D1March 21, 2015 paraf:
PT ASURANSI JASA INDONESIA PERSERO Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL
Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2014 dan 2013
PT ASURANSI JASA INDONESIA PERSERO
Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL
Daftar Isi Halaman
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen
Laporan Keuangan Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2014 dan 2013
Laporan Posisi Keuangan 1
Laporan Aktivitas 2
Laporan Arus Kas 3
Catatan atas Laporan Keuangan 4
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
March 21, 2015 1
Paraf:
PT ASURANSI JASA INDONESIA PERSERO UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2014 dan 2013
Dalam Rupiah Penuh
Catatan 2014
2013 Rp
Rp ASET
ASET LANCAR Kas dan Bank
2.b, 4 15.308.803.376
17.260.769.065 Piutang Pinjaman Mitra Binaan
Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang per 31 Desember 2014 dan 2013
masing-masing sebesar Rp 6.933.340.904 dan Rp 6.761.652.773
2.c, 2.d, 5 2.546.290.000
922.755.000
Jumlah Aset Lancar 17.855.093.376
18.183.524.065 ASET TIDAK LANCAR
-- --
JUMLAH ASET 17.855.093.376
18.183.524.065 LIABILITAS DAN ASET NETO
LIABILITAS --
-- ASET NETO
ASET NETO TIDAK TERIKAT 2.i, 6
17.855.093.376 18.183.524.065
ASET NETO TERIKAT --
-- JUMLAH ASET NETO
17.855.093.376 18.183.524.065
JUMLAH LIABILITAS DAN ASET NETO 17.855.093.376
18.183.524.065
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
March 21, 2015 2
Paraf:
PT ASURANSI JASA INDONESIA PERSERO UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
LAPORAN AKTIVITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013
Dalam Rupiah Penuh
Catatan 2014
2013 Rp
Rp PERUBAHAN ASET NETO
PENDAPATAN
Pendapatan Bunga 2.e, 7
1.033.433.521 473.324.049 Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman
2.e, 7 91.719.805 319.902.091
Alokasi Bagian Laba dari BUMN Pembina 2.e, 7
-- 2.500.000.000 Pengembalian BUMN Peduli
2.e, 7 -- 160.963.760
Pendapatan Lain-lain 2.e, 7
909.605.616 168.772.788 JUMLAH PENDAPATAN
2.034.758.942 3.622.962.688 BEBAN
Penyaluran Dana Bina Lingkungan 2.e, 9
1.075.221.900 1.332.350.768 Penyaluran Dana Pembinaan Kemitraan
2.e, 8 450.365.500 431.318.190
Beban Penyisihan Piutang 2.c, 2.d, 5
170.188.131 22.782.247 Beban Administrasi dan Umum
2.e, 10 896.000 52.742.304
Beban Pajak 2.e, 10
512.000 --
Beban Pembinaan 2.e, 10
-- 39.444.073 Beban dan Pengeluaran Lainnya
2.e, 10 666.006.100 153.427.715
JUMLAH BEBAN 2.363.189.631 2.032.065.297
KENAIKAN ASET NETO 328.430.689
1.590.897.391 ASET BERSIH PADA AWAL PERIODE
18.183.524.065 16.592.626.674 ASET BERSIH PADA AKHIR PERIODE
17.855.093.376 18.183.524.065
9 1
00 8
88
68 2.247
2.304 --
4.073 5
97 91
.674
.065
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
March 21, 2015 3
Paraf:
PT ASURANSI JASA INDONESIA PERSERO UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013
Dalam Rupiah Penuh
Catatan 2014
2013 Rp
Rp AKTIVITAS OPERASI
KAS DITERIMA DARI:
Pengembalian Pinjaman Mitra Binaan 921.276.869
6.171.599.746 Pendapatan Bunga
2.e, 7 1.033.433.521
473.324.049 Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman
2.e, 7 91.719.805
319.902.091 Penerimaan Dana BUMN Pembina
2.e, 7 --
2.500.000.000 Angsuran Belum Teridentifikasi
2.e, 7 --
160.963.760 Pendapatan Lain-lain
2.e, 7 909.605.616
166.684.128 Sub Jumlah
2.956.035.811 9.792.473.774
KAS DIKELUARKAN UNTUK:
