Menyadari Keanekaan Kita Menyadari Kesatuan Kita

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 173 Langkah Pertama: Mengamati Keanekaragaman dan Kesatuan Bangsa Indonesia

1. Mengamati gambar

Guru mengajak peserta didik untuk memperhatikan gambar-gambar yang ada pada buku siswa, halaman 74.

2. Pendalaman

a. Guru mengajak peserta didik untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan pengamatan mereka terhadap gambar-gambar tersebut. b. Pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan, misalnya: 1 Apa semboyan yang terdapat pada “Burung Garuda” itu? 2 Apa arti semboyan tersebut? 3 Sebutkan aneka perbedaan dan contoh kebhinnekaan yang ada di Indonesia 4 Dari mana asal keanekaan itu? 5 Bagaimana cara kita menerapkan, menghayati semboyan-semboyan negara kita dalam hidup sehari-hari? c. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, guru memberikan beberapa buku referensi untuk digali bersama dalam diskusi kelompok. Misalnya buku- buku dari mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PPKn. Apabila memungkin peserta didik mewawancarai guru bidang studi PPKn atau yang sejenisnya. Peserta didik, bila memungkinkan, dapat mengakses internet sekolah untuk membaca informasi tentang keberagaman di Indonesia atau hal-hal yang terkait dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut. d. Guru meminta setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya masing- masing. Setiap kelompok dapat bertanya atau menanggapi laporan hasil diskusi kelompok lainnya.

3. Peneguhan

Guru memberikan penjelasan setelah peserta didik melaporkan hasil diskusi kelompoknya.

a. Menyadari Keanekaan Kita

Kemajemukan adalah ciri asli dari kehidupan manusia di dunia ini. Tuhan menciptakan umat manusia dalam keperbedaan yang tak terhindarkan. Maka, kemajemukan merupakan keadaan yang tak terhindarkan. Orang harus belajar mengambil sikap yang tepat dan belajar bertindak secara arif untuk biasa hidup dan membangun masyarakat dalam keanekaan. Masyarakat 174 Kelas XII SMA Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. Kemajemukan ini tampak dalam berbagai bentuk, antara lain: agama, suku, bahasa, adat-istiadat, dan sebagainya. Contoh keanekaragaman ini dapat disebut lebih banyak lagi. Namun, hal yang terpenting ialah menyadari bahwa bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang multi kultur bukan suatu bangsa monokultur.

b. Menyadari Kesatuan Kita

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural yang berciri keanekaragaman dalam aspek-aspek kehidupan. Keanekaragaman itu juga diterima dan dihayati dalam satu kesatuan sebagai bangsa. Suku yang berasal dari ribuan pulau dengan budaya, adat-istiadat, bahasa, dan agama yang berbeda-beda itu, semuanya mengikrarkan diri sebagai satu bangsa satu bahasa dan satu tanah air Indonesia. Bangsa Indonesia yang berbeda-beda itu selain diikat oleh satu sejarah masa lampau yang sama, yakni penjajahan oleh bangsa asing dalam kurun waktu yang panjang, juga diikat oleh satu cita-cita yang sama yakni membangun masa depan bangsa yang berketuhanan, berperikemanusiaan, bersatu, berkeadilan, dan berdaulat. Berdasarkan pemahaman seperti itu, maka setiap individu mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Suku yang satu tidak lebih diunggulkan dari suku lain, agama yang satu tidak mendominasi agama lain. Kodrat bangsa Indonesia memang berbeda-beda dalam kesatuan. Hal tersebut dirumuskan dengan sangat bijak dan tepat oleh bangsa Indonesia, yakni “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti beranekaragaman atau berbeda- beda namun satu. Kenyataannya keberadaan bangsa Indonesia memang berbeda-beda namun tetap satu bangsa. Bangsa yang utuh dan bersatu serta yang berbeda-beda itu adalah saudara sebangsa dan setanah air. Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 menegaskan kita adalah satu nusa, satu bangsa, satu bahasa Indonesia.

c. Kesatuan tidak sama dengan keseragaman