Promotion Mix Komunikasi Pemasaran

Promosi sebagai sebuah kata memang sudah tidak asing lagi di telinga orang Indonesia. Kata promosi merupakan kata adopsian dari bahasa inggris, yaitu promote, yang juga mengadopsi dari bahasa yunani, yaitu, promovere. Secara sederhana promosi dapat diartikan, upaya menyampaikan suatu pesan tentang hal yang kurang dikenal sehingga menjadi lebih dikenal oleh publik. Marketer dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk mempromosikan jasa mereka. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam promosi, yaitu Suryadi, 2006:63: 1. Identifikasi terlebih dahulu target audience-nya, hal ini berhubungan dengan segmentasi pasar. 2. Tentukan tujuan promosi, apakah untuk menginformasikan, mempengaruhi atau untuk mengingatkan. 3. Pengembangan pesan yang disampaikan, hal ini berhubungan dengan isi pesan what to say, struktur pesan how to say it logically, gaya pesan creating a strong presence, sumber pesan who should develop it. 4. Pemilihan bauran komunikasi, apakah itu personal communication atau non personal communication.

2.3.2.2 Promotion Mix

Promosi yang merupakan bagian dari pendekatan strategi marketing mix, juga menurunkan satu himpunan strategi yang kemudian dikenal dengan promotion mix. Ada empat strategi promosi yang terhimpun dalam promotion mix, Universitas Sumatera Utara yaitu advertising iklan, sales promotion promosi penjualan, publicity publisitas dan personal selling penjualan pribadi.

a. Advertising Iklan

Sudarto Tjokrosisworo Suryadi, 2006:62, iklan merupakan padanan kata dari advertising dan advertentie, dengan pengertian penyampaian pesan yang kreatif dan persuasif melalui suatu media penyampai.Terdapat beberapa tujuan periklanan, di antaranya adalah: 1. Iklan yang bersifat memberikan informasi informative advertising, adalah iklan yang secara panjang lebar menerangkan produk atau jasa dalam tahap rintisan perkenalan guna menciptakan permintaan atas produk tersebut. Misalnya PT BPJS memberikan informasi mengenai pentingnya para pekerja mengasuransikan diri mereka dari bahaya kecelakaan kerja. 2. Iklan membujuk persuasive advertising, iklan menjadi penting dalam situasi persaingan, dimana sasaran perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merek tertentu. Misalnya PT BPJS dalam iklannya membujuk para pekerja ataupun di luar pekerja agar menggunakan produk PT BPJS Ketenagakerjaan lewat kata-kata iklan yang persuasif. 3. Iklan pengingat reminder advertising, iklan ini akan sangat penting dalam tahap kedewasaan maturity suatu produk untuk menjaga agar konsumen selalu ingat akan produk tersebut. Misalnya, PT BPJS Ketenagakerjaan mengajak masyarakat mengingat perusahaan ini setelah berganti nama yang sebelumnya adalah PT Jamsostek di awal tahun 2014. 4. Iklan pemantapan reinforcement advertising, yang berusaha meyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat. Misalnya Universitas Sumatera Utara PT BPJS Ketenagakerjaan menyatakan bahwa dengan menggunakan asuransi jiwa ketenagakerjaan yang ditawarkan oleh PT BPJS Ketenagakerjaan, para pekerja tidak perlu khawatir lagi jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan kerja. Pada dasarnya tujuan pengiklanan adalah komunikasi yang efektif dalam rangka mengubah sikap dan perilaku konsumen. Pada bisnis jasa perhotelan misalnya, sasaran pengiklanan adalah memperkenalkan produk baru hotel, menarik kelompok pelanggan baru, membangun ataupun memperbaiki citra hotel dan menjelaskan keadaan hotel secara umum. Untuk itu ada beberapa pilihan media yang dapat digunakan untuk melakukan pengiklanan, antara lain melalui: Iklan di media cetak dan elektronik, kemasan gambar bergerak, Brosur, Booklet, Poster, Leaflet, Direktori, Billboard dan Display.

b. Sales Promotion Promosi Penjualan

Sales Promotion dapat dibedakan ke dalam promosi yang diarahkan pada para konsumen consumer promotion seperti sampel, kupon, potongan harga discount, sayembara, demonstrasi. Promosi yang diarahkan pada pedagang tradepromotion seperti diskonto, pengiklanan, kontes dealer. Promosi yang ditujukan pada para salesman sales force promotion seperti bonus dan kontes. Pengaruh sales promotion acapkali dapat diukur dan lebih cepat daripada pengaruh pengiklanan. Penggunaan sales promotion sebagai alat meningkatkan penjualan, memiliki segi positif dan negatif bagi penjual. 1. Segi positif: Banyak alat sales promotion yang dapat menarik perhatian dan dapat merubah sikap pasif pembeli terhadap sesuatu produk. Melalui alat ini, pembeli diberi informasi bahwa mereka mendapat kesempatan untuk Universitas Sumatera Utara memperoleh sesuatu yang istimewa, kesempatan mana hanya dapat dimanfaatkan kali itu saja. Misalnya, ketika PT BPJS Ketenagakerjaan memberikan berbagai souvenir kepada para calon klien yang mendaftar ketika acara promosi berlangsung. 2. Segi negatif: Di antara alat – alat promosi ini, ada yang menimbulkan kesan bahwa penjual mengkhawatirkan kelancaran penjualan produknya. Apabila alat – alat promosi tersebut terlalu sering digunakan, maka akan timbul pertanyaan para pembeli mengenai kegunaan atau kualitas produk yang ditawarkan.

