Suara Hati Melestarikan Alam Lingkungan

kelompok maupun sosial masyarakat. Manusia sebagai orang beriman dengan segala kekayaan akan nilai-nilai kerajaan Allah yang dianut dan diimani akan menjadi pondasi sekaligus menjadi jalan untuk mewujudkan tindakan perubahan sebagaimana diungkapkan di atas. Di sini dapat di lihat bagaimana setiap pribadi yang hidup oleh agama dan kepercayaan yang diimani akan tampak dalam tindakan konkrit, baik dalam keluarga, kelompok, organisasi, maupun lingkungan sosial masyarakat yang majemuk. Siswa-siswi sebagai pribadi yang mempunyai agama dan kepercayaan mempunyai nilai-nilai keutamaan moral mempunyai peluang besar untuk menjadi pelaku perubahan dalam kehidupannya, baik di rumah, relasi dengan teman, guru, maupun dengan sesamanya manusia.

c. Suara Hati

Suara hati memiliki peranan penting dalam kehidupan orang yakni untuk menyatakan baik buruknya suatu perbuatan yang akan dilakukan dan yang telah dilakukan. Suara hati juga dapat memberi dorongan dalam melakukan perbuatan yang terbaik, dan dapat menghindari dorongan dari setiap niat jahat Komkat KAS Majelis Pendidikan Katolik KAS, Mewujudkan Hidup Beriman dalam Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 2006C:66-69. KWI dalam buku Iman Katolik Buku Informasi dan Referensi 1996:13-15 mengungkapkan bahwa suara hati ialah kemampuan manusia untuk menyadari tugas moral dan untuk mengambil keputusan moral. suara hati bukan hanya untuk menilai sarana dan tujuan manusia melainkan juga sebagai pedoman dan daya penggerak bagi setiap tindakan baik dalam perkataan maupun perbuatan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Bagi orang beriman, suara hati dipahami sebagai tempat orang mendengar panggilan untuk berjumpa dan berhubungan dengan Tuhan secara pribadi Komkat KAS Majelis Pendidikan Katolik KAS, Mewujudkan Hidup Beriman dalam Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 2006C:68. Tindakan dan perbuatan didasarkan pada keputusan suara hatinya merupakan jawaban atas sapaan Tuhan atau panggilan Tuhan. Berdasarkan penjelasan di atas penulis memberi suatu kesimpulan bahwa suara hati adalah ruang, tempat kedalaman jiwa manusia untuk melihat, meraba, merasa, memilah-milah apa yang menjadi pilihan saat situasi, keadaan, dan tantangan diperhadapkan baik secara sadar maupun tidak sadar dengan fondasi iman dan kepercayaan yang diimani sebagai manusia ciptaan Allah.

d. Melestarikan Alam Lingkungan

Melestarikan alam lingkungan menjadi tugas dan panggilan dari Tuhan Komkat KAS Majelis Pendidikan Katolik KAS, Mewujudkan Hidup Beriman dalam Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 2006C:92. J.W.M. Bakker dalam Dick Hartoko 1984:15-16 mengungkapkan bahwa dalam kebudayaan, manusia mengakui alam dalam arti seluasnya sebagai ruang pelengkap untuk semakin menanusiakan dirinya yang identik dengan kebudayaan alam. Ia tidak menguasai alam tapi mengetahuinya. Ia memberi cap manusia kepada alam dengan bersikap tuan dekaligus abdi. Di sini terungkap bahwa secara fisik manusia dan alam mempunyai hubungan yang saling membutuhkan, alam sebagai ruang pelengkap bagi manusia, dan manusia sebagai pemberi cap manusia terhadap alam dengan bersikap tuan sekaligus abdi. KWI dalam buku Iman Katolik Buku Informasi dan Referensi 1996:151 mengungkapkan bahwa manusia hanyalah bagian dari seluruh ciptaan dan hidupnya disangga oleh alam semesta. Maka dari itu perlula h “gambar Allah” manusia tidak hanya dimengerti secara personal melainkan juga sosial dan ekologis, dalam hubungan dan tanggung jawab terhadap kehidupan bersama dan kehidupan alam semesta. Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling sempurna dalam arti mempunyai keutamaan moral sebagai orang beriman, beragama dan berkepercayaan harus mampu menjadi tuan sekaligus abdi bagi alam ciptaan lingkungan sebagai tugas mulia yang diberikan sang pencipta atas manusia. Fransiskus dari Assisi dalam William Chang 2001:105 mengungkapkan bahwa sikap yang baik terhadap alam menunjukkan keterbukaan dan kesedian diri manusia untuk keluar dari egoisme, keinginan menonjolkan diri, keinginan untuk berkuasa. Kemampuan untuk keluar dari dalam diri adalah suatu tindakan yang berkeutamaan dalam memperjuangkan alam ciptaan Tuhan sebagai bagian dari hidup manusia. Paus Fransiskus dalam Ensiklik Laudato Si’ Tentang Perawatan Rumah Kita Bersama 2015: 143-146 mengungkapkan bahwa pendidikan cenderung memperhatikan berbagai tingkat keseimbangan ekologis: di tingkat internal dengan dirinya sendiri, di tingkat sosial dengan semua makhluk hidup, dan di tingkat spiritual dengan Allah. Di sini dapat dilihat bahwa alam lingkungan dalam hubungannya dengan manusia adalah pantas untuk dijaga dan dilingdungi dari saat ke saat, karena nilai yang terkandung dalam alam ciptaan itu merupakan suatu bagian penting dari nilai keutamaan hidup dari manusia itu sendiri sebagai orang yang beriman, beragama dan berkepercayaan. Ekologi integral juga berarti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI meluangkan waktu untuk menemukan kembali keselarasan yang jernih dengan dunia ciptaan, menatap pencipta yang hidup di tengah dan dalam lingkungan, yang kehadiran-Nya tidak boleh dibuat-buat melainkan ditemukan dan disingkapkan Paus Pransiskus dalam Ensiklik Laudato Si’ Tentang Perawatan Rumah Kita Bersama 2015:153-154. 58

BAB III PENELITIAN TENTANG DAMPAK PENDIDIKAN RELIGIOSITAS

TERHADAP MORALITAS SISWA-SISWI SMP KANISIUS SLEMAN YOGYAKARTA Pada bab tiga ini penulis akan menguraikan empat bagian pokok, yang pertama tentang sejarah SMP Kanisius Sleman Yogyakarta. Pada bagian kedua berbicara mengenai metodologi penelitian, bagian ketiga menguraikan laporan penelitian dan bagian keempat berbicara mengenai pembahasan hasil penelitian. Bab III bagian pertama menguraikan tentang Gambaran Umum SMP Kanisius Sleman, Bagian ini meliputi sekilas pandang sejarah SMP Kanisius Sleman, Pendidikan Religiositas di SMP Kanisius Sleman. Kurikulum yang dipakai di SMP Kanisius Sleman serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam mendukung pendidikan religiositas. Bagian kedua berbicara tentang Penelitian dan hasil penelitian.

A. GAMBARAN UMUM SMP KANISIUS SLEMAN YOGYAKARTA

Uraian tentang sejarah berdirinya SMP Kanisius Sleman di dasarkan pada hasil wawancara yang dilengkapi dengan manuskrip yang diperoleh dari Bapak Tri Husono salah satu Guru di SMP Kanisius Sleman. Gambaran umum mengenai lingkungan fisik, letak geografis, visi misi, di dasarkan pada hasil laporan PPL Sr. Isabela, SFD 2015. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI