PEMBAHASAN Pengelolaan Pesan dan Aktivitas Komunikasi Pemasaran Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan (Studi Korelasional Pengaruh Pengelolaan Pesan dan Aktivitas Komunikasi Pemasaran PT BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kerja Medan terhadap Tingkat Kepuasan Pel

BAB V PEMBAHASAN

Cassandra dalam Cangara 2004:11 mengemukakan bahwa pengelolaan pesan komunikasi memiliki dua model penyusunan pesan yakni penyusunan pesan yang besifat informatif dan penyusunan pesan yang bersifat persuasif. Model penyusunan pesan yang bersifat informatif lebih banyak ditujukan pada perluasan wawasan dan kesadaran khlayak. Prosesnya lebih banyak bersifat difusi atau penyebaran, sederhana, jelas, dan tidak banyak menggunakan jargon atau istilah-istilah yang kurang populer di kalangan khalayak. Ada empat macam penyusunan pesan yang bersifat informatif, yakni: Space Order, Time Order, Deductive Order dan Inductive Order. Model penyusunan pesan informatif banyak dilakukan dalam penulisan berita dan artikel oleh para wartawan dengan memakai model piramid. Sementara itu, model penyusunan pesan yang bersifat persuasif memiliki tujuan untuk mengubah persepsi, sikap dan pendapat khalayak. Sebab itu, penyusunan pesan persuasif memiliki sebuah proposisi. Proposisi disini ialah apa yang dikehendaki sumber terhadap penerima sebagai hasil pesan yang disampaikannya, artinya setiap pesan yang dibuat diinginkan adanya perubahan. Menurut Cangara 2004:113 bahwa terdapat beberapa cara yang dapat digunakan dalam penyusunan pesan yang memakai teknik persuasi, antara lain: 1. Fear Appeal, metode penyusunan pesandengan menimbulkan rasa ketakutan kepada khalayak, seperti ketakutan akan siapa yang akan Universitas Sumatera Utara menjamin keluarga jika kepala keluarga meninggal dan tidak terproteksi dengan produk PT. BPJS Ketenagakerjaan. 2. Emotional Appeal, cara penyusunan atau penyampaian pesan dengan berusaha menggugah emosional khalayak, seperti propaganda yang menggugah meyakinkan masyarakat yang bekerja di sektor formal ataupun informal akan pentingnya penggunaan produk PT. BPJS Ketenagakerjaan. 3. Reward Appeal, cara penyusunan atau penyampaian pesan menawarkan janji-janji kepada khalayak akan keuntungan dari produk PT. BPJS Ketenagakerjaan. 4. Motivational Appeal, teknik penyusunan pesan yang dilakukan bukan karena janji-janji, tetapi disusun untuk menumbuhkan internal psikologis khalayak sehingga mereka dapat mengikuti pesan-pesan itu, dalam hal ini masyarakat yang belum menggunakan ataupun telah menggunakan produk PT. BPJS Ketenagakerjaan paham akan tujuan utama dari berbagai produk yang ditawarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan. 5. Humoris Appeal, teknik penyusunan pesan yang dilakukan dengan humor, sehingga penerimaan pesan khalayak tidak merasa jenuh, hal ini seperti penggunaan kata-kata yang menarik dari iklan produk- produk PT. BPJS Ketenagakerjaan. Pada Perusahaaan jasa, pelayanan merupakan strategi perusahaan untuk merebut pangsa pasar dalam menghadapi persaingan. Hal ini dikarenakan dengan memberikan pelayananan yang baik kepada konsumen, maka setiap konsumen akan merasa mendapat kepuasan dan dihargai sehingga akan tetap merasa senang untuk menjadi langganan perusahaan tersebut. Pelayanan merupakan semua Universitas Sumatera Utara aktifitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya dikosumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah seperti: kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen Lupiyoadi, 2001:5. Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud, dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun, produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada suatu produk fisik Kotler, 2007:83. Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pelanyanan jasa adalah berupa aktivitas yang ditawarkan kepada pihak lain dan umumnya tidak berwujud serta tidak dapat dimiliki. Dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, pada akhirnya akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh pelanggan mengenai kepuasan yang dirasakan. Kepuasan merupakan tingkat perasaan dimana seorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produkjasa yang diterima dan yang diharapkan. Dalam era globalisasi ini, perusahaan akan selalu menyadari akan pentingnya faktor pelanggan. Oleh karena itu mengukur tingkat kepuasaan para pelanggan sangatlah perlu, walaupun hal tersebut tidaklah semudah mengukur berat atau tinggi badan pelanggan yang bersangkutan Lupiyoadi, 2001: 158. Cara perusahaan mempromosikan produknya melalui komunikasi iklan atau para wiraniaga juga bisa mempengaruhi harapan pelanggan terhadap kinerja produk. Klaim produk yang terlampau bombastis dan tidak realistis bisa menimbulkan “over promise, under deliver”, yang justru menimbulkan Universitas Sumatera Utara ketidakpuasan pelanggan dan dapat merusak reputasi perusahaan Tjiptono, 2012:61. Pengelolaan pesan yang dilakukan oleh PT BPJS Ketenagakerjaan Persero Wilayah Kerja Medan adalah pemberian informasi yang berupaya untuk menggugah pelanggannya agar sadar akan pentingnya asuransi jiwa bagi para pekerjakaryawan, yang dilakukan melalui kegiatan iklan, publisitas maupun promosi di berbagai media seperti media cetak, televisi, radio, billboard dan juga website. Pengelolaan pesan memiliki pengaruh dalam mengkomunikasikan keberadaan PT BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kerja Medan kepada para pelanggannya. Proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh pihak BPJS Ketenagakerjaan mampu membuat para pengguna jasa layanan asuransi ketenagakerjaan ini sadar akan pentingnya memiliki asuransi ketenagakerjaan. Pengelolaan pesan yang tepat akhirnya menjadi sebuah jendela informasi kepada masyarakat mengenai keberadaan PT Jamsostek yang telah berubah nama menjadi PT BPJS Ketenagakerjaan sejak tahun 2014 lalu. Aktivitas komunikasi pemasaran terus dilakukan dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh pihak PT BPJS Ketenagakerjaan seperti: 5. Advertising Iklan adalah berita pesanan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yg ditawarkan, dalam hal ini adalah penawaran atas produk-produk jasa dari PT. BPJS Ketenagakerjaan. Universitas Sumatera Utara 6. Sales Promotion Promosi Penjualan adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dng pameran, periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yg bersifat persuasif, dalam hal ini berupa pameran di berbagai kegiatan yang menunjang pengetahuan masyarakat akan produk- produk jasa dari PT. BPJS Ketenagakerjaan. 