Penyaluran Pinjaman Kemitraan 2.715.000.000
4.172.000.000 Penyaluran Bina Lingkungan
2.e, 9 1.075.221.900
1.332.350.768 Dana Pembinaan Kemitraan
2.e, 8 450.365.500
431.318.190 Beban Administrasi dan Umum
2.e, 10 896.000
52.742.304 Beban Pembinaan
2.e, 10 512.000
39.444.073 Pembayaran Beban dan Pengeluaran Lainnya
2.e, 10 666.006.100
153.427.715 Sub Jumlah
4.908.001.500 6.181.283.050
KAS NETO DITERIMA DIKELUARKAN UNTUK AKTIVITAS OPERASI
1.951.965.689 3.611.190.724
ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI --
-- AKTIVITAS PENDANAAN
-- --
KENAIKAN PENURUNAN NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS
1.951.965.689 3.611.190.724
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN 17.260.769.065
13.649.578.341 KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
2.b, 4 15.308.803.376
17.260.769.065
PT ASURANSI JASA INDONESIA PERSERO
UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Dalam Rupiah
4
1. Informasi Umum a.
Pendahuluan
PT Asuransi Jasa Indonesia Persero yang selanjutnya disebut “Perusahaan” merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1973 tentang Penyertaan
Modal Negara untuk Pendirian Perusahaan Perseroan Dalam Bidang Asuransi Kerugian. Perusahaan merupakan penggabungan dari 2 dua perusahaan milik negara yaitu PT Umum International Underwriters
dan PT Asuransi Bendasraya. Penggabungan tersebut didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 764MK121972 tanggal 9 September 1972 yang dikukuhkan dengan Akta No. 1 tanggal 2 Juni 1973 dari
Mohammad AIi, S.H., notaris di Jakarta. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 3 tanggal 2 Nopember 2009 dari Sovyedi Andasasmita, S.H., notaris di
Jakarta, tentang perubahan tugas dan wewenang Direksi.
Berdasarkan kebijakan pemerintah melalui Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-08MBU2013 tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
No. PER-05MBU2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Dana Program Kemitraan bersumber dari anggaran Perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal
2 dari laba bersih tahun sebelumnya, dan bagi BUMN yang tidak memperoleh laba, besarannya ditetapkan tanpa memperhatikan prosentase tertentu dari laba bersih serta Dana Bina Lingkungan bersumber dari
anggaran Perusahaan yang diperhitungkan sebagai biaya, maksimal 2 dari laba bersih tahun sebelumnya, dan bagi BUMN yang tidak memperoleh laba, besarannya ditetapkan tanpa memperhatikan prosentase
tertentu dari laba bersih.
b. Landasan Hukum
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dilaksanakan berdasarkan peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara dan kebijakan PT Asuransi Jasa Indonesia Persero, peraturan yang menjadi dasar pelaksanaan
adalah:
i
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-08MBU2013 tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05MBU2007 tanggal
27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan;
ii
Surat Keputusan Direksi PT AsuransiJasa Indonesia Persero No. SK.031.DMAXII2006 tanggal 29 Desember 2006 tentang Pedoman Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL PT Asuransi Jasa
Indonesia Persero; dan
iii
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atas penyisihan laba yang diperuntukkan pembinaan kepada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL.
c. Sumber Pendanaan
Dana Program Kemitraan tahun 2014 bersumber dari: 1
Dana Revolving;
2 Jasa administrasi pinjaman marjin bagi hasil, bunga deposito danatau jasa giro dari dana program
kemitraan setelah dikurangi beban operasional; dan 3
Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain jika ada. Dana Program Bina Lingkungan bersumber dari:
1 Sisa dana awal tahun; dan
2 Hasil bunga deposito danatau jasa giro dari dana program Bina Lingkungan.
Revolving
PT ASURANSI JASA INDONESIA PERSERO
UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Dalam Rupiah
5
d. Informasi Umum PKBL
Program Kemitraan
Program Kemitraan PK yang dilaksanakan oleh PT Asuransi Jasa Indonesia Persero difokuskan pada Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi UKK dan untuk mencapai sasaran program kemitraan tersebut telah
ditetapkan bentuk-bentuk pembinaan sebagai berikut:
i Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bentuk pendidikan, pelatihan dan magang untuk
meningkatkan kemampuan kewirausahaan, manajemen dan keterampilan teknis produksi, serta penelitian dan pengkajian penyusunan studi pengembangan usaha secara efektif dan efisien;
ii Bantuan pinjaman modal kerja dan investasi untuk peningkatan modal usaha, pengadaan sarana kerja,
modernisasi peralatan; iii
Bantuan pemasaran dan promosi hasil produksi untuk meningkatkan kemampuan Usaha Kecil dalam memasarkan hasil produksi di dalam negeri maupun ekspor;
iv Bantuan jaminan secara langsung kepada Usaha Kecil yang tidak mempunyai jaminan agunan yang
cukup untuk mendapatkan kredit perbankan dan atau untuk melakukan transaksi kepada pihak ketiga. Pemberian jaminan diberikan dalam bentuk jaminan perusahaan
corporate guarantee dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50 juta; dan
v Bantuan penyertaan pada perusahaan Modal Ventura di Daerah Tingkat I yang membantu permodalan
dan pinjaman kepada Usaha Kecil. Dalam pelaksanaannya, Biro PKBL tetap mengacu pada peraturan dan pedoman yang ada mengenai Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan. Pokok-pokok sasaran, strategi dan kebijakan untuk merealisasikan Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan tahun 2013 adalah sebagai berikut:
i
Sasaran: Terselenggaranya Sistem Manajemen Program Kemitraan yang lebih efektif, efisien serta kepatuhan
terhadap peraturan-peraturan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-08MBU2013.
