Menyadari bahwa masa remaja adalah suatu masa penting dalam kaitannya dengan masa pertumbuhan dan perkembangan pribadi sebagai manusia, maka
moralitasnya perlu dan penting untuk diperhatikan terlebih dengan adanya pendidikan sebagai bagian dalam mewujudkan nilai-nilai baik dalam membentuk
pribadi manusia itu sendiri. Menarik juga bahwa hidup dan pergumulan remaja dalam dunia jaman
sekarang yang selalu mengalami banyak tantangan, baik internal maupun eksternal seperti perkembangan jaman, untuk itu sangatlah penting bahwa
moralitas itu selalu menjadi hal yang tidak kalah penting untuk selalu diperhatikan. Remaja yang hidup dalam dunia pluralisme, di mana kehidupan
sosial diwarnai dengan berbagai macam latar belakang yang berbeda baik suku, agama dan kepercayaan, olehnya moralitas menjadi salah satu dari sekian banyak
hal yang dapat membantu remaja dalam mengembangkan pribadi yang lebih bermartabat.
Hurlock dalam
bukunya Psikologi
Perkembangan 1980:207
mengungkapkan bahwa remaja adalah periode yang penting, peralihan, perubahan dan masa pencarian identitas diri. Suatu masa yang sangat berharga bagi remaja
untuk membentuk pribadinya ke arah kematangan pribadi yang semakin maksimal, semakin menunjukkan pribadi-pribadi yang berakal budi dan bermoral.
D. HUBUNGAN PENDIDIKAN RELIGIOSITAS DENGAN MORALITAS
Bertitik tolak dari pemaparan di atas mengenai kajian teori pendidikan religiostas dan moralitas, penulis dapat memahami suatu benang merah yang
menghubungkan antara religiositas dengan moralitas. Pendidikan religiositas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah suatu pendidikan untuk menumbuhkembangkan sikap batin siswa agar mampu melihat kebaikan Allah dalam diri sendiri, sesama dan lingkungan
hidupnya Komisi Kateketik KAS, 2002:7. Pendidikan religiositas adalah komunikasi iman di mana setiap siswa-siswi baik yang seagama maupun yang
berbeda agama terbantu untuk menjadi manusia yang religius, bermoral terbuka dan mampu menjadi pelaku perubahan sosial. Moralitas adalah suatu pengalaman
pribadi di mana adanya kedalaman atau intimitas jiwa pribadi maupun sebagai makhluk sosial. Di dalam pengertian pendidikan religiositas jelas jelas tercakup
tentang hidup bermoral. Hal ini berarti bahwa siswa-siswi yang mampu dan mau memahami akan pentingnya hidup bermoral sebagai orang yang mempunyai
agama dan kepercayaan, akan menjadi jelas moralitasnya dalam tindakan dan perbuatan sehari-hari, baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan
masyarakat. Moralitas dalam hubungannya dengan orang beragama dan berkepercayaan menjadi suatu tindakan nyata konkrit dalam setiap sikap dasar
dalam arti perkataan dan perbuatan. Moralitas menjadi tindakan nyata baik buruk ataupun perwujudan dari sikap dasar manusia sebagai orang yang
mempunyai keutamaan moral sesuai dengan agama dan kepercayaan yang diimani. Moralitas merupakan suatu sikap dasar di mana setiap pribadi dapat
mengaktualisasikan dirinya sebagai pribadi yang bermartabat, serta pribadi yang beriman sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut.
Dari pemaparan di atas penulis menyimpulkan bahwa pendidikan religiositas mempunyai hubungan dengan moralitas. Moral menjadi salah satu
bagian dari fungsi dan tujuan pendidikan religiositas. Moralitas menjadi tujuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari pendidikan religiositas. Di samping moralitas sebagai bagian dari fungsi pendidikan religositas, moralitas juga berperan sebagai cermin untuk melihat
bagaimana setiap siswa-siswi hidup sesuai dengan ajaran dan agamanya. Moralitas adalah suatu tindakan sikap dasar di mana siswa-siswi dapat melihat
segala pengalamannya sesuai dengan latar belakangnya. Suatu bentuk tindakan sikap dasar di mana siswa-siswi didorong untuk semakin mampu belajar menjadi
pribadi yang bertumbuh dan berkembang ke arah kematangan pribadi sesuai dengan agama dan kepercayaan yang diimani.
E. MATERI-MATERI