7. Publicity Publisitas adalah penyiaran tentang sesuatu atau seseorang kepada masyarakat luas melalui pelbagai media misalnya menggunakan berbagai saluran media massa dalam mempublikasikan produk-produk jasa dari PT. BPJS Ketenagakerjaan. 8. Personal Selling Penjualan Pribadi adalah kegiatan penjualan produk- produk jasa dari PT. BPJS Ketenagakerjaan melalui marketing yang datang langsung kepada pelanggan ataupun klien perusahaan. Teori cognitive dissonance merupakan fondasi bagi expectancy disconfirmation model yang hingga saat ini mendominasi literatur kepuasan pelanggan. Dalam model ini, kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai “ evaluasi yang memberikan hasil dimana pengalaman yang dirasakan setidaknya sama baiknya sesuai dengan yang diharapkan”. Ekspektasi terhadap kinerja produkjasa berlaku sebagai standar perbandingan terhadap kinerja aktual produkjasa. Beberapa pakar mengidentifikasi empat macam standar kinerja dalam mengkonseptualisasikan harapan pra-pembelian atas kinerja produkjasa Tjiptono, 2012:61: 5. Equitable performance, yakni penilaian normatif yang mencerminkan kinerja yang seharusnya diterima seseorang atas biaya dan usaha yang Universitas Sumatera Utara telah dicurahkan untuk membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa dari pihak PT. BPJS Ketenagakerjaan. 6. Ideal performance, yaitu tingkat kinerja optimum atau ideal yang diharapkan oleh seorang konsumen yang sebelumnya mengetahui berbagai fungsi dan keunggulan produk jasa PT. BPJS Ketenagakerjaan. 7. Expected performance, yaitu tingkat kinerja yang diperkirakan diantisipasi atau yang paling diharapkandisukai konsumen pelanggan produk jasa PT. BPJS Ketenagakerjaan. 8. Adequate minimum tolerable expectations, yakni tingkat kinerja produkjasa terendah yang bisa ditoleransi pelanggan produk jasa PT. BPJS Ketenagakerjaan. Faktor lain yang tak kalah pentingnya dalam pembentukan harapan pelanggan adalah pengalaman pelanggan dengan produkjasa lain yang memiliki karakteristik serupa. Pengalaman dengan kelas produk ini bisa mempengaruhi pembentukan norma atau standar tingkat kinerja yang harus dapat dipenuhi merek tertentu. Sebagai contoh, harapan peserta PT. BPJS Ketenagakerjaan terhadap ketepatan waktu penyampaian jasa medis tertentu dipengaruhi oleh pengalamannya dengan fasilitas jasa medis asuransi lainnya. Aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT. BPJS Ketenagakerjaan Persero Wilayah Kerja Sumatera Utara berpengaruh terhadap kepuasan para pelanggannya. Komunikasi pemasaran berupa iklan, promosi, publikasi dan juga melalui sales marketing di berbagai media massa ternyata memiliki kemampuan dalam memuaskan para pelanggan PT BPJS Ketenagakerjaan yang menjadi responden dalam penelitian ini. Mereka merasa Universitas Sumatera Utara puas karena kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT BPJS Ketenagakerjaan masih dalam batas kewajaran dan adanya kesesuaian antara isi materi komunikasi pemasaran dengan manfaat produk yang mereka dapatkan. Hasil analisis data SPSS pada bab V diperoleh koefisien korelasi r s sebesar 0,609. Berdasarkan skala Guilford, hasil 0,609 menunjukkan hubungan yang cukup berarti dan signifikan. Melalui pernyataan r hasil r tabel, maka hipotesis diterima. Tanda korelasi pada koefisien korelasi menghasilkan + 0,609, yang menunjukkan arah hubungan yang sama antara variabel X 1 dan X 2 dan variabel Y. Hipotesis yang diterima dalam penelitian ini adalah H 3 yakni terdapat pengaruh antara pengelolaan pesan dan aktivitas komunikasi pemasaran PT. BPJS Ketenagakerjaan Persero dan tingkat kepuasan pelanggan PT BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kerja Medan . Dengan kata lain, hal ini berarti dengan semakin baiknya pengelolaan pesan dan aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan PT BPJS Ketenagakerjaan maka tingkat kepuasan pelanggan akan semakin tinggi ataupun sebaliknya, semakin buruk pengelolaan pesan dan aktivitas komunikasi pemasaran yang dilakukan PT BPJS Ketenagakerjaan maka tingkat kepuasan pelanggan akan semakin rendah. Signifikansi hasil korelasi dapat dilihat berdasarkan perbandingan nilai probabilitas dan tanda flag of significant diberikan SPSS. Pada bagian output korelasi di atas terlihat pasangan data yang berkorelasi secara signifikan, yaitu antara pengelolaan pesan dan aktivitas komunikasi pemasaran terhadap tingkat kepuasan pelanggan PT BPJS Ketenagakerjaan. Selanjutnya dapat dilihat pada variabel pengelolaan pesan dan aktivitas komunikasi pemasaran terhadap Universitas Sumatera Utara tingkat kepuasan pelanggan PT BPJS Ketenagakerjaan yang menunjukkan bahwa ketiga variabel berkorelasi secara signifikan. Kemudian tahap selanjutnya adalah mencari besarnya kekuatan hubungan antara variabel X 1 dan X 2 serta Y, yaitu dengan rumus : Kp = r s 2 x 100 Kp = 0,609 2 x 100 Kp = 0,370 x 100 Kp = 37 Maka dapat disimpulkan bahwa kekuatan hubungan antara variabel X 1 dan X 2 serta variabel Y dalam penelitian ini adalah sebesar 37 proses pengelolaan pesan dan aktivitas komunikasi pemasaran mampu meningkatkan kepuasan para pelanggan PT BPJS Ketenagakerjaan. Sisanya sebesar 63 mendapatkan kepuasan terhadap PT BPJS Ketenagakerjaan melalui pelayanan dan juga fasilitas yang mereka dapatkan langsung di lapangan ketika menggunakan produk layanan jasa asuransi yang mereka ikutkan. Hasil uji hipotesis merupakan hasil akhir dari keseluruhan analisis data. Setelah seluruh nilai-nilai diperoleh, maka akan dilanjutkan dengan membuat kesimpulan dan saran pada BAB VI. Universitas Sumatera Utara

