Non-Controlling Interest Laporan Tahunan | Asuransi Jasindo 

PT ASURANSI JASA INDONESIA PT ASURANSI JASA INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PERSERO AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS Lanjutan Continued Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir For the Years Ended pada 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 Dalam Ribuan Rupiah In Thousands Rupiah DraftMarch 21, 2015 83 parafsign:  Grup menempatkan dananya dalam rekening giro dan deposito berjangka pada bank milik Pemerintah seperti PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, PT Bank Mandiri Persero Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk.  The Group placed its fund in current accounts and time deposits in state-owned banks, such as PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, PT Bank Mandiri Persero Tbk and PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk.  Grup menutup asuransi atas aset-aset milik BUMN, seperti PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk, PT Garuda Indonesia Persero Tbk, PT Pupuk Sriwidjaja Persero, PT Merpati Nusantara Airlines, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Perum Pegadaian dan PT Petrokimia Gresik Persero.  The Group provided insurance for state-owned companies, such as PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk, PT Garuda Indonesia Persero Tbk, PT Pupuk Sriwidjaja Persero, PT Merpati Nusantara Airlines, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Perum Pegadaian and PT Petrokimia Gresik Persero.  Pendapatan premi dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 1.523.929.620 tahun 2014 dan Rp 1.142.756.892 tahun 2013.  Premium revenue from related parties amounted to Rp 1,523,929,620 in 2014 and Rp 1,142,756,892 in 2013  Beban klaim pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 1.891.199.090 tahun 2014 dan Rp 590.149.074 tahun 2013.  Claim expenses of related parties amounted to Rp 1,891,199,090 in 2014 and Rp 590,149,074 in 2013. 34. Tujuan dan Kebijakan Manajemen 34. Management of Insurance and Risiko Asuransi dan Keuangan Financial Risk Risiko Asuransi Insurance Risk Risiko utama yang dihadapi Grup terkait dengan kontrak asuransi adalah perbedaan antara jumlah klaim yang terjadi, manfaat yang dibayarkan dan waktu terjadinya klaim dengan yang diprediksikan sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh frekuensi, tingkat keparahan severity dari klaim, manfaat aktual yang dibayarkan, dan perkembangan dari klaim jangka panjang. Oleh karena itu, tujuan Grup adalah untuk memastikan bahwa cadangan yang dibentuk cukup untuk memenuhi semua liabilitas tersebut. The principal risk that the Group faces under insurance contracts is the difference between actual claims, benefit payments and claim dates from the one predicted previously. This is influenced by the frequency, severity of claims, actual benefits paid and subsequent development of long-term claims. Therefore, the objective of the Group is to ensure that sufficient reserves are made to cover those liabilities. Eksposur risiko yang terkait dengan kontrak asuransi dapat dimitigasi dengan melakukan diversifikasi portofolio kontrak asuransi dan area geografis. Keberagaman risiko diperbaiki juga melalui pemilihan risiko dengan hati-hati dan implementasi dari pedoman underwriting serta pengaturan program reasuransi. Risk exposure related to insurance contracts is mitigated by diversification of insurance contracts portfolio and geographical areas. The variability of risks is also improved by prudent risks selection and implementation of underwriting strategy guidelines, as well as reinsurance program arrangements. Dalam rangka manajemen risiko atas pertanggungan asuransi yang bernilai signifikan dan mempunyai risiko khusus, Grup mengadakan kontrak reasuransi baik yang bersifat proporsional maupun non-proporsional dengan beberapa perusahaan asuransi dan reasuransi dalam negeri dan luar negeri. Program reasuransi untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut: For purposes of risk management on significant amount of The insurance coverage and special risk coverage, the Group entered into proportional andor non-proportional reinsurance contracts with some local and foreign insurance and reinsurance companies. Reinsurance programs for 2013 are as follows:  n  e  N,  d  asing  d to  esar  d to ak ce pat d by n of PT ASURANSI JASA INDONESIA PT ASURANSI JASA INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PERSERO AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS Lanjutan Continued Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir For the Years Ended pada 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 Dalam Ribuan Rupiah In Thousands Rupiah DraftMarch 21, 2015 84 parafsign:

