Imbalan Pasca-Kerja Post-Employment Benefits

PT ASURANSI JASA INDONESIA PT ASURANSI JASA INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PERSERO AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS Lanjutan Continued Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir For the Years Ended pada 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 Dalam Ribuan Rupiah In Thousands Rupiah DraftMarch 21, 2015 89 parafsign: Dotar Dotar Amerika Serikat Ekuivalen Rp Amerika Serikat Ekuivalen Rp U.S. Dollar Equivalent in Rp U.S. Dollar Equivalent in Rp 2014 2013 Liabilitas Liabilities Utang klaim 37,961,363 472,239,358 6,830,393 83,255,658 Claims payable Estimasi klaim retensi sendiri 12,659,815 157,488,093 15,842,024 19309844 Estimated own retention claims Utang reasuransi 35,818,504 445,582,190 34,696,556 422,916,322 Reinsurance payables Utang komisi 1,478,145 18,388,127 861,145 10,496,500 Commissions payable Utang lain-lain 36,369,448 452,435,930 21,819,542 265,958,402 Other accounts payable Jumlah Liabilitas 124,287,275 1,546,133,698 80,049,660 782,626,882 Total Liabilities Nilal bersih Aset Liabilitas 79,243,326 981,350,927 26,434,348 28,615,109 Net Assets Liabilities Risiko Kredit Credit Risk Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih. Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectability of receivables to reduce the exposure to bad debts. Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. The table below shows consolidated statements of financial position exposures related to credit risk as of December 31, 2014 and 2013. 2014 2013 Rp Rp Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Financial assets at FVPL Investasi Investments Unit penyertaan reksadana 62,722,523 68,677,018 Mutual funds Saham 18,642,455 45,932,225 Equity securities Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan setara kas 689,321,845 316,923,616 Cash and cash equivalents Piutang lain-lain 38,098,557 37,651,883 Other accounts receivable Investasi deposito berjangka 903,413,138 999,229,830 Investments time deposits Aset lain-lain pinjaman karyawan 18,376,109 19,297,025 Other assets loan to employees dan bank garansi and guarantees bank Aset keuangan tersedia untuk dijual AFS financial assets Investasi Investments Efek utang 400,798,491 423,904,715 Debt securities Saham 3,985,088 3,624,310 Equity securities Investasi saham 222,232,319 47,232,319 Shares of stock Jumlah 2,357,590,525 1,962,472,941 Total s e aims es e e s s i ising n ncial t FVPL es s l PT ASURANSI JASA INDONESIA PT ASURANSI JASA INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PERSERO AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS Lanjutan Continued Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir For the Years Ended pada 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 Dalam Ribuan Rupiah In Thousands Rupiah DraftMarch 21, 2015 90 parafsign: Risiko Likuiditas Liquidity Risk Risiko likuiditas adalah risiko yang muncul jika suatu pihak tidak dapat membayar kewajibannya yang jatuh tempo secara tunai. Meskipun pihak tersebut memiliki aset yang cukup bernilai untuk melunasi kewajibannya, tapi ketika aset tersebut tidak bisa dikonversikan segera menjadi uang tunai, maka pihak tersebut dikatakan tidak likuid. Liquidity risk is the risk that arises when a party is unable to pay its obligations maturing in cash. Although the parties have sufficient assets to pay off liabilities worth, but when the item can’t be converted into cash immediately, then that party is said to be illiquid. Hal ini bisa terjadi jika pihak pengutang tidak dapat menjual hartanya karena tidak adanya pihak lain di pasar yang berminat membelinya. Hal ini berbeda dengan penurunan drastis harga aktiva, karena pada kasus penurunan harga, pasar berpendapat bahwa aktiva tersebut tak bernilai. Tidak adanya pihak yang berminat menukar membeli aktiva kemungkinan hanya disebabkan karena kesulitan mempertemukan kedua belah pihak. Karenanya, risiko likuiditas biasanya lebih besar kemungkinan terjadi pada pasar yang baru tumbuh atau bervolume kecil. This can happen if the debtor can’t sell his property in the absence of other parties in the market are interested in buying. This is in contrast to the drastic decline in asset prices, as in the case of falling prices, the market believes that the asset was worth. The absence of interested parties to exchange buy the assets might be only due to the difficulty to bring the two sides. Therefore, liquidity risk is usually greater chance of occurring in emerging markets or small volume. Risiko likuiditas merupakan suatu risiko keuangan karena adanya ketidakpastian likuiditas. Suatu lembaga dapat berkurang likuiditasnya jika peringkat kreditnya turun, mengalami pengeluaran kas yang tak terduga, atau peristiwa lain yang menyebabkan pihak lain menghindari transaksi atau memberikan pinjaman ke lembaga tersebut. Suatu perusahaan juga dapat terpapar terhadap risiko likuiditas jika pasar yang diikutinya mengalami penurunan likuiditas. Liquidity risk is a financial risk because of the uncertainty of liquidity. An institution can be reduced liquidity if its credit rating fell, suffered a unexpected cash expenditures, or other events that cause the other party to avoid transactions or provide loans to these institutions. A company can also be exposed to liquidity risk if the market that followed decreased liquidity. Dan instrument yang terkait dengan resiko likuiditas ini adalah instrument investasi perusahaan pada saham, obligasi, deposito, reksa dana dan penyertaan langsung. And instruments related to liquidity risk is the companys investment instrument in stocks, bonds, deposits, mutual funds and direct investments. Berikut adalah jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. The table below summarizes the maturity profile of consolidated financial liabilities based on contractual undiscounted payments as of December 31, 2014 and 2013. =1 Tahun 1-2 Tahun 3-5 Tahun 5 Tahun Jumlah Nilai Tercatat = 1 Year 1-2 Years 3-5 Years 5 Years Total As Reported Rp Rp Rp Rp Rp Rp Liabilitas Liabilities Utang komisi 63,635,829 7,004,604 11,120,362 10,130,963 91,891,758 91,891,758 Commissions payable Utang lain-lain 582,143,570 -- -- -- 582,143,570 582,143,570 Other accounts payable Jumlab 645,779,399 7,004,604 11,120,362 10,130,963 674,035,328 674,035,328 Total 2014 Janis Pertanggungan Type of Insurance =1 Tahun 1-2 Tahun 3-5 Tahun 5 Tahun Jumlah Nilai Tercatat = 1 Year 1-2 Years 3-5 Years 5 Years Total As Reported Rp Rp Rp Rp Rp Rp Liabilitas Liabilities Utang komisi 52,688,940 8,497,841 10,854,562 9,103,701 81,145,044 81,145,044 Commissions payable Utang fain-lain 595,025,653 -- -- -- 595,025,653 595,025,653 Other accounts payable Jumlab 647,714,593 8,497,841 10,854,562 9,103,701 676,170,697 676,170,697 Total 2013 Janis Pertanggungan Type of Insurance PT ASURANSI JASA INDONESIA PT ASURANSI JASA INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PERSERO AND SUBSIDIARY CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS Lanjutan Continued Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir For the Years Ended pada 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 Dalam Ribuan Rupiah In Thousands Rupiah DraftMarch 21, 2015 91 parafsign: 35. Pengungkapan Tambahan Laporan 35. Supplementary Disclosures on Consolidated Arus Kas Konsolidasian Statements of Cash Flows Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dan setara kas, sebagai berikut: The following are the noncash investing and financing activities of the Group, as follows: 2014 2013 Rp Rp Kenaikan aset tetap melalui utang Increase in property and equipment Catatan 11 13,333,888 5,939,677 through payables Note 11 Kenaikan investasi karena selisih kurs Increase Exchange Difference due to penjabaran laporan keuangan 69,558,588 -- Financial Statement Translation 36. Informasi Penting Lainnya