Berpotensi menciptakan serta memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha. Hasil produksi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat banyak.
Sektor usaha yang dijalankan berkaitan dengan sektor ekonomi yang lain dan mempunyai prospek ekspor.
ii Strategi:
Menjalin serta membangun kerjasama dan kemitraan antara Pembina dan Pengusaha Kecil yang memiliki semangat berusaha dan membutuhkan bimbingan serta pengarahan yang dapat bermanfaat
untuk memberdayakan usaha. Membangun hubungan diantara kelompok Usaha Kecil dalam rantai pasokan yang saling
mendukung, melaksanakan efisiensi terhadap biaya operasional dan pengembangan serta alih daya dan teknologi.
iii Kebijakan:
Pembinaan diarahkan pada Usaha Kecil yang memiliki bidang usaha unggulan,mempunyai potensi untuk dikembangkan, memberikan nilai tambah, melalui penyempurnaan usaha dan memiliki aset
dan omzet tertentu, memiliki keterkaitan usaha ke hulu dan ke hilir peningkatan kualitas produk serta produktivitas tenaga kerja.
Bantuan pinjaman yang diberikan kepada Mitra Binaan hanya untuk peningkatan kemampuan modal kerja kelangsungan usaha.
Membina peningkatan kemampuan pemasaran dalam bentuk pelatihan, magang dan promosi.
PT ASURANSI JASA INDONESIA PERSERO
UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Dalam Rupiah
6
Usaha kecil yang layak menerima bantuan pembinaan harus memenuhi persyaratan: i
Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 tahun serta mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan;
ii Mempunyai aset diluar tanah dan bangunan yang ditempati maksimal Rp 200 juta atau omzet
maksimal Rp 1 milyar per tahun; iii
Milik Warga Negara Indonesia; iv
Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah dan Usaha Besar;
v Belum pernah mendapat fasilitas kredit perbankan, dan atau BUMN lain;
vi Memiliki tempat usaha yang permanen dan memiliki izin usaha atau surat keterangan usaha dari pihak
yang berwenang jika ada; dan vii
Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Program Bina Lingkungan
Program bina lingkungan difokuskan untuk kegiatan yang dapat memberdayakan kondisi sosial ekonomi di sekitar wilayah usaha Perusahaan. Sesuai dengan PER-08MBU2013, ruang lingkup Program Bina
Lingkungan BUMN Pembina meliputi: i
Bantuan kepada korban bencana alam; ii
Bantuan pendidikan danatau pelatihan; iii
Bantuan peningkatan kesehatan; iv
Bantuan Pengembangan prasarana danatau sarana umum; v
Bantuan sarana ibadah; vi
Bantuan pelestarian alam; dan vii
Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan.
e. Organisasi
Semula Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL PT Asuransi Jasa Indonesia Persero ditangani oleh satu unit khusus yang masih melekat pada Induk Perusahaan, dibawah Divisi Pendanaan dan Investasi. Sejak
Maret 2006, organisasi dibentuk secara tersendiri, unit PKBL diubah menjadi Biro dan dibawah pengawasan langsung Direktur Keuangan. Sejak 18 April 2013 berdasarkan SK.125DMA.114IV2013 Biro Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan di bawah supervise Direktur Keuangan dan Investasi.
Susunan pengurus Unit PKBL PT Asuransi Jasa Indonesia Persero per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
2014 2013
Koordinator PKBL Solihah
Solihah Kepala Biro PKBL
Pramono Eddy Pramono Eddy
Unit Penyaluran dan Pengelolaan Pinjaman
Suwanto H. Prayitno Suwanto H. Prayitno
Unit Keuangan dan Akuntansi Zuryadita Balqis
Yokavien Mery Logor Unit Pembinaan dan Pengawasan
Nevi Rahmi Yuliana Sari Nevi Rahmi Yuliana Sari
Sekretaris Ismalia Anggraeni
Ismalia Anggraeni
f. Mitra Binaan
Hingga tanggal 31 Desember 2014, Unit PKBL PT Asuransi Jasa Indonesia Persero telah menyalurkan dana pinjaman kepada 1.116 mitra binaan 2013: 1.112 mitra binaan.