1. Program Reasuransi Treaty Proporsional

1. Proportional Treaty Reinsurance Program

Retensi Dalam negeri Luar negeri Jumlah Retention Domestic Overseas Total Rp Rp Rp Rp Rekayasa 21,200,000 70,000,000 8,800,000 100,000,000 Engineering Rangka kapal 30,000,000 21,900,000 98,100,000 150,000,000 Marine hull Tanggung gugat 6,000,000 8,375,000 10,625,000 25,000,000 Liability Jaminan 25,000,000 42,500,000 32,500,000 100,000,000 Surety Energi onshore 190,000,000 125,400,000 950,000,000 1,265,400,000 Energy onshore Energi offshore 700,000 125,400,000 950,000,000 1,076,100,000 Energy offshore Kecelakaan did dan kesehatan 1,634,000 300 -- 1,934,000 Personal accident and health SKBDNILC 50,000 866 -- 916 SKBDNILC Microkredit 7,500,000 50 -- 7,550,000 Microcredit Kredit -- 112,500,000 -- 112,500,000 Credit Type of Insurance Janis Pertangguagan Program Treaty Reasuransi untuk setiap kerugian dan setiap resiko Proportional Reasurance Treaty Program for each and every LossRisk

2. Program Treaty Reasuransi Non Proporsional

2. Non-Proportional Reinsurance Treaty Program

Retensi Dalam negeri Luar negeri Jumlah Retention Domestic Overseas Total Rp Rp Rp Rp Harta benda 5,000,000 38,300,000 206,700,000 250,000,000 Property Kendaraan bermotor 5,000,000 38,300,000 206,700,000 250,000,000 Motor vehicle Pengangkutan 5,600,000 33,200,000 61,200,000 100,000,000 Marine cargo Rangka kapal 5,600,000 32,200,000 112,200,000 150,000,000 Marine hull Rangka posawat 5,600,000 13,600,000 10,800,000 30,000,000 Aviation hull Energi - onshore 5,000,000 28,700,000 156,300,000 190,000,000 Energy onshore Energy - offshore 5,600,000 33,200,000 61,200,000 100,000,000 Energy-offshore Tanggung gugat 1,500,000 21,177,500 77,322,500 100,000,000 Liability Kecelakaan dirt dan kesehatan 1,500,000 21,177,500 77,322,500 100,000,000 Personal accident Anoka 1,500,000 21,177,500 77,322,500 100,000,000 General accident Program Teaty Reasuransi untuk setiap kerugian dan setiap resiko Proportional Reasurance Treaty Program for each and every LossRisk Janis Pertangguagan Type of Insurance Grup tidak tergantung pada satu reasuradur ataupun satu kontrak reasuransi tertentu secara signifikan. The Group is not significantly dependent upon any single reinsurance company or reinsurance contract. Asumsi Utama Main Assumptions Asumsi utama yang menjadi dasar dalam perhitungan estimasi kewajiban klaim yaitu bahwa pembentukan klaim masa depan Grup akan memiliki pola yang sama dengan pembentukan klaim yang terjadi di masa lampau. Termasuk asumsi dari rata-rata beban klaim, beban penanganan klaim, faktor inflasi klaim, dan jumlah klaim untuk setiap tahun kecelakaan. Justifikasi kualitatif tambahan digunakan untuk memperkirakan tingkat di mana tren masa lampau tidak akan terulang lagi di masa depan, misalnya; kejadian khusus yang hanya terjadi sekali, perubahan yang terjadi di pasar seperti sikap masyarakat terhadap klaim, kondisi ekonomi maupun faktor internal seperti campuran portofolio, syarat dan ketentuan polis dan prosedur penanganan klaim. The principal assumption in calculating the claim reserve estimations is that the Groups future claims development will follow a similar pattern to historical claims development. This includes assumptions on average claim costs, claim handling costs, claim inflation factors and claim numbers for each accident year. Additional qualitative judgments are used to assess the extent to which historical trends may not apply in the future, for example: specific one off occurrence, changes in market factors such as public attitude to insurance claims, economic conditions, as well as internal factors such as portfolio mix, policy terms and conditions and claims handling procedures.