Makna Tanah bagi Lingkungan Hidup Kita 1 Mengamati

116 Kelas XII SMASMK

2 PendalamanDiskusi

a Guru mengajak peserta didik untuk merumuskan pertanyaan berkaitan dengan keindahan dan keharmonisan lingkungan alam. b Guru mengajak peserta didik untuk mendiskusikan pertanyaan- pertanyaan berikut: • Apa saja yang kalian rasa indah dari alam ini? • Dalam alam ini ada keharmonisan antara unsur-unsurnya. Dapatkah kamu memberi contoh-contoh keharmonisan itu dan menjelaskannya? • Bagaimana sikap kita terhadap alam yang indah dan harmonis?

3. Peneguhan

Guru memberi masukan setelah mendapatkan jawaban dari peserta didik, misalnya sebagai berikut: Bila kita amati dan kita releksikan dengan seksama, ternyata bahwa alam lingkungan kita ini seungguhnya amat indah dan harmonis.Jika kita memperhatikan dengan teliti, maka di dalam alam lingkungan kita terdapat rantai kerja sama antara semua unsur yang saling menunjang dan menghidupi satu sama lain. Ada rantai kerja sama antara tanah, matahari, udara, lora, fauna, dan manusia. Rantai kerja sama dimulai dari tumbuh-tumbuhan yang menggunakan zat-zat dari tanah dan tenaga sinar matahari untuk membentuk jaringan sel. Kemudian, tumbuh-tumbuhan dimakan oleh binatang herbivora atau pemakan tumbuh-tumbuhan. Binatang herbivora selanjutnya dimakan oleh binatang karnivora atau pemakan daging. Terakhir, manusia ikut serta dalam rantai kerja sama itu dengan memanfaatkan binatang karnivora. Sejak tumbuh-tumbuhan dan binatang muncul di bumi ini, rantai kerja sama itu belum berubah. Di dalam hutan, misalnya, rantai kerja sama itu berbentuk sebagai berikut: ada buah jatuh dari pohon dan menjadi makanan tupai. Tupai itu makanan rubah. Kemudian, manusia memburu rubah itu untuk dimanfaatkan dimakan dagingnya. Sementara itu, kotoran rubah yang jatuh di tanah dalam hutan menjadi makanan bakteri yang menciptakan humus. Humus ini menyuburkan tanah sehingga tanaman dan pohon-pohon dapat menghasilkan buah yang dapat dimanfaatkan oleh binatang ataupun manusia.

b. Makna Tanah bagi Lingkungan Hidup Kita 1 Mengamati

Guru menayangkan gambar tanah kemudian mengajak peserta didik untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang brkaitan dengan tanah. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 117 2 PendalamanDiskui Guru mengajak peserta didik berdiskusi kelompok membahas pertanyaan-pertanyaan berikut: a Apa manfaat tanah bagi manusia? b Bagaimana terjadinya tanah? c Apa manfaat tanah bagi alam lingkungan kita seperti bagi lora dan fauna? Guru mempersilahkan peserta didik untuk menelusuri beberapa sumber buku atau internet yang memberikan informasi yang berkaitan dengan tanah dan manfaatnya bagi lingkungan alam sekitarnya.

3 Melaporkan hasil diskusi

Guru meminta para peserta didik untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya masing-masing. Kelompok lain dapat memberikan tanggapan atas laporan tersebut.

