Pasca-Transisi: Tahun 2012.

6.2 Pasca-Transisi: Tahun 2012.

Seberapa besarkah perkembangan pendidikan di Mesir pasca- Revolusi? Di tahun 2012 (tahun kedua Revolusi) beberapa hal penting telah dilakukan Pemerintah Mesir untuk memperbaiki kualitas pendidikan nasional secara umum. Namun, tentu belum dapat dikatakan telah berhasil sesuai target yang diharapkan. Revolusi masih terus berlangsung melalui perubahan gradual yang terjadi di level kebijakan pendidikan mulai dari jejang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

Dalam suasana revolusi yang belum usai dan kondisi dalam negeri yang belum stabil, politik luar negeri Mesir mengalami banyak tantangan. Sebagaimana umumnya negara yang mengalami revolusi, suasana revolusi belum sepenuhnya beralih ke negara yang stabil secara ekonomi, politik dan sebagainya. Persoalan-persoalan reformasi politik

584 Mesir 584 Mesir

Selama tahun 2012, telah terjadi beberapa peristiwa politik penting yang menandai munculnya Mesir baru di bawah pemerintah yang baru. Sebagai pemimpin baru pasca-transisi, Presiden Morsi membentuk kabinet baru yang akan menjalankan roda pemerintahan selama empat tahun ke depan. Seiring dengan terbentuknya pemerintahan baru, maka terjadi pergantian beberapa menteri di bidang pendidikan. Perubahan menteri secara tidak langsung berpengaruh terhadap orientasi kebijakan dan penanganan persoalan-persoalan pendidikan.

Beberapa persoalan pendidikan yang menjadi perhatian Pemerintah selama tahun 2012 adalah revisi terhadap beberapa ketentuan hukum yang terkait pendidikan, mulai dari UU Pendidikan Nasional,UU Ujian Nasional, UU Perguruan Tinggi, dan sebagainya. Fasilitas isik pendidikan, seperti bangunan sekolah, kampus, fasilitas laboratorium, dan perlengkapan teknologi informasi secara umum juga mendapat prioritas. Demikian pula prioritas untuk memperbaiki profesionalisme serta kesejahteraan para guru dan dosen. Hal lain yang juga ditingkatkan adalah kerja sama-kerja sama pendidikan, penelitian ilmiah, dan budaya dengan berbagai negara di dunia.

Untuk melihat sejauh mana perkembangan kebijakan pendidikan di Mesir, beberapa hal berikut dapat memberikan gambaran.

• Selama tahun 2012, Kementerian Pendidikan dan Pengajaran mengalami pergantian menteri sebanyak 2 kali. Pertama dijabat

oleh Prof. Dr. Gamal el-Araby, dan; kedua, dijabat oleh Prof. Dr. Ibrahim Ghunaim (hingga saat ini).

• Pada tahun 2012, Kementerian Pendidikan dan Pengajaran memulai perbaikan pendidikan dengan merevisi Undang-undang tentang

Kader Guru. Setelah Rancangan Undang-undang tersebut disetujui oleh DPR, Kepala Dewan Tertinggi Militer, Marsekal Hosein hantawi (selaku Pelaksana Kepala Negara) mengesahkan revisi terhadap UU nomor 39 tahun 1981 tentang pendidikan.

• Beberapa hal penting dalam revisi di antaranya adalah penetapan gaji minimum dam maksimum guru. Dalam draf revisi disebutkan

Mesir

• Selain gaji minimum, juga ditetapkan bahwa prosedur pengangkatan guru honorer tidak lagi berada di Menteri Pendidikan dan

Pengajaran, namun dialihkan ke Gubernur di masing-masing propinsi. El-Araby juga mengumumkan pembukaan pendataran ujian kader guru bagi para guru yang telah menjalankan masa tugas lebih dari lima tahun untuk mendapatkan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji/tunjangan. Perubahan-perubahan lain yang dilakukan adalah memasukkan kembali kelompok-kelompok profesi yang sebelumnya tidak diperbolehkan mengikuti program kader, seperti pembina, pengawas kegiatan, pengelola laboratorium komputer dan pengawas makanan sekolah. Untuk pengangkatan guru juga akan diprioritaskan pada lulusan fakultas ilmu pendidikan dan tidak akan ada ujian pengangkatan lagi, tapi melalui seleksi lulusan terbaik serta program pelatihan profesi guru.

• Dalam UU Pendidikan Hasil Revisi tersebut juga ditetapkan perubahan tentang pelaksanaan Ujian Nasional di tingkat SMA

dari dua kali yaitu di kelas 2 SMA dan 3 SMA menjadi sekali Ujian Nasional, yaitu kelas 3 SMA saja. Hal itu dilakukan sebagai langkah pertama dalam rangka revisi terhadap sistem pendidikan di tingkat SMA secara umum.

• Program-program pokok yang diprioritaskan Kementerian Pendidikan dan Pengajaran Kabinet Dr. Hisham Qandil hingga

saat ini adalah mengembalikan disiplin sekolah, baik di kalangan siswa maupun guru, revisi sistem pendidikan SMA, pembangunan sekolah-sekolah baru dan pengembangan sekolah kejuruan.

• Sebagai salah satu prioritas, pendidikan kejuruan dipandang sebagai salah satu bagian pendidikan yang sangat penting untuk

pembangunan Mesir ke depan. Melalui sekolah-sekolah kejuruan, diharapkan muncul tenaga-tenaga terampil yang mampu memenuhi kebutuhan pembangunan dan dapat bersaing di lapangan kerja, baik level lokal, regional maupun internasional.Saat ini jumlah siswa di sekolah-sekolah kejuruan telah mencapai 1,2 juta siswa, potensi yang sangat besar untuk masa depan. Target besar yang hendak

586 Mesir 586 Mesir

• Untuk tahap pertama realisasi program pengembangan sekolah kejuruan ini, Menteri Pendidikan danPengajaran mengeluarkan

surat keputusan tentang: - Pembangunan sekolah kejuruan baru yang diberi nama Sekolah Kejuruan Transportasi Sungai dengan spesialisasi di bidang- bidang Navigasi, Mekanika, dan Listrik untuk Tranportasi Sungai.

- Selain itu juga dibangun sekolah kejuruan perindustrian yang diberi nama Sekolah Kejuruan Perindustrian as-Shorouk dengan spesialisasi Teknologi Informasi untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang mampu beradaptasi secara baik dengan kemajuan pesat bidang Teknologi Informasi.

Mesir

588 Mesir