Mendalami Pandangan Gereja Katolik terhadap Agama Buddha PendalamanDiskusi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 227

4. Hari Raya Agama Buddha Agama Buddha memiliki beberapa hari raya penting yaitu Waisak,

Kathina, Asadha, dan Magha Puja. Di Indonesia, hari raya Waisak dijadikan sebagai hari libur nasional. Penganut Buddha merayakan Waisak sebagai peringatan tiga peristiwa penting dalam agama Buddha yaitu, hari kelahiran Pangeran Siddharta nama sebelum menjadi Buddha, hari pencapaian Penerangan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha wafat atau mencapai NibbanaNirwana. Hari Waisak juga dikenal dengan nama Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Vesak di Malaysia dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari bahasa Pali “Wesakha”, yang pada gilirannya juga terkait dengan “Waishakha” dari bahasa Sanskerta.

d. Mendalami Pandangan Gereja Katolik terhadap Agama Buddha

Guru mengajak peserta didik untuk menyimak ajaran Gereja Katolik dalam Konsili Vatikanb II yang termuat dalam dekrit “Nostra, Aetate “ Artikel 2, tentang agama Buddha, berikut ini. “....Buddhisme dalam berbagai alirannya mengakui, bahwa dunia yang serba berubah ini sama sekali tidak mencukupi, dan mengajarkan kepada manusia jalan untuk dengan jiwa penuh bakti dan kepercayaan memperoleh keadaan kebebasan yang sempurna, atau – entah dengan usaha sendiri entah berkat bantuan dari atas – mencapai penerangan yang tertinggi. Demikian pula agama-agama lain, yang terdapat di seluruh dunia, dengan berbagai cara berusaha menanggapi kegelisahan hati manusia, dengan menunjukkan berbagai jalan, yakni ajaran-ajaran serta kaidah-kaidah hidup maupun upacara-upacara suci. Gereja Katolik tidak menolak apa pun, yang dalam agama-agama itu serba benar dan suci. Dengan sikap hormat yang tulus, Gereja merenungkan cara- cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang memantulkan sinar Kebenaran, yang menerangi semua orang. Namun, Gereja tiada hentinya mewartakan dan wajib mewartakan Kristus, yakni “jalan, kebenaran, dan hidup” lih. Yoh 14: 6; dalam Dia manusia menemukan kepenuhan hidup keagamaan, “dalam Dia pula Allah mendamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya”. Oleh karena itu, Gereja mendorong para putranya supaya dengan bijaksana dan penuh kasih, melalui dialog dan kerja sama dengan para penganut agama-agama lain, sambil memberi kesaksian tentang iman serta perihidup Kristiani, mengakui, memelihara, dan mengembangkan harta kekayaan rohani dan moral serta nilai-nilai sosio-budaya yang terdapat pada mereka” NA.2. 228 Kelas XII SMA

e. PendalamanDiskusi

Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi dalam kelompok dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1 Apa ajaran pokok agama Buddha? 2 Apa Kitab Suci agama Buddha? 3 Apa nama hari raya agama Buddha? 4 Apa pandangan Gereja Katolik terhadap agama Buddha? 5 Bagaimana sikapmu terhadap penganut agama Buddha dalam hidupmu sebagai warga masyarakat Indonesia?

f. Peneguhan