dari pendidikan religiositas. Di samping moralitas sebagai bagian dari fungsi pendidikan religositas, moralitas juga berperan sebagai cermin untuk melihat
bagaimana setiap siswa-siswi hidup sesuai dengan ajaran dan agamanya. Moralitas adalah suatu tindakan sikap dasar di mana siswa-siswi dapat melihat
segala pengalamannya sesuai dengan latar belakangnya. Suatu bentuk tindakan sikap dasar di mana siswa-siswi didorong untuk semakin mampu belajar menjadi
pribadi yang bertumbuh dan berkembang ke arah kematangan pribadi sesuai dengan agama dan kepercayaan yang diimani.
E. MATERI-MATERI
PENDIDIKAN RELIGIOSITAS
YANG BERHUBUNGAN DENGAN MORALITAS
Bagian ini melengkapi bagian sebelumnya tentang hubungan pendidikan religiositas dengan moralitas. Topik-topik yang diuraikan dalam bagian ini
diambil dari buku-buku pendidikan religiositas untuk Sekolah Menengah Pertama Komkat KAS Majelis Pendidikan Katolik KAS, 2006.
1. Tuhan Mendekati Manusia
a. Aku di tengah Keluarga
Orang beriman dalam agama dan kepercayaan yakin bahwa hidup berkeluarga adalah persekutuan hidup pria dan wanita sebagai suami istri.
Perkawinan dipahami dan dihayati sebagai panggilan dari Tuhan, karena dalam perkawinan Tuhan terlibat Komkat KAS Majelis Pendidikan Katolik KAS,
Tuhan Mendekati Manusia, 2006B:16. Agama dan kepercayaan mengajarkan bahwa keberadaan anak di dunia ini tidak dapat dilepaskan dari orang tuanya,
kebahagiaan hidup anak juga tidak dapat dilepaskan dari sikap dan perilakunya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap orang
tuanya Komkat
KAS Majelis
Pendidikan Katolik
KAS,2006B:16. Subur dalam bukunya Pembelajaran Nilai Moral berbasis Kisah 2015:147
mengungkapkan bahwa orang tua adalah manusia pertama yang paling mencintai kita dan tidak pernah ada bandingnya dalam sejarah kehidupan manusia.
Diungkapkan lebih lanjut bahwa berterima kasih kepada orang tua adalah mutlak. Ungkapan terima kasih seorang anak kepada orang tua adalah suatu penghormatan
yang tinggi kepada orang tuanya sebagai orang pertama yang menerima dan mencintai anak tersebut.
Pemaparan di atas menunjukkan suatu nilai moral, dan hal ini yang menjadi bagian penting dari pendidikan religiositas, di mana setiap agama mempunyai
nilai yang sangat berharga yang dianut dan dihidupi dalam hidup berkeluarga. Pendidikan religiositas sebagai pendidikan yang bersifat holistik menyeluruh
mengajak siswa-siswi untuk kembali kepada pengalaman dalam keluarga, bagaimana siswa-siswi menghidupi moralitasnya sebagai pribadi yang beriman
dan beragama serta berkepercayaan. Di dalam hidup berkeluarga terungkap berbagai hal mengenai nilai-nilai
kehidupan yang menjadi dasar hidup bagi seorang anak dalam menjalani hidupnya. Adapun nilai-nilai tersebut yakni relasi ataupun hubungan antara
anggota keluarga, baik antara anak dengan anak maupun anak dengan orang tua, demikian sebaliknya. Disadari bahwa manusia adalah makluk sosial, di mana
manusia tidak bisa hidup untuk dirinya sendiri, hal ini juga sudah menjadi hukum alam yang tidak bisa ditolak kebenaranya. Nilai-nilai yang hidup di dalam
keluarga akan menjadi batu loncatan ataupun pondasi moralitas anak dalam menjalani hidupnya ke arah kedewasaan diri sebagai pribadi.
b. Melayani dengan Gembira