Ujian Nasional di Malaysia
3 Ujian Nasional di Malaysia
Malaysia menyelenggarakan ujian nasional untuk setiap jenjang pendidikan, yaitu jenjang pendidikan dasar, jenjang pendidikan menengah rendah, jenjang pendidikan menengah atas, dan jenjang persiapan memasuki perguruan tinggi.
Ujian nasional untuk jenjang pendidikan dasar, setara SD di Indonesia, di Malaysia disebut Ujian Pencapaian Sekolah Rendah (UPSR). Ujian nasional untuk jenjang pendidikan menengah rendah di Malaysia, setara SMP di Indonesia, disebut Penilaian Menengah Rendah (PMR). Ujian nasional untuk jenjang pendidikan menengah atas, setara kelas XI SMA di Indonesia, disebut Sijil Pelajaran Malaysia (SPM). Ujian Nasional bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikan pada perguruan tinggi, setara dengan kelas XII SMA di Indonesia, disebut dengan Sijil Tinggi Pelajaran Malaysia (STPM)
Gambaran jenis ujian nasional yang diselenggarakan di Malaysia digambarkan pada Tabel 3.1.
Malaysia
Tabel 3.1 Jenis Ujian Nasional pada Sistem Pendidikan Malaysia
No. Jenjang
Waktu Keterangan Pendididkan Siswa
Pelaksanaan Ujuan
1 Sekolah
Mengetahui Rendah
Akhir
Ujian
persekolahan pencapaian
Pencapaian
hasil belajar
Sekolah
dan semua
Rendah
siswa tetap
(UPSR)
tamat berapapun hasil ujian
2 Sekolah
Mengetahui Menengah
Akhir
persekolahan pencapaian
Penilaian
Rendah hasil belajar
Menengah
dan semua
15 Rendah
siswa tetap
(PMR)
tamat berapapun hasil ujian
3 Sekolah
Mengetahui Menengah Atas
Kelas 2
Sekolah hasil belajar (kelas 2)
Sijil
Pelajaran Menegah dan semua
17 Malaysia Atas
tamat. Syarat
(SPM)
untuk masuk Koleij bukan Universitas
4 Sekolah
Hasil Ujian Menegah Atas
Sijil Tinggi Kelas 3
Pelajaran Sekolah digunakan
(kelas 3) Malaysia Menengah untuk masuk
universitas Malaysia menyelenggakan ujian nasional untuk semua tingkatan
(STPM)
Atas
pendidikan. Untuk tingkat pendidikan Sekolah Rendah diselenggarakan Ujian Pencapaian Sekolah Rendah (UPSR). Hasil ujian menunjukkan pencapaian hasil belajar untuk setiap mata pelajaran bagi murid. Apapun hasil ujian atau nilai yang diperoleh oleh siswa tidak menghalangi siswa untuk melanjutkan pendidikan pada Sekolah Menengah Rendah. Setiap siswa tetap mendapat lembaran hasil ujian.
528 Malaysia
Pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Rendah, setara SMP di Indonesia, juga diselenggarakan ujian nasional yang lazim disebut Penilaian Menengah Rendah (PMR). Ujian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian hasil belajar masing-masing siswa secara nasional disamping sebagai masukan untuk pengambilan kebijakan bidang pendidikan. Apapun hasil ujian atau nilai yang diperoleh siswa mereka tetap dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang selanjutnya yaitu Sekolah Menengah Atas. Walaupun siswa mendapatkan nilai untuk mata pelajaran tertentu dianggap gagal, tetapi hal itu tidak menghalangi mereka untuk dapat melanjutkan pendidikan. Tidak ada istilah lulus atau tidak lulus.
Ujian nasional juga diselenggarakan pada akhir pendidikan siswa di Sekolah Menengah Atas. Lama waktu pembelajaran di Sekolah Menengah Atas adalah dua tahun. Ujian nasional pada tingkatan pendidikan ini disebut Sijil Pelajaran Malaysia (SPM). Sijil bermakna ijazah dalam Bahasa Indonesia. Pada ujian tingkat Sekolah Rendah dan Sekolah Menengah Rendah siswa tidak menerima ijazah, tetapi lembaran hasil ujian saja. Baru pada Sekolah Menengah Atas siswa mendapatkan ijazah atau sijil. Apapun hasil ujian siswa tetap mendapatkan ijazah dan berhak untuk tetap melanjutkan pendidikan. Lulus SPM adalah syarat masuk untuk pendidikan di Koleij dan pendidikan diploma vokasi.
Lulusan SPM tidak dapat melanjutkan pendidikan ke universitas atau perguruan tinggi untuk program strata satu (S1). Jika siswa ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada jenjang S1, mereka harus melanjutkan pendidikan pra-universitas selama dua tahun. Setelah selesai melanjutkan pendidikan pra-universitas, kembali secara nasional diselenggarakan ujian untuk mendapatkan Sijil Tinggi Pelajaran Malaysia (STPM). Hanya siswa yang memiliki STPM yang diizinkan masuk perguruan tinggi untuk jenjang S1. Semua peserta ujian mendapatkan ijazah STPM dan yang memebedakan adalah nilai yang diperoleh oleh siswa. Jadi, tidak ada istilah tidak lulus ujian STPM. Untuk masuk ke perguruan tinggi tidak diadakan ujian masuk baik oleh perguruan tinggi maupun oleh Kementerian Pendidikan. Seleksi didasarkan pada nilai STPM.
Malaysia
Dari informasi terkait sistem pendidikan, kurikulum, dan ujian nasional di Malaysia, beberapa hal yang penting untuk diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Sistem pendidikan Malaysia bersifat sentralistik. Pemerintah pusat bertanggung-jawab terhadap penyediaan fasilitas dan pembiayaan pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi
2. Jenjang pendidikan hampir sama dengan sistem pendidikan di Indonesia, hanya pada tingkat Sekolah Menengah Atas terdapat perbedaan. Pada sistem pendidikan Malaysia lama penyelenggaraan pendidikan hanya dua (2) tahun;
3. Malaysia menerapkan usia masuk sekolah yang sangat ketat. Untuk masuk kelas satu Sekolah Rendah (SD) harus berusia di atas enam tahun (6+);
4. Anggaran pendidikan sudah 20% atau lebih dari anggaran belanja negara sejak tahun 1996;