PT ASURANSI JASA INDONESIA PERSERO
UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Dalam Rupiah
7
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting
Berikut merupakan ikhtisar kebijakan akuntansi yang disusun berdasarkan Pedoman Akuntansi PKBL Badan Usaha Milik Negara BUMN yang ditetapkan oleh Menteri Negara BUMN melalui Surat Edaran Menteri Negara
BUMN No. SE-02MBUWk2012 tertanggal 23 Februari 2012 tentang Penetapan Pedoman Akuntansi PKBL Revisi 2012 dan No. SE-01D5.MBU2012 tentang Petunjuk Teknis Penerapan Akuntansi PKBL Revisi 2012.
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan PKBL terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas serta laporan arus kas. Laporan keuangan PKBL disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik SAK ETAP dengan menggunakan pengukuran harga historis historical cost dan dasar akrual kecuali laporan arus kas. Laporan keuangan PKBL disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
PSAK No. 45 tentang “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba” dan Buletin Teknis 6, “Keterterapan SAK ETAP untuk Entitas Koperasi dan Entitas Nirlaba”.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah Rp yang juga merupakan mata uang fungsional PKBL.
Menyajikan perubahan total aset neto selama satu periode yang mencakup aktivitas organisasi secara keseluruhan. Kenaikan penurunan aset neto pada tahun berjalan merupakan selisih antara dana yang
diterima dengan pengguunaan dana unit PKBL selama periode berjalan. Total kenaikan penurunan ini selanjutnya akan menjadi bagian dari aset neto pada periode berjalan;
Laporan Arus Kas
Menyajikan laporan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan
Catatan atas Laporan Keuangan
Setiap pos dalam Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas dan Laporan Arus Kas harus berkaitan dengan informasi yang terdapat dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
b. Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari kas dan bank, setara kas adalah deposito dan atau investasi bersifat jangka pendek dan sangat likuid, yang dapat segera dikonversi dan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal
penempatan dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
c. Piutang Mitra Binaan
Piutang mitra binaan adalah pinjaman yang disalurkan oleh Unit PKBL kepada Mitra Binaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan disajikan dalam jumlah pokok pinjaman. Piutang yang bermasalah dan telah
diusulkan untuk dihapusbukukan disajikan sebagai piutang bermasalah. Piutang pinjaman disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan pada Kelompok Aset Lancar. Pengungkapan
mencakup besarnya pinjaman pokok, per sektor ekonomi, dan kualitas pinjaman lancar, kurang lancar, diragukan dan macet. Besarnya penyisihan pinjaman yang diberikan diukur berdasarkan analisis atas
kemungkinan tidak tertagihnya berdasarkan persentase tetap dari umur pinjaman sebagai berikut:
PT ASURANSI JASA INDONESIA PERSERO
UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Dalam Rupiah
8
Kategori Persentase
Penyisihan
Lancar 0,00
Kurang Lancar 25,00
Diragukan 75,00
Macet 100,00
Umur Pokok Pinjaman
sama atau lebih dari 270 hari 180 sampai dengan kurang dari 270 hari
30 sampai dengan kurang dari 180 hari 0 sampai dengan kurang dari 30 hari
Pinjaman bermasalah: Pinjaman macet yang telah diupayakan pemulihannya dengan cara
rescheduling dan reconditioning namun tidak terpulihkan dikelompokkan dalam aset lain-lain dengan nama pos “Pinjaman Bermasalah”. Pinjaman
bermasalah disajikan sebesar nilai pokok pinjaman dikurangi alokasi penyisihan sebesar 100 dari saldo pinjaman bermasalah. Penghapus bukuan pinjaman bermasalah dilakukan setelah ada keputusan hapus buku
yang ditetapkan oleh Menteri RUPS. Pinjaman bermasalah diakui sebesar jumlah pinjaman yang dialihkan dari pinjaman macet, dengan syarat:
- Pinjaman bermasalah yang telah dihapusbukukan tetap dilakukan upaya pemulihannya dan hasilnya
dicatat dalam pos Pinjaman Bermasalah yang Diterima Kembali; -
Pinjaman bermasalah yang terjadi karena keadaan memaksa Force Majeure seperti: Mitra Binaan
meninggal dunia dan tidak ada ahli waris yang bersedia menanggung utang danatau gagal usaha akibat bencana alam kerusuhan; dan
- Jumlah dan mutasi rekening Pinjaman Bermasalah dan Pinjaman Bermasalah yang Diterima Kembali,
dilaporkan secara periodik dalam laporan triwulanan.
d. Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Pinjaman Mitra Binaan
Merupakan besarnya penyisihan penurunan atas nilai piutang pinjaman diakui saat akhir periode akuntansi dan diukur dan dicatat sebesar estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih secara koletif berdasarkan
persentase tertentu sesuai dengan kualitas pinjaman, menurut Pedoman Akuntansi PKBL Revisi tahun 2012 SE-02MBUWk2012 tanggal 23 Februari 2012.
e. Pengakuan Penerimaan, Pendapatan, Beban dan Pengeluaran
Pendapatan diakui dalam Laporan Aktivitas Unit PKBL, pada saat dana tersebut diterima. Alokasi Bagian Laba dari BUMN Pembina diakui pada saat RUPS menetapkan besarnya alokasi laba untuk Program Kemitraan dan
Program Bina Lingkungan. Beban diakui dalam Laporan Aktivitas Unit PKBL, pada periode dimana beban tersebut dibayar dalam rangka
pelaksanaan Pembinaan Kemitraan.
f. Penempatan Dana Penjaminan KUM - LTA
Dana penjaminan KUM-LTA diakui pada saat terjadi transfer dana sebagai jaminan KUM-LTA.
3. Penilaian Kinerja a.
Efektivitas Penyaluran Dana
Aspek kinerja ini diukur melalui rasio dalam persentase antara jumlah dana yang disalurkan dan jumlah dana yang tersedia sesuai dengan Surat Menteri BUMN No. S-723MBU2013 tertanggal 3 Desember 2013.
Indikator yang ditetapkan untuk menilai kinerja penyaluran dana Program Kemitraan pada tahun 2013 dapat diberikan penyesuaian dengan nilai skor 3 sedangkan sesuai Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100MBU
2002 tanggal 4 Juni 2002, sebagai berikut:
x Jumlah dana tersedia
Jumlah dana yang disalurkan Efektivitas Penyaluran Dana
100 =
rescheduling reconditioning
Force Majeure
PT ASURANSI JASA INDONESIA PERSERO
UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Dalam Rupiah
9
b. Tingkat Kolektibilitas Piutang
Aspek kinerja ini diukur melalui rasio dalam persentase antara jumlah Nilai Tertimbang NT dan jumlah piutang mitra binaan sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100MBU2002, tanggal 4 Juni 2002.
Indikator yang ditetapkan untuk menilai kinerja penyaluran dana tersebut adalah sebagai berikut:
x 100
Jumlah pinjaman yang disalurkan Rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman
Kualitas piutang Mitra Binaan sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-05MBU2007 dikategorikan menjadi 4 empat kategori sebagai berikut :
‘
i Lancar
Penerimaan angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman dari mitra binaan dilakukan tepat waktu atau terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok danatau jasa administrasi pinjaman selambat-
Iambatnya 30 tiga puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama.
ii Kurang Lancar
Penerimaan pembayaran angsuran pokok danatau jasa administrasi pinjaman dari mitra binaan telah melampaui 30 tiga puluh hari dan belum melampaui 180 seratus delapan puluh hari tanggal jatuh tempo
pembayaran angsuran.
iii Diragukan
Penerimaan angsuran pinjaman dari mitra binaan telah melampaui 180 seratus delapan puluh hari dan belum melampaui 270 dua ratus tujuh puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran.
iv Macet
Penerimaan angsuran pinjaman dari mitra binaan telah melampaui 270 dua ratus tujuh puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran.
Pinjaman mitra binaan yang dikelompokkan sebagai piutang bermasalah yang timbul karena kahar force
majeure sehingga tidak perlu dilakukan tindakan penyehatan pinjaman menurut Surat Kementerian BUMN No.S-23.3D5.MBU2005, tanggal 18 Januari 2005 merupakan pengurang tidak diperhitungkan dalam
perhitungan kinerja kolektibilitas piutang.
4. Kas dan Setara Kas
Program Bina
Jumlah Kemitraan
Lingkungan Rp
Rp Rp
Kas --
3.553.180 3.553.180
Bank
PT Bank Mandiri Persero Tbk 1.079.331.602
1.125.918.594 2.205.250.196
Deposito
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk
4.000.000.000 -- 4.000.000.000
PT Bank Mandiri Persero Tbk 9.100.000.000
-- 9.100.000.000
Jumlah 14.179.331.602
1.129.471.774 15.308.803.376 2014