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Strategi Komunikasi Pelayanan dan Kepuasan (Studi korelasional Strategi Komunikasi Pelayanan Pegawai Perpustakaan USU terhadap Kepuasan Mahasiswa USU)

4 63 109

Peran Kebijakan Bisnis dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Kopi Baba (Studi Kasus pada Kopi Baba Jl.Dr.Mansyur No.47 Medan)

0 34 101

Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Upaya Peningkatan Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen

16 140 95

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Call Center Bank Pemerintah dan Swasta di Kota Medan.

5 88 59

komunikasi Antar Pribadi Customer Service Dan Kepuasan Pelanggan (Korelasional Kentang Pendekatan Komunikasi Antar Peribadi Customer Service PT Indosat dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Di Gallery Indosat Medan)

2 53 129

Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Merek Pada Pengguna Kartu Pra-Bayar Simpati

5 53 123

Pengaruh Pemasaran Relasional Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB)Bumiputera 1912 Cabang Medan

1 36 92

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu - Pengelolaan Pesan dan Aktivitas Komunikasi Pemasaran Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan (Studi Korelasional Pengaruh Pengelolaan Pesan dan Aktivitas Komunikasi Pemasaran PT BPJS Ketenagakerjaan Wilayah K

0 2 54

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengelolaan Pesan dan Aktivitas Komunikasi Pemasaran Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan (Studi Korelasional Pengaruh Pengelolaan Pesan dan Aktivitas Komunikasi Pemasaran PT BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kerja

0 0 11

Pengelolaan Pesan dan Aktivitas Komunikasi Pemasaran Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan (Studi Korelasional Pengaruh Pengelolaan Pesan dan Aktivitas Komunikasi Pemasaran PT BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kerja Medan terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan)

0 0 11