Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 113
a Yesus berkata: “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak
seperti yang diberikan dunia kepadamu” Yoh. 14: 27. Damai macam apakah yang ditinggalkan oleh Yesus bagi kita?
b Orang pada zaman Yesus mengharapkan damai secara politis, yakni diusirnya penjajah dari negeri mereka, sehingga tidak ada
perang dan penindasan lagi. Yesus menegaskan: “Aku bukan pembawa damai seperti yang kalian pikirkan. Aku memang
pembawa damai, sebab inilah salah satu ciri khas mesias sejati” bdk. Luk 1: 79. Namun, damai itu bukan semacam ketenangan
murahan, damai politis, seperti yang biasanya dibayangkan orang. Yesus mengajarkan perdamaian yang jauh lebih mendalam.
c Damai yang diajarkan oleh Yesus membersihkan dunia ini dari segala macam kejahatan dan kedurhakaan. Damai itu benar-benar
damai bagi mereka yang sejiwa dengan Yesus. Damai adalah suatu pencapaian kebenaran dan hasil perjuangan serta pergulatan batin.
Ini bukan damai lahiriah yang tergantung pada manusia lain, tetapi damai batiniah yang sepenuhnya berakar dalam kebenaran, yaitu di
dalam diri Yesus.
d Damai itu bukan hanya tidak ada perang atau kekacauan. Lebih dari itu, damai berarti suatu rasa ketenangan hati karena orang
memiliki hubungan yang bersih dengan Tuhan, sesama, dan dunia. Damai sejahtera yang menampakkan Kerajaan Allah.
e Damai tidak hanya ditempatkan dalam pengertian politik atau lahiriah saja. Yesus sendiri memperingatkan kita bahwa damai-
Nya tidak meniadakan derita yang dijumpai para murid-Nya di dalam dunia. Dengan kata lain, damai harus diuji dengan derita.
Dunia ini penuh dengan derita, tetapi Yesus penuh dengan damai. Damai yang dimiliki oleh para murid-Nya sebenarnya berasal
dalam Kristus. “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku”Yoh 16: 33.
f Damai Tuhan inilah yang seharusnya berada dan tinggal dalam tiap hati orang. Damai yang demikian kuatnya sehingga setiap
kejahatan dibalas dengan kebaikan. “Kalau orang menampar pipi kirimu, berikanlah pula pipi kananmu” lih. Mat 5: 39. Yesus
menolak setiap kekerasan dalam perwartaan-Nya.
c. Menggali ajaran Gereja tentang perdamaian
1 Menelusuri ajaran Gereja tentang perdamaian Guru mengajak peserta didik untuk menyimak artikel tentang ajaran
Gereja berikut ini.
114 Kelas XII SMASMK
Perdamaian adalah sebuah nilai dan suatu kewajiban universal yang dilandaskan pada suatu tata susunan masyarakat yang rasional dan
bermoral yang memiliki akar-akarnya di dalam Allah sendiri, sumber pertama dari keberadaan, kebenaran hakiki serta kebaikan tertinggi.
Perdamaian bukan selalu berarti tidak ada perang, tidak pula dapat diartikan sekedar menjaga keseimbangan saja di antara kekuatan-
kekuatan yang berlawanan. Sebaliknya, perdamaian dipijakan pada suatu pemahaman yang tepat tentang pribadi manusia dan menuntut
ditegakkannya suatu tata susunan yang dilandaskan pada keadilan serta cinta kasih.
Perdamaian adalah sebuah keadilan bdk. Yes 32:17 yang dipahami dalam arti luas sebagai sikap hormat terhadap keseimbangan setiap
matra pribadi manusia. Perdamaian itu terancam kalau manusia tidak diberikan segala sesuatu yang menjadi haknya sebagai pribadi manusia,
tatkala martabatnya tidak dihormati dan manakala kehidupan sipil tidak diarahkan kepada kesejahteraan umum. Pembelaan dan penegakan
hak asasi manusia pada hakikatnya ialah demi pembangunan sebuah msyarakat yang damai serta perkembangan terpadu individu-individu,
suku serta bangsa-bangsa.
Perdamaian adalah juga buah cinta kasih. Perdamaian sejati dan abadi lebih merupakan persoalan cinta kasih daripada keadilan, karena fungsi
keadilan hanyalah sekedar menghapuskan rintangan-rintangan menuju perdamaian.
Damai berarti situasi selamat sejahtera dalam diri manusia. Perdamaian adalah keadilan. Perdamaian adalah hasil tata masyarakat manusia
yang haus akan keadilan yang lebih sempurna. Walaupun demikian, perdamaian tidak pernah sekali jadi, tetapi harus selalu dibangun.
Perdamaian akan tercipta bila nafsu-nafsu sombong dan serakah setiap orang dikendalikan.
Perdamaian tidak dapat tercapai di dunia ini apabila manusia dengan rakus mengutamakan kepentingan pribadinya. Perdamaian akan
terwujud bila kesejahteraan setiap pribadi terjamin dan manusia dengan penuh kepercayaan melakukan tukar-menukar jiwa dan bakatnya.
Tekad yang kuat untuk menghormati martabat setiap orang dan bangsa lain merupakan syarat untuk terciptanya perdamaian. Selain itu, sikap
bersaudara mutlak diperlukan untuk membangun perdamaian. Dengan demikian, perdamaian adalah buah cinta kasih. Apabila orang selalu
menumbuhkan cinta kasih, maka perdamaian akan bertumbuh subur.
Damai merupakan kesejahteraan tertinggi yang sangat diperlukan untuk perkembangan manusia dan lembaga-lembaga kemanusiaan.
Dalam hal ini mengandaikan adanya tatanan sosial yang adil dan yang
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 115
menjamin ketenangan serta keamanan hidup setiap orang. Setiap orang sadar atau tidak sadar mempunyai empat relasi dasar. Keempat relasi
dasar itu ialah relasi dengan Tuhan atau ‘dunia atas’, relasi dengan sesama, relasi dengan alam semesta, dan relasi dengan diri sendiri.
Harmoni di antara keempat relasi tersebut sangat menentukan situasi hidup manusia. Damai dengan diri sendiri, dengan sesama, dengan
alam semesta, dan dengan Tuhan merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan.Kompendium. ASG 494.
2 PendalamanDiskusi
a Guru mengajak peserta didik untuk merumuskan beberapa pertanyaan, yang akan didiskusikan dalam kelompok.
b Pertanyaan untuk diskusi kelompok, misalnya: • Apa yang diajarkan Gereja tentang perdamaian sejati menurut
dokumen tersebut? • Mengapa damai merupakan kesejahteraan tertinggi?
c Setelah berdiskusi, setiap kelompok diminta untuk melaporkan hasil diskusinya dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
d. Menghayati makna Perdamaian dalam hidup sehari-hari