Mekanisme Penjaminan Mutu

2.1 Mekanisme Penjaminan Mutu

Berdasarkan Rencana Pendidikan Nasional jangka Menengah dan Jangka Panjang tahun 2010-2020, Pendidikan di Cina menitik- beratkan pada pengawasan dan penilaian dari pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Penilaian dilakukan baik secara otonomi oleh masing-masing unit sekolah maupun secara nasional.

Tujuan pendidikan nasional jangka panjang, melalui pengawasan dan penilaian adalah dengan kebijakan membuka kerjasama melalui internasionalisasi satuan pendidikan dan membuka diri terhadap sistem penilaian yang berlaku secara internasional untuk mengakomodasi kebutuhan pasar tenaga kerja bertaraf internasional.

Skema berikut ini adalah ilustrasi sistem pendidikan di Cina. Wajib belajar 9 tahun diberlakukan pada tingkat SD dan SMP dengan

membebaskan iuran sekolah serta tidak diberlakukan Ujian Nasional bagi lulusan SD untuk melanjutkan ke jenjang SMP. Proses penerimaan siswa baru di SMP dilakukan dengan sistem regionalisasi yaitu semua siswa yang berada di wilayah Xicheng (misalnya) akan langsung diterima di sekolah yang terdekat dengan tempat tinggalnya, sedangkan siswa yang mendatarkan diri lintas wilayah akan diberlakukan tes masuk ke SMP tersebut.

Tiongkok

Ukuran kelulusan dan keberhasilan belajar siswa SD untuk melanjutkan ke jenjang SMP adalah nilai raport selama belajar di SD dengan nilai terendah 80 pada setiap mata pelajaran utama yaitu: Bahasa Mandarin, Matematika dan Bahasa Inggris. Sedangkan untuk mata pelajaran lainnya (Olah raga, IPS, IPA, Musik, dan Komputer) diberlakukan standar kelulusan 70.

Soal-soal ujian tengah semester dan ujian akhir semester merujuk kepada kisi-kisi yang telah dibuat oleh Test Center (Pusat Penilaian) yang berada di bawah Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten. Namun demikian, soal-soal ujian tetap dibuat oleh kelompok kerja guru yang berasal dari beberapa sekolah berbeda (1 kluster biasanya terdiri dari 3 atau 4 sekolah).

Siswa SMP akan menempuh dua jenis ujian untuk sebagai syarat kelulusan. Ujian tersebut adalah:

1. Ujian Huikao yang merupakan ujian sekolah di mana mata pelajaran

yang diujikan adalah mata pelajaran yang tidak termasuk dalam ujian nasional. Mata pelajaran tersebut antara lain:

• Olah raga • IPS (Geograi, Sejarah, Ilmu Politik) • IPA (Kimia, Fisika, dan Biologi) • Musik • Komputer

2. Ujian Nasional yang dikoordinir oleh Kementerian Pendidikan untuk 3 mata pelajaran utama yaitu: • Bahasa Mandarin • Bahasa Inggris • Matematika

Hasil Ujian Nasional SMP digunakan untuk seleksi masuk SMA, di mana setiap SMA menentukan skor dan melaporkan hasilnya kepada Dinas Pendidikan Kota dan Kabupaten untuk kemudian didatarkan dalam bursa penerimaan siswa. Nilai terendah untuk mata pelajaran yang Huikao adalah 70 dan nilai terendah dalam Ujian Nasional adalah

872 Tiongkok

Dalam pendidikan SMA, siswa dijuruskan semenjak kelas 2 SMA. Ujian Gaokao/ College Entrance Test dan Huikao untuk SMA adalah

sebagai berikut:

1. Ujian Gaokao: • Matematika • Bahasa Inggris • Bahasa Mandarin • IPA Terpadu (untuk jurusan IPA) • IPS Terpadu (untuk jurusan IPS)

Standar kelulusan bagi ujian Gaokao adalah 70 dengan deskripsi nilai Gaokao sebagai berikut:

• Tidak lulus, nilai 0 s.d. 60. • Lulus dan bisa melanjutkan ke program vokasi non gelar (1-3

tahun), nilai 61 s.d. 75. • Lulus dan bisa melanjutkan ke program pendidikan gelar, nilai

76 s.d. 100. Persentase kelulusan SMA di Cina adalah 72,04 % untuk tahun 2013.

