memuaskan kebutuhan khalayak terhadap suatu produk www.kbbi-online.com
, akses terakhir 24 Juli 2014.
2.3.2.1 Marketing Mix
Dalam kegiatan komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan khalayak terhadap suatu produk, terdapat berbagai
variabel yang terlibat dalam proses pemasaran tersebut. Variabel-variabel tersebut merupakan inti kesatuan dari berbagai bauran pemasaran yang sering disebut
dengan istilah marketing mix. Marketing mix ialah kumpulan variabel
– variabel yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen Radiosunu, 2001:29.
Ada empat komponen yang tercakup dalam kegiatan marketing mix yang terkenal dengan sebutan 4 P, yang akan dianalisis satu persatu.
Product
Product adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Klasifikasi produk biasa dilakukan atas
berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama yaitu:
a. Barang Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat,
dirabadisentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang yaitu:
1. Barang tidak tahan lama Nondurable Goods
Universitas Sumatera Utara
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Contoh, sabun,
minuman dan makanan ringan, kapur tulis, garam, gula dan lain – lain.
2. Barang tahan lama Durable Goods Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa
bertahan lama dengan banyak pemakaian. Contoh, TV, lemari es, mobil, komputer dan lain
– lain. b. Jasa Service
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya, bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel, lembaga
pendidikan dan lain – lain, dalam merencanakan penawaran atau produk,
pemasar perlu memahami lima tingkatan produk Tjiptono, 2006:96, yaitu: 1. Core benefit Produk utamainti, yaitu manfaat yang sebenarnya
dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk. Dalam bisnis perhotelan, manfaat utama yang dibeli para tamu adalah „istirahat
dan tidur‟. 2. Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk
yang paling dasar rancangan produk minimal agar dapat berfungsi. Contohnya, hotel merupakan suatu bangunan yang memiliki banyak
ruangan untuk disewakan. 3. Produk harapan expected product, yaitu produk formal yang ditawarkan
dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal layak diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Contoh, tamu hotel mengharapkan tempat tidur
Universitas Sumatera Utara
yang bersih, sabun dan handuk, air ledeng, telepon, lemari pakaian dan ketenangan.
4. Produk pelengkap augmented product, yakni berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga
dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing. Misalnya, hotel bisa menambahkan fasilitas tv, shampoo, bunga
– bunga segar, check-in yang cepat, check-out yang cepat, pelayanan kamar
yang baik dan lain – lain.
5. Produk potensial potential produk, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa
mendatang. Misalnya, hotel menambahkan fasilitas layanan internet, perekam video dengan kaset videonya, sepiring buah
– buahan segar dan sebagainya.
Pricing
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan satu
– satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan
bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya produk, distribusi dan promosi menyebabkan timbulnya biaya pengeluaran. Disamping itu harga merupakan
unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat.
Tujuan – tujuan harga menurut Adrian Payne Lupiyoadi, 2001:88, antara
lain: 1. Survival
Universitas Sumatera Utara
Merupakan usaha untuk tidak melaksanakan tindakan – tindakan untuk
meningkatkan profit ketika perusahaan sedang dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Usaha tersebut dilakukan cenderung untuk bertahan.
2. Profit Maximization Penentuan harga bertujuan untuk memaksimumkan profit dalam periode
tertentu. 3. Sales Maximization
Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar market share dengan melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.
4. Prestige Tujuan penentuan harga di sini adalah untuk memposisikan jasa perusahaan
tersebut sebagai jasa yang eksklusif. 5. ROI Return on investment
Tujuan penentuan harga didasarkan atas pencapaian return on investment yang diinginkan atau ROI.
Faktor – faktor yang mempengaruhi penentuan harga jasa di antaranya
adalah Lupiyoadi, 2001:89: 1. Elastisitas permintaan
Perusahaan jasa perlu mengetahui hubungan antara harga dan permintaan dan bagaimana besarnya permintaan bervariasi pada berbagai tingkat harga
yang berbeda. 2. Struktur biaya
Universitas Sumatera Utara
Para pemasar perlu mengetahui biaya dalam menyediakan layanan jasa dan bagaimana biaya
– biaya bergerak seiring berjalannya waktu dan tingkat permintaan.
3. Persaingan Posisi biaya
– biaya cost position dan perilaku penentuan harga pricing behavior dari pesaing
– pesaing merupakan elemen penting yang harus diperhatikan.
4. Positioning dari jasa yang ditawarkan 5. Sasaran yang ingin dicapai perusahaan.
6. Daur hidup jasa 7. Sumber daya yang dipergunakan.
8. Kondisi ekonomi
Place
Place dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara
penyampaian jasa kepada konsumen dan di mana lokasi yang strategis. a.
Lokasi Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas
dan melakukan operasi. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu:
1. Konsumen mendatangi
pemberi jasa
perusahaan: apabila
keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting.
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan sebaiknya memilih tempat, dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.
2. Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa
harus tetap berkualitas. 3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: berarti
service provider dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi
sangat tidak penting selama komunikasi antara dua pihak dapat terlaksana.
b. Saluran distribusi channels
Penyampaian jasa juga dapat melalui organisasi maupun orang lain. Penyaluran menjadi hal yang penting dalam bidang pemasaran karena merupakan
pihak yang akan bertanggungjawab menjadi telangkai kepada konsumen.
Promotion promosi
Dalam dunia pemasaran, promosi bukanlah kata sepele. Promosi bahkan sama pentingnya dengan produk dan keseluruhan kegiatan perusahaan karena
memang promosi merupakan sub-ordinat dalam strategi bauran pemasaran marketing mix. Promosi merupakan salah satu sokoguru yang menopang
bangunan pemasaran perusahaan. Tiga di antaranya ialah product produk, price harga dan place tempat. Perusahaan yang mengabaikan aktivitas promosi
sama artinya dengan membiarkan bangunan perusahaan itu jomplang karena kehilangan satu pilarnya.
Universitas Sumatera Utara
Promosi sebagai sebuah kata memang sudah tidak asing lagi di telinga orang Indonesia. Kata promosi merupakan kata adopsian dari bahasa inggris, yaitu
promote, yang juga mengadopsi dari bahasa yunani, yaitu, promovere. Secara sederhana promosi dapat diartikan, upaya menyampaikan suatu pesan tentang hal
yang kurang dikenal sehingga menjadi lebih dikenal oleh publik. Marketer dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk
mempromosikan jasa mereka. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam promosi, yaitu Suryadi, 2006:63:
1. Identifikasi terlebih dahulu target audience-nya, hal ini berhubungan
dengan segmentasi pasar. 2.
Tentukan tujuan promosi, apakah untuk menginformasikan, mempengaruhi atau untuk mengingatkan.
3. Pengembangan pesan yang disampaikan, hal ini berhubungan dengan
isi pesan what to say, struktur pesan how to say it logically, gaya pesan creating a strong presence, sumber pesan who should
develop it. 4.
Pemilihan bauran komunikasi, apakah itu personal communication atau non personal communication.
2.3.2.2 Promotion Mix