c. Publicity Publisitas

Promosi tidak selalu fokus pada nilai – nilai benefit dan fitur produk. Lebih jauh, promosi semestinya diorientasikan pula pada nilai – nilai korporasi secara keseluruhan. Nilai – nilai korporasi dimaksud berkenaan dengan pembentukan persepsi publik atas perusahaan atau sering disebut dengan pencitraan perusahaan. Perusahaan dan produknya dapat menjadi perhatian umum, apabila diberitakan di dalam media massa. Publisitas dapat memberikan tiga manfaat kepada penjual Suryadi, 2006:66: 1. Karena pemberitaan di dalam media massa, oleh kebanyakan pembaca dipandang otentik dan objektif, maka mereka cenderung untuk lebih mempercayai berita daripada iklan. 2. Publisitas dapat mencapai banyak pembeli potensial yang selalu berusaha menghindari salesman dan pengiklanan. Hal ini disebabkan karena pesan penjual sampai pada pembeli potensial sebagai berita dan bukan sebagai komunikasi yang bertujuan penjualan. Universitas Sumatera Utara 3. Publisitas, seperti halnya pengiklanan dapat mendramatisir perusahaan atau produk.

d. Personal Selling Penjualan Pribadi

Personal selling dapat mengambil berbagai bentuk, antara lain kunjungan wakil perusahaan ke tempat pembeli salesmansalesgirl, pelayanan penjualan di toko eceran dan undangan seorang direktur perusahaan kepada direktur perusahaan lain untuk makan bersama business dinner. Personal selling dapat juga digunakan untuk macam – macam tujuan, misalnya untuk menimbulkan minat pada calon pembeli, menimbulkan preferensi terhadap barang tertentu, mengadakan transaksi jual beli dan sebagainya. Sebagai komponen “promotional mix ”, personal selling memungkinkan penjual untuk Suryadi, 2006:67: 1. Mengadakan hubungan langsung dengan calon pembeli, sehingga dapat mengamati dari dekat karateristik dan kebutuhan calon pembeli. 2. Membina berbagai macam hubungan dengan pembeli, mulai dari hubungan perdagangan hingga hubungan persahabatan yang erat. Dalam banyak hal, penjual bersikap mengalah terhadap pembeli, ia harus menggunakan segenap kemampuannya untuk merayu calon pembeli. Tetapi ada kalanya untuk mendapatkan “order” penjual mengadakan tekanan atau melakukan tindakan – tindakan yang dapat merugikan pembeli. Namun pada umumnya, penjual berusaha menjaga hubungan baik dengan para langganannya. Universitas Sumatera Utara 3. Mendapat tanggapan dari calon pembeli. Berbeda dari pengiklanan, personal selling menyebabkan pembeli potensial merasa sulit untuk tidak memperhatikan apa yang dikatakan penjual.

2.3.3 Pelayanan Jasa

Dokumen yang terkait

Strategi Komunikasi Pelayanan dan Kepuasan (Studi korelasional Strategi Komunikasi Pelayanan Pegawai Perpustakaan USU terhadap Kepuasan Mahasiswa USU)

4 63 109

Peran Kebijakan Bisnis dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Kopi Baba (Studi Kasus pada Kopi Baba Jl.Dr.Mansyur No.47 Medan)

0 34 101

Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Upaya Peningkatan Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen

16 140 95

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Call Center Bank Pemerintah dan Swasta di Kota Medan.

5 88 59

komunikasi Antar Pribadi Customer Service Dan Kepuasan Pelanggan (Korelasional Kentang Pendekatan Komunikasi Antar Peribadi Customer Service PT Indosat dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Di Gallery Indosat Medan)

2 53 129

Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Merek Pada Pengguna Kartu Pra-Bayar Simpati

5 53 123

Pengaruh Pemasaran Relasional Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB)Bumiputera 1912 Cabang Medan

1 36 92

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - Pengelolaan Pesan dan Aktivitas Komunikasi Pemasaran Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan (Studi Korelasional Pengaruh Pengelolaan Pesan dan Aktivitas Komunikasi Pemasaran PT BPJS Ketenagakerjaan Wilayah K

0 2 54

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengelolaan Pesan dan Aktivitas Komunikasi Pemasaran Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan (Studi Korelasional Pengaruh Pengelolaan Pesan dan Aktivitas Komunikasi Pemasaran PT BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kerja

0 0 11

Pengelolaan Pesan dan Aktivitas Komunikasi Pemasaran Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan (Studi Korelasional Pengaruh Pengelolaan Pesan dan Aktivitas Komunikasi Pemasaran PT BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kerja Medan terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan)

0 0 11