Pengelolaan Sekolah Swasta Khususnya Sekolah Internasional

3.8 Pengelolaan Sekolah Swasta Khususnya Sekolah Internasional

Di PNG, pendidikan merupakan fokus pembangunan dan Departemen Pendidikan dan Pendidikan Tinggi mempunyai motto: Education for All. Masyarakat PNG wajib mendapatkan pendidikan dan pemerintah wajib memberikan fasilitas sekolah sehingga mulai tahun 2011 mempraktekan Sekolah Gratis. Mengingat laju pertumbuhan populasi sangat tinggi (Penduduk PNG saat merdeka di tahun 1975 hanya sekitar 2 juta. Namun saat ini populasi PNG telah mencapai 6 jutaan jiwa atau meningkat 3 kali lipat dalam waktu 35 tahun). Oleh karena itu, pemerintah mengalami sedikit kesulitan untuk menyelenggarakan pendidikan dan pendidikan tinggi tanpa campur tangan swasta. Pada

Papua New Guinea

Pada saat ini, IEA memiliki dan mengoperasikan sebanyak 20 sekolah dan 14 sekolah tinggi (Technical and Further Education, TEFA) di 14 provinsi di PNG. Lembaga ini merupakan penyelenggaran pendidikan swasta yang tidak proit-oriented dimana kepemilikannya ada pada sekolah-sekolah sebagai anggota. Pada tahun 2013, IEA memiliki pegawai termasuk guru lebih dari 1500 orang dengan murid keseluruhan mencapai 7000 siswa.

IEA didirikan dengan tujuan untuk memberikan siswa pengetahuan dan skill untuk menjadi self-directing, mampu bekerjasama dalam kelompok, bertingkah-laku etis, efektif berkomunikasi, mampu menganalisis dan memecahkan permasalahan. Kurikulum disusun sedemikian rupa sehingga mampu menolong setiap siswa menghargai lingkungan alam dan sosial, dan mendorong siswa untuk mampu bertanggungjawab. Program disusun dengan mempertemukan kebutuhan setiap siswa secara individu dan mereleksikan pemahaman dari fase perkembangan yang dilalui anak-anak, serta memastikan bahwa apa yang telah dipelajari siswa dibentuk dari pelajaran sebelumnya. Kurikulum mempromosikan apresiasi dari perbedaan budaya dan sistem nilainya.

Untuk sekolah menengah, IEA menyediakan pilihan kurikulum termasuk PNG (kelas 10 dan 12), Australia (wilayah ibukota Australia untuk kelas 10 dan 12), sertiikat internasional pendidikan menengah (Kelas 10-Inggris), dan diploma Baccalaureate International (Kelas 12-Internasional). Guru-guru IEA didukung untuk mencapai tingkat tinggi secara profesional, dengan waktu dan kondisi pekerjaan yang

612 Papua New Guinea 612 Papua New Guinea

Di samping menyelenggarakan pre-school dan school, IEA juga menyelenggarakan profesional dan vocational training pada 4 kampus TAFE di seluruh negeri. Program ini memberikan sertiikasi TAFE Australia dan PNG untuk siswa-siswa yang telah meninggalkan kelas

10 dan 12, dan memotivasi mereka untuk menjadi profesional. Oleh karena itu, sertiikat yang mereka peroleh diakui baik di PNG maupun Australia. Seluruh sekolah yang tergabung dalam IEA beroperasi secara aman di PNG mengingat keamanan merupakan prioritas utama.

Sekolah-sekolah yang tergabung dalam IEA adalah International School (IS) antara lain:

1. Tabubil IS (Tabubil, Western Province), dengan murid mencapai 260 siswa saat ini

2. Korobosea IS, merupakan sekolah yang terbaik dengan murid mencapai 636 murid dan berlokasi di Port Moresby, NCD

3. he Ela Murray IS, berlokasi di Port Moresby, NCD

4. Coronation College berlokasi di Lae, Morobe Province dan memiliki 255 murid sekolah menengah dan 300 murid TAFE

5. Madang IS, berlokasi di kota Madang, memiliki 210 siswa pre-school sampai usia 8 tahun

6. Gordon IS, Port Moresby, NCD dengan siswa 710 siswa

7. Popondetta IS, Popondetta, Oro Povince, yang memiliki 96 siswa

8. Kamarau IS, Katsinkuri, Buka, Bougenville

9. Boroko East IS, Port Moresby, NCD, dengan 600 siswa (TK sampai kelas 2)

10. Alotau IS, berlokasi di Charles Abel Highway, dengan 124 siswa

11. Goroka IS, West Goroka, East Highland Province, dengan 140 siswa

12. Kimbe IS, Kota Kimbe, West New Britain Province, dengan 270 siswa

13. Kiunga IS, Kiunga, Western Province, dengan 102 siswa

14. Kundiawa IS, Kota Kundiawa, Chimbu Province, dengan 54 siswa.

Papua New Guinea

Sampai saat ini, selama 35 tahun (1977 - 2013), IEA berkembang sangat pesat sehingga secara tidak langsung IEA yang berstatus swasta ini telah berhasil membantu pemerintah dalam penyelenggaraan sekolah internasional. Disamping itu, IEA telah memberikan pintu gerbang bagi anak-anak para repatrian yang bekerja di PNG untuk bergabung dengan sekolah-sekolah berstandar Internasional.

Kemandirian yang diberikan oleh Pemerintah PNG terhadap IEA menjadi salah satu dukungan bagi perkembangan IEA. Meskipun IEA dibentuk bukan untuk proit-oriented, tetapi semua keperluan operasional diperoleh dari siswa. Dengan demikian, biaya sekolahnya termasuk sangat tinggi dibanding dengan sekolah-sekolah internasional di negara lain termasuk Indonesia. Sebagai contoh, di Boroko East International School, biaya untuk tiap term (3 bulan) untuk TK dan kelas 1 SD mencapai sekitar: 15 jutaan rupiah. Oleh karena itu, maka biaya setiap tahun mencapai 60 jutaan rupiah.

614 Papua New Guinea