Pendalaman Cerita Peneguhan Memperjuangkan Keadilan

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 89 kurungan tahanan. Dengan begitu ia tak perlu menjalani hukuman asal berkelakuan baik.Kini, ibu tujuh anak dan nenek belasan cucu ini, sudah kembali menjalani kehidupan seperti biasa. Saat ditemui SCTV di kediamannya di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jateng, Sabtu 2111, Minah menjalani aktivitasnya dengan semangat baru. Kondisi ini berbeda saat ia menghadiri pembacaan vonis. Minah tak kuasa membendung air mata karena ketakutan Kisah Minah mengundang simpati masyarakat. Usianya yang sudah lanjut ikut meringankan putusan hakim. Tapi benarkah drama sudah selesai? Tampaknya ia belum bisa bernapas lega, karena jaksa penuntut umum menyatakan masih pikir-pikir.Di persidangan, Minah mengaku hanya mengambil tiga butir kakao seharga dua ribu rupiah dan sudah mengembalikannya. Tapi, manajemen PT Rumpun Sari Antan mengatakan biji kakao yang dicuri nenek Ninah jumlahnya mencapai tiga kilogram seharga Rp 30 ribu. PT Rumpun Sari Antan memiliki lebih dari 200 hektare tanaman kakao di Desa Darmak Radenan, Banyumas, Jateng. Jika melihat dari luasnya kebun, sebenarnya tiga biji kakao yang dicuri Minah tidak akan membuat perusahaan bangkrut. Namun manajemen PT Rumpun Sari Antan tetap bersikeras membawa Minah ke pengadilan dengan alasan untuk memberikan efek jera bagi masyarakat. Pihak perusahaan mengaku puas dengan vonis pengadilan. Siapa yang salah memang harus dihukum. Tapi kasus ini menjadi perhatian masyarakat karena sanksi hukum seakan hanya berani dijatuhkan pada masyarakat kecil seperti Minah. Sumber: http:news.liputan6.comread251837kisah-nenek-minah-belum-selesai. Diakses tanggal 14 Februari 2015.

b. Pendalaman Cerita

1 Guru mengajak peserta didik untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan cerita di atas. Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan itu, peserta didik mendiskusikannya dalam kelompok. 2 Pertanyaan-pertanyaan itu misalnya: a Apa pendapatmu tentang kasus pengadilan terhadap nenek Minah? b Apa makna keadilan? c Apa saja fakta-fakta ketidakadilan dalam masyarakat kita? d Apa sebab-akibat kasus-kasus ketidakadilan?