Sebagian besar siswa yang tidak puas dengan hasil Gaokao-nya dapat mengulang kembali di tahun berikutnya untuk memperoleh skor yang diharapkan agar bisa masuk ke perguruan tinggi (PT) yang diinginkan.

Bagi siswa yang dinyatakan tidak lulus Gaokao, mereka masih tetap bisa menamatkan pendidikannya di jenjang SMA dan tidak perlu mengulang dengan persyaratan membuat laporan atau tugas akhir yang ditentukan oleh sekolah. Siswa tersebut akan diberikan surat tanda tamat belajar (Xuewei) setelah menyelesaikan tugas akhir, namun seumur hidup tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dari SMA.

Gambar 2.1 adalah diagram yang menunjukkan tingkat kelulusan siswa SMA setiap tahunnya:

Tiongkok

Sistem Penjaminan Pendidikan

500 Jumlah Siswa SMA Peserta Ujian

2013 2012 2011 2010 2009 2008 Jumlah Siswa SMA yang Lulus

Gambar 2.1 Diagram perbandingan antara jumlah peserta ujian SMA dengan Gambar 2.1 Diagram perbandingan antara jumlah peserta ujian SMA dengan jumlah

jumlah peserta yang lulus peserta yang lulus. Tabel 2.1 Persentase Jumlah Siswa yang Lulus Tabel 2.1 Persentase Jumlah Siswa yang Lulus

Jumlah Peserta Jumlah siswa

Tahun Persentase Ujian Nasional

yang Lulus

56,19% 2009 Tabel 2.2 adalah daftar skor untuk masuk perguruan tinggi di Cina. Nilai 11.000.000 5.600.000 50,91%

maksimum yang dapat diperoleh siswa adalah 750. Namun demikian,

Tabel 2.2 adalah datar skor untuk masuk perguruan tinggi di Cina. Nilai maksimum Gaokao yang dapat diperoleh siswa adalah 750. Namun Atase Pendidikan KBRI di Beijing demikian, biasanya pendatar perguruan tinggi favorit (seperti Tsinghua Kedutaan Besar Republik Indonesia Beijing

University dan Peking University) yang memenuhi persyaratan dasar berupa nilai Gaokao melebihi perkiraan sebelumnya. Dalam kasus ini, pihak perguruan tinggi diperbolehkan memberikan tes untuk menyaring kembali pendatar yang telah memenuhi persyaratan dasar Gaokao tersebut.

Tabel 2.2 Skor untuk Masuk Perguruan Tinggi di Cina

Batas Nilai tahun 2013

2010 IPS IPA IPS IPA IPS IPA IPS IPA

Universitas Nasional (Key University)

524 484 524 494 532 501 515 502 Universitas kelas 1 (First Class University)

481 435 474 441 489 459 472 455 Universitas kelas 2 (Second Class University) 443 396 439 401 458 432 439 430

874 Tiongkok

Sistem Penjaminan Pendidikan

2. Ujian Huikao SMA, mata pelajaran yang diujikan adalah sebagai berikut:

• Komputer • Seni • Olahraga

Bila siswa terbukti melakukan tindakan mencontek pada saat ujian, maka yang bersangkutan akan dikenakan sangsi tidak boleh mengikuti Gaokao pada tahun berikutnya dan Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) siswa tersebut akan diberi tanda untuk mengindikasikan bahwa yang bersangkutan berbuat curang di saat Ujian Nasional.