Board of Commissioners Sharia Supervisory Board
LAPORAN TAHUNAN |
2014
| ANNUAL REPORT
263
Good Corporate Governance
MANAJEMEN RISIKO
Risk Management
• Pembagian Tugas
Pembagian Tugas kepada masing masing Unit Kerja dilakukan sesuai dengan Job Description dari masing-
masing unit. •
Keamanan atas Aset Perusahaan Perusahaan selalu melakukan upaya upaya untuk
menjamin keamanan dan Aset Perusahaan. 4.
Sistem Informasi dan Komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional, inancial
serta ketaatan dan kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundangan-undangan oleh Perusahaan dengan
menerbitkan laporan secara tepat waktu dan layak saji. Pelaporan yang ditujukan kepada OJK maupun ke
Pemegang Saham juga meliputi laporan atas kepatuhan Perusahaan terhadap Undang Undang dan Peraturan yang
berlaku lainnya. 5.
Monitoring , yaitu proses penilaian terhadap kualitas system
pengendalian intern, termasuk fungsi Audit Internal pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi Perusahaan.
Monitoring dilakukan terhadap temuan temuan audit
internal maupun eksternal.
Kesesuaian Sistem Pengendalian Intern dengan COSO-ERM
Jika dilihat dari sudut pandang framework COSO Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission
-ERM, pada proses program perencanaan audit tahunan, dapat dikembangkan
berdasarkan pada framework dari COSO-ERM serta juga didasarkan pada tanggung jawab pihak internal audit terhadap
manajemen dalam melakukan review pada aktivitas Perusahaan. Pihak audit internal disarankan untuk melakukan identifikasi
terhadap entitas-entitas Perusahaan yang memang perlu untuk diaudit, kemudian mengukur seberapa efektifkah jika pada
entitas tersebut akan dilakukan internal control dan menentukan seberapa besar kemungkinan kegagalan dalam menjalankan
proses audit internal pada entitas yang bersangkutan. Dalam melakukan perencanaan pada audit internal dapat didasarkan
pada beberapa konsep yang besifat umum sebagai berikut: •
Segregation of duties Segregation of duties to each Work Unit is carried out in
accordance with the Job Description of each unit. •
Security of the Company’s Assets The company always makes efforts to ensure security of
the Company’s Assets. 4.
Information and communication system, which is a process of preparing reports on operational and financial activities, as
well as the adherence to and compliance with the provisions of legislation by the Company by issuing reports in a timely
and well-presented manner. Reporting addressed to FSA and Shareholders also includes
a report on compliance with Laws and other prevailing regulations.
5. Monitoring, that is a process to asses of the internal control
system quality, including Internal Audit function at every level and unit in the Company’s organizational structure.
Monitoring is conducted on the internal and external audit findings.
Compatibility of Internal Control System with COSO-ERM
From the perspective of COSO Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission –ERM framework,
the process of annual audit program planning can be developed based on COSO-ERM framework, and is also based on internal
audit unit’s accountability to the management in reviewing the Company’s activities. Internal audit unit is advised to carry out the
identification of the Company’s entities need to be audited, then measure the effectiveness if an internal control is performed in
the entities and determine how likely a failure in carrying out the internal audit process on the concerned entities. An internal audit
planning can be based on some general concepts as follows:
LAPORAN TAHUNAN |
2014
| ANNUAL REPORT
264
1. Memahami risk universe atau cakupan risiko yang
terdapat pada organisasi, termasuk di dalamnya berapa banyak entitas yang dapat diaudit yang berada pada
organisasi serta mengetahui estimasi tingkat risiko entitas tersebut berdasarkan tingkatan probability dan tingkatan
signifikansinya. 2.
Melakukan proses identifikasi pada kebutuhan akan audit internal dari sekian banyak entitas Perusahaan yang dapat
diaudit. Meskipun dalam sebuah entitas dianggap tidak terlalu berisiko untuk dilakukan internal control, tetapi jika
pihak komite internal manajer senior bersikeras meminta untuk dilakukan audit pada pihak tersebut, maka pihak
auditor diharapkan mampu untuk melakukan audit. Terdapat tiga cara untuk menentukan tingkat kegentingan
pada entitas Perusahaan untuk dilakukan audit. Ketiga tahapan tersebut adalah:
a. Menentukan kebutuhan akan audit pada entitas,
dengan melakukan penilaian pada entitas tersebut. Nilai 1 jika memang pada entitas tersebut perlu
dilakukan audit pada periode tersebut dan nilai 0 jika ternyata memang tidak membutuhkan audit.
b. Menentukan tingkat signifikansi jika pada entitas
terkait memang akan dilakukan audit. Dengan memberikan penilaian dari 0,01 hingga 0,99, maka
akan ditentukanlah tingkat signifikansi hasil daripada entitas yang diaudit berdasarkan keputusan bersama
daripada para auditor. Semakin tinggi penilaiannya semakin tinggilah hasilnya.
c. Menentukan kemungkinan kegagalan pada internal
audit jika dilakukan pada entitas yang bersangkutan. Dengan penilaian antara 0,01 hingga 0,99, maka akan
ditentukan tingkat kegalalan proses internal audit yang dilakukan pada entitas yang bersangkutan.
3. Langkah selanjutnya dari proses identifikasi adalah
mengembangkan program audit yang didasarkan pada berbagai macam entitas yang menjadi kandidat yang dalam
pelaksanaan internal audit. 4.
Berdasarkan pada berbagai macam program audit yang akan dilakukan yang didasarkan pada berbagai macam
kebutuhan entitas, maka selanjutnya, dikembangkanlah 1.
Understanding the risk universe or scope of risks inherent in the organization, including how many auditable entities in
the organization, and finding out the estimated risk level of these entities based on probability and significance levels.
2. Identifying the need for an internal audit of the Company’s
auditable entities. Although in an entity the internal control is deemed not too risky to do, if senior managers of internal
committee insist to do an audit on the said entities, then the auditor will be able to perform the audit. There are three
ways to determine the degree of urgency of the Company entities for audit. The three stages are:
a. Determine the entity’s need for audit by conducting an
assessment on the entity. Score 1 is given if the entities need to be audited for the said period and score 0 if an
audit is not required. b.
Determining the level of significance if the relevant entity would indeed be audited. By providing scoring
from 0.01 to 0.99, the significance level of outcome resulted from the entity being audited by a joint
decision of the auditors. A higher assessment will produce higher assessment result.
c. Determine the probability of failure in internal audit if
it is done in the concerned entity. With scoring from 0.01 to 0.99, failure level of the internal audit process
conducted in the concerned entity will be determined.
3. The next step of the identification process is to develop an
audit program based on a wide variety of entities which become candidates in the implementation of internal audit.
4. Based on a wide range of audit programs that will be
conducted based on various needs of the entities, the next step is developing an audit implementation plan in general,
MANAJEMEN RISIKO
Risk Management