c. Peneguhan

Guru memberikan penjelasan setelah mendengarkan hasil diskusi kelompok, misalnya sebagai berikut. 90 Kelas XII SMASMK 1 Pesan dari kisah Nenek Minah Kisah Nenek Minah sekedar mewakili ribuan kisah lain tentang ketidakadilan yang menimpa “orang-orang kecil” di Indonesia. Banyak orang kecil yang tidak mendapatkan keadilan yang semestinya dari negara melalui para penegak hukum. Bahkan digambarkan bahwa hukum keadilan di Indonesia hanya “tajam ke bawah, dan tumpul ke atas”. Artinya bahwa penegakan hukum keadilan hanya berlaku bagi masyarakat kecil, dan tidak berlaku bagi kaum penguasa dan mereka yang memiliki akses kepada para penguasa karena memiliki kekuatan uang atau modal. Hukum keadilan diperjualbelikan dengan uang atau pun kekuasaan. Selanjutnya guru memberikan penjelasan tentang makna keadilan sebagai masukan kepada para peserta didik 2 Arti dan Makna Keadilan Keadilan berarti memberikan kepada setiap orang yang menjadi haknya, misalnya hak untuk hidup yang wajar, hak untuk memilih agama kepercayaan, hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk bekerja, hak untuk memiliki sesuatu, hak untuk mengeluarkan pendapat, dan sebagainya. Keadilan menunjuk pada suatu keadaan, tuntutan, dan keutamaan. a Keadilan sebagai “keadaan” menyatakan bahwa semua pihak memperoleh apa yang menjadi hak mereka dan diperlakukan sama. Misalnya, di negara atau lembaga tertentu ada keadilan, semua orang diperlakukan secara adil tidak pandang suku, agama, ras, atau aliran tertentu. b Keadilan sebagai “tuntutan” menuntut agar keadaan adil itu diciptakan baik dengan mengambil tindakan yang diperlukan, maupun dengan menjauhkan diri dari tindakan yang tidak adil. c Keadilan sebagai “keutamaan” adalah sikap dan tekad untuk melakukan apa yang adil. Ada tiga jenis keadilan yaitu komutatif, distributif, dan keadilan legal. a Keadilan komutatif menuntut kesamaan dalam pertukaran, misalnya mengembalikan pinjaman atau jual-beli yang berlaku pantas, tidak ada yang rugi. b Keadilan distributif menuntut kesamaan dalam membagikan apa yang menguntungkan dan dalam menuntut pengorbanan. Misalnya, kekayaan alam dinikmati secara adil dan pengorbanan untuk pembangunan ditanggung bersama-sama dengan adil. c Keadilan legal menuntut kesamaan hak dan kewajiban terhadap negara sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 91 d Perwujudan keadilan dalam tiga arti tersebut di atas sangat tergantung pada pribadi-pribadi yang bersangkutan. Entah mereka mau bersikap adil atau tidak, tetapi hal itu juga tergantung pada struktur sosial, politik, ekonomi, dan budaya keadilan yang tergantung pada pribadi-pribadi dapat diberi contoh, misalnya: upah yang tergantung pada sang majikan untuk para karyawan atau buruh. Ini disebut keadilan individual. e Perwujudan keadilan yang tergantung dari struktur dan proses politik, ekonomi, sosial, dan budaya, mau mengatakan bahwa misalnya seorang buruh tidak hanya tergantung pada rasa keadilan sang majikan, tetapi juga dari situasi ekonomi dan politik yang ada. Ini disebut keadilan sosial. 3 Bentuk-bentuk ketidakadilan dalam masyarakat Ketidakadilan itu tampak nyata dalam bentuk-bentuk antara lain: a Tindakan perampasan dan penggusuran hak milik orang, pencurian, perampokan, dan korupsi. b Tindakan pemerasan dan rekayasa. c Tindakan atau keengganan membayar utang, termasuk kredit macet, yang berbuntut merugikan rakyat kecil, dan sebagainya. Semua tindakan tersebut menunjukkan bahwa masyarakat kita, sadar atau tidak sadar, sering tidak menghormati hak milik orang, termasuk hak milik masyarakat dan negara. 4 Akar Masalah Ketidakadilan a Kemiskinan dan kesengsaraan yang terjadi dalam masyarakat kita lebih banyak disebabkan oleh sistem dan struktur sosial politik, ekonomi dan budaya yang tidak adil. Sistem sosial, politik, dan ekonomi yang dibangun oleh penguasa dan pengusaha sering menciptakan ketergantungan rakyat kecil. Di samping itu, pembangunan ekonomi, sosial, politik dunia dewasa ini belum menciptakan kesempatan yang luas bagi ‘orang-orang kecil’, tetapi justru mempersempit ruang gerak mereka untuk mengungkapkan jati dirinya secara penuh. Kita dapat melihatnya dalam lingkup yang besar di dalam percaturan negara-negara dan kita mengalaminya di dalam lingkup yang kecil di lingkungan kita sendiri. Orang- orang kecil tetap saja menjadi orang yang tersisih dan menderita. Keadaan ini tidaklah adil. b Ada berbagai bentuk ketidakadilan, misalnya sikap diskriminatif dan tidak berperikemanusiaan terhadap kaum perempuan, pendatang imigran. Penganiayaan karena asal-usul etnis ataupun atas dasar kesukuan yang kadang-kadang berakibat pembunuhan massal. Penganiayaan terhadap orang-orang yang memiliki kepercayaan 92 Kelas XII SMASMK tertentu oleh partai-partai penguasa karena ingin mempertahankan kepercayaan yang mereka anut. Perlakuan semena-mena terhadap orang-orang dari aliran politik tertentu masih sering terjadi. Nasib orang-orang jompo, yatim piatu, orang sakit, dan cacat sering tidak diperhatian. Orang-orang ini tentu saja sangat menderita karena tidak mampu berbuat apa-apa.

d. Ketidakadilan Menurut Kitab Suci 1 Menyimak cerita Kitab