36. Other Significant Information a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat

Solvabilitas Perusahaan a. Asset Analysis and Calculation of the Companys Solvency Margin Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424KMK.062003 tanggal 30 September 2003. Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120 yang dihitung menggunakan pendekatan Risk Based Capital RBC dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan liabilitas. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh liabilitas kecuali pinjaman subordinasi dari kekayaan yang diperkenankan. Based on Deed No. 424KMK.062003 dated September 30, 2003 of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. The Company has to meet at all times a solvency margin of at least 120 which is calculated using the Risk Based Capital approach RBC that might arise from deviation of assets and liabilities management. Solvency margin is calculated by deducting all liabilities except for subordinated loans from admitted assets. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 53PMK.0102012 tanggal 3 April 2012. Perusahaan setiap tahun wajib menetapkan target tingkat solvabilitas paling rendah 120 dari modal minimum berbasis risiko. Modal minimum berbasis risiko merupakan jumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi risiko keuangan yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan aset dan liabilitas. Perhitungan tingkat solvabilitas tersebut mulai berlaku 1 Januari 2013. Based on Regulation No. 53PMK.0102012 dated April 3, 2012 of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. The Company has to decide at all years a solvency margin target of at least 120 from risk base minimum capital. Risk base minimum capital is the amount of funds needed to anticipate financial risks which may arise as a result of the deviation in the management of assets and liabilities. Calculation of the solvency rate applied is as of January 1, 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 53PMK.0102012 dan Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan No. PER- 02BL2009 adalah masing-masing sebesar 159,76 dan 163,23. As of December 31, 2014 and 2013, solvency margin ratio which was calculated based on Regulation No. 53PMK.010 2012 of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia and the Bapepam-LK regulation No. PER-02BL2009 was 159.76 and 163.23, respectively. Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan adalah sebagai berikut: The computations of minimum solvency margin limit and analysis of admitted assets are as follows: Analisis Kekayaan Diperkenankan - Induk Perusahaan Analysis of Admitted Assets - Parent Company