINGKUP PERS
» Sederhana Singkat Padat Lugas Jelas
» Jernih Menarik RUANG LINGKUP PERS
» Demokratis Mengutamakan Kalimat Aktif
» PEDOMAN PEMAKAIAN BAHASA PERS
» MENULIS BERITA MENULIS BERITA DAN FEATURE’S.
» Provokatif Singkat dan Pada Relevan
» Fungsional Formal SYARAT JUDUL BERITA
» Representatif Merujuk pada Bahasa Baku Spesifik
» Atraktif Introduktif FUNGSI TERAS BERITA
» When Lead Teras Berita Kapan
» Where Lead Teras Berita Di mana
» Why Lead Teras Berita Mengapa
» How Lead Teras Berita Bagaimana
» Contrast Lead Teras Berita Kontras
» Quotation Lead Teras Berita Kutipan
» Question Lead Teras Berita Pertanyaan
» Descriptive Lead Teras Berita Pemaparan
» Narative Lead Teras Berita Bercerita
» Exclamation Lead Teras Berita Menjerit
» Pengertian Feature JENIS-JENIS TERAS BERITA
» Jenis-jenis Feature JENIS-JENIS TERAS BERITA
» Struktur Tulisan Struktur tulisan feature umumnya disusun seperti kerucut terbalik,
» Definisi Feature ARTI DAN DEFINISI FEATURE 1. Pengertian
» KARAKTERISTIK FEATURE TEKNIK MENULIS BERITA
» Kedudukan Feature Fungsi Feature
» Feature Minat Insani Human Interest Feature Feature Sejarah Historical Feature
» Feature Biografi Biografical Feature Feature Perjalanan Travelogue Feature
» Karakteristik Jurnalistik Sastra FEATURE JURNALISTIK SASTRA 1. Cerpen Sastra, Cerpen Hiburan,
» Jujur Kepada Pembaca dan Sumber Berita Fokus kepada Peristiwa-peristiwa Rutin
» Menyajikan Tulisan yang Akrab-Informal-Manusiawi Gaya Penulisan yang Sederhana dan Memikat
» Sudut Pandang yang Langsung Menyapa Pembaca Menggabungkan Naratif Primer dan Naratif Simpangan
» Menanggapi Reaksi-reaksi Sekuensial Pembaca
» Penyusunan Adegan Dialog Alat yang kedua adalah mencatat dialog secara utuh. Setiap
» Plot Plot bukan jalan cerita. Jalan cerita hanyalah manifestasi, benduk Karakter
» Gaya Suasana UNSUR-UNSUR POKOK CERITA FEATURE
» Lokasi Peristiwa UNSUR-UNSUR POKOK CERITA FEATURE
» NILAI PESAN MORAL CERITA FEATURE
» ANATOMI CERITA FEATURE TEKNIK MENULIS BERITA
» Arti dan Contoh Topik Feature Kriteria Topik Cerita Feature
» Intro Ringkasan Intro ringkasan tidak berbeda dengan penulisan teras berita
» Intro Bercerita JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Intro Deskriptif Sesuai dengan namanya, intro deskriptif hanya menggambarkan
» Intro Kutipan JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Intro Pertanyaan JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Intro Menuding Langsung JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Intro Penggoda JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Intro Unik JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Intro Gabungan Intro Kontras
» Intro Dialog JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Intro Menjerit JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Intro Statistik JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
» Penutup Ringkasan Penutup Penyengat
» Penutup Klimaks JENIS-JENIS INTRO CERITA FEATURE
Show more