4 Peneguhan

Guru memberi penjelasan setelah mendengarkan laporan hasil diskusi kelompok, misalnya sebagai berikut: a Sejarah Tanah Sejarah alam, jutaan tahun yang lalu, bola bumi kita ini berbentuk yang terdiri atas bongkah-bongkah batu dan padas. Batu-batuan itu hancur sedikit demi sedikit dalam kurun waktu jutaan tahun. Kadang-kadang terjadi proses percepatan penghancuran bongkah- bongkah batu, misalnya melalui letusan gunung berapi, gempa, benturan-benturan hebat waktu terjadi prahara di bumi ini, dan sebagainya. Proses penghancuran batu-batuan itu masih dapat dipercepat lagi oleh daya berat, daya panas, cahaya, udara, air, dan es. Batu yang hancur mengandung zat mineral seperti Nitrogen, Fosfor dan Potasium yang memungkinkan tumbuh-tumbuhan mulai hidup. Tumbuh-tunbuhan pertama yang mulai merayap di batu- batuan yang telah hancur menjadi tanah itu adalah lumut-lumutan, kemudian tumbuh-tumbuhan paku-pakuan. Kemudian disusul tumbuh-tumbuhan lain yang mulai menancapkan dirinya di kulit bumi yang mulai merekah. Akar-akarnya mulai dengan rakus mencekam, mencabik kulit bumi untuk mengisap dan menyedot zat- zat kehidupan dari bumi. Dengan demikian, proses penghancuran batu-batuan menjadi tanah makin dipercepat. 118 Kelas XII SMASMK Begitu panjang dan peliknya proses alam untuk membentuk segumpal tanah humus yang sekarang tinggal kita sendok di halaman rumah kita. Tanah segumpal itu telah mengalami “sejarah hidup” selama jutaan tahun untuk menjadi tanah, seperti sekarang dapat kita injak di mana pun juga. b Manfaat Tanah Tanah adalah sumber kehidupan Dalam banyak kepercayaan dan falsafah tanah dianggap sebagai ibu yang mengandung, dan melahirkan berbagai unsur alam lain seperti: emas, perak, tambaga, batu bara, minyak tanah, lora, dan fauna. Segumpal tanah mengandung zat-zat mineral, gas, dan bakteri- bakteri yang memungkinkan berbagai bentuk kehidupan tumbuh dan berkembang. Banyak tanaman dapat tumbuh dengan subur dan memberi hasil, walaupun kita hanya melontarkan benihnya begitu saja di atas tanah. Kehidupan kita dalam banyak aspek sangat bergantung pada tanah. Pada waktu pemakaman jenazah seseorang yang meninggal dianjurkan agar para pengiring jenazah melemparkan sejumput tanah atau menabur sejemput bunga ke dalam lobang kubur, tempat jenazah itu dibaringkan. Kita seolah-olah dipaksa melihat ke perut bumi yang menganga untuk menyadari bahwa dari sana kita berasal dan ke sana pula kita akan kembali. Kalau kita renungkan sungguh-sungguh, sebenarnya pesan itu tidak hanya bergema pada saat kita megantarkan jenazah sesama kita yang meninggal, tetapi juga sepanjang masa kehidupan kita. Kita sesungguhnya berasal dari tanah. Apa yang kita makan sehari-hari itu sebenarnya berasal dari tanah. Nasi dan sayur berasal dari tanah. Daging akhir-akhirnya juga berasal dari tanah. Badan kita dikenyangkan, diberi gizi, ditumbuhkan, dan dibentuk oleh semua yang berasal dari tanah. Diri kita sungguh dibentuk dari tanah. Secantik-cantiknya seorang gadis, segagah-gagahnya seorang perjaka, ia sungguh dibentuk dan dipercantik oleh Sang Ibu Tanah. Bukan sekedar simbol saja. Sampai sekarang pun Tuhan tetap membentuk diri kita dari tanah. Tanah adalah tempat tinggal Tanah bukan saja menjadi sumber kehidupan, tetapi juga menjadi tempat tinggalkita. Memiliki sebidang tanah untuk dijadikan tempat tinggal yang membuat kita merasa aman dan bahagia. Seseorang yang tidak memiliki tanah akan selalu merasa asing, selalu merasakan di negeri asing. Sesudah Tuhan menciptakan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 119 Adam dan Hawa, Ia menyerahkan kepada mereka sebidang tanah yang dinamakan Taman Eden Firdaus untuk menjadi tempat tinggal bagi mereka. Allah pernah menjanjikan pula sebidang tanah, sebuah Tanah Air, bagi Ibrahim dan seluruh keturunannya. Dengan menjanjikan dan memberikan sebidang tanah, sebuah Tanah Air di bumi ini, Allah ingin mendidik dan mengarahkan pandangan kita kepada Tanah Air abadi, yakni Diri-Nya sendiri. Tanah adalah simbol persatuan Kebanyakan keluarga atau suku memiliki sebidang tanah atau lebih. Tanah itu mungkin diwariskan oleh ayah ibu atau leluhur kita yang mereka peroleh sebagai warisan, jual beli, perkawinan, atau direbut melalui perang dan pertumpahan darah. Dalam tanah itu pula, para leluhur kita dikuburkan, sehingga antara kita dan tanah sudah tumbuh semacam ikatan “batin” yang mendalam. Tanah bukan saja membangun ikatan batin dengan kita, tetapi tanah juga membangun ikatan batin dengan sesama kita dalam keluarga atau dalam suku. Tanah menjadi simbol persatuan keluarga atau suku. Oleh sebab itu, kita sering mempertahankannya mati-matian tanah warisan leluhur apa pun taruhannya. Tanah warisan leluhur itu sering kita beri nama yang merupakan nama kebanggaan bagi kita bersama.

c. Mendalami Manfaat Tanaman Flora bagi Lingkungan Hidup Kita 1 PendalamanDiskusi