Siswa-siswi sebagai orang yang beragama dan berkepercayaan adalah pelaku kejujuran itu sendiri. Tindakan kejujuran merupakan suatu tindakan
konkrit yang dapat diwujudkan dalam tindakan sekecil apa pun, baik dalam perkatan maupun perbuatan dalam hubungannya dengan teman, guru, orang tua,
orang lain atau siapun, di mana pun dan kapan pun. Komkat KAS Majelis Pendidikan Katolik KAS dalam buku Pendidikan Religiositas Agama dan
Kepercayaan membawa Pembaharuan 2006A:101 mengungkapkan bahwa semua agama dan kepercayaan mengajarkan pentingnya membangun dan
mengembangkan sikap jujur. Jujur terhadap Tuhan dan sesama merupakan tanggung jawab moral dalam mewujudkan iman di dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mewujudkan Hidup Beriman dalam Masyarakat dan Lingkungan
a. Manusia berhadapan dengan aneka peraturan
Dalam kehidupan bersmasyarakat, kelompok, organisasi, maupun keluarga aturan sangat sering dijumpai. Aturan juga sudah menjadi bagian dari hidup
manusia sebagai bagian penting dari kebiasaan yang dilakukan ada dari saat ke saat. Dalam kehidupan beragama aturan juga menjadi hal penting, hal ini dapat
dilihat dalam kegiatan ibadat pelaksanaan, dalam kehidupan keluarga ada kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai aturan ataupun norma yang telah
dihidupi oleh agama tertentu. Di dalam sekolah aturan menjadi sarana dalam membina dan mendidik siswa-siswi untuk menghargai waktu menggunakan
dengan baik. Aturan adalah ketentuan yang mengikat warga kelompok masyarakat, yang
dipakai sebagai panduan, tatanan, dan kendali tingkah laku yang sesuai dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diterima Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Komkat KAS Majelis Pendidikan Katolik KAS, Mewujudkan Hidup Beriman dalam Masyarakat dan Lingkungan
Hidup, 2006C:37-39. Di dalam kehidupan siswa-siswi di sekolah aturan ini sangat relevan di mana lewat aturan yang berlaku, siswa-siswi diajak untuk
mengaktualisasikan dirinya sebagai pribadi yang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan aturan, tentu dalam konktes pendidikan religiositas disadari
bahwa siswa-siswi adalah orang beriman yang mempunyai aturan dalam hidup agama dan kepercayaan yang diimani, hal inilah yang akan menjadi kekayaan
tersendiri dalam melihat sejauh mana tindakan siswa-siswi tersebut dapat di lihat dalam keseharian di sekolah.
Komkat KAS Majelis Pendidikan Katolik KAS, Mewujudkan Hidup Beriman
dalam Masyarakat
dan Lingkungan
Hidup 2006C:37-39
mengunkapkan bahwa orang beriman perlu memahami, menyadari dan menghayati peraturan yang disepakati bersama selaras dengan kehendak Tuhan,
karena akan menghasilkan tatanan hidup yang sejahtera, adil dan bersaudara. Ungkapan ini mau menunjukkan bahwa sikap mentaati dan menanggapi aturan
dalam hidup bersama baik di dalam keluarga, kelompok, maupun lingkungan sosial masyarakat merupakan suatu sarana yang menghidupkan, membangun
setiap pribadi bagaimana bertindak, menyesuaikan diri, menghormati dan menghargai tatanan hidup bersama tersebut sebagai sarana dalam membangun
pribadi-pribadi yang bijaksana. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Menjadi Pelaku Perubahan dalam Masyarakat