Penjaminan Mutu Pendidikan
4 Penjaminan Mutu Pendidikan
Penjaminan mutu pendidikan di Malaysia dikelola oleh bahagian setingkat Direktorat pada kantor Kementerian Pendidikan Malaysia yang diberi nama Jemaah Nazir dan Jaminan Kualiti (JNJK). Lembaga ini sudah dirikan sejak tahun 1956. Visi, misi, tujuan dan fungsi dari JNK adalah sebagai berikut.
Visi: JNJK memastikan standar mutu pendidikan yang berwibawa
Misi: JNJK meningkatkan mutu pendidikan pada institusi pendidikan secara professional, berkualitas, dan beretika.
Tujuan dari JNJK adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran;
2. Meningkatkan mutu pengelolaan institusi pendidikan agar efektif dan eisien;
3. Mewujudkan dan mendorong kerjasama pada institusi pendidikan;
4. Menyalurkan informasi terkait peningkatan mutu pendidikan kepada institusi pendidikan;
5. Menggiatkan program kerja jaminan mutu berterusan pada institusi pendidikan.
Fungsi dari JNJK adalah sebagai berikut:
1. Merancang dasar dan pelaksanaan jaminan mutu yang akan
Malaysia
2. Bertanggung jawab dan menjalin kerjasama dengan berbagi pihak terkait untuk memastikan terselenggaranya pembelajaran yang berkualitas pada institusi pendidikan;
3. Melakukan penilaian terhadap institusi pedidikan;
4. Memberikan nasehat dan saran kepada pengelola institusi pendidikan;
5. Menyampaikan laporan hasil penilaian institusi pendidikan kepada Kementerian Pendidikan;
6. Merancang standar mutu pendidikan kebangsaan yang akan dilaksanakan pada institusi pendidikan;
7. Memastian standar mutu yang ditetapkan dijalankan oleh institusi pendidikan;
8. Memastikan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sesuai dengan standar mutu yang sudah ditetapkan.
Standar Mutu Pendidikan Malaysia atau lazim dikenal di Malaysia dengan penamaan Standar Kualiti Pendidikan Malaysia (SKPM). Terdapat lima standar mutu pendidikan
Malaysia yang menjadi acuan penilaian pada institusi pendidikan dasar dan menengah. Lima standar pada SKPM tersebuat adalah sebagai berikut:
1. Standar mutu kepemimpinan dan Tujuan institusi pendidikan;
2. Standar mutu manajemen institusi pendidikan;
3. Standar mutu kurikulum, ko-kurikulum, olah raga, dan siswa;
4. Standar mutu pembelajaran dan pengajaran;
5. Standar mutu kemenjadian siswa Masing-masing standar memiliki rincian komponen yang harus
dipenuhi. Dari lima standar mutu utama tersebut dijabarkan dalam 93 komponen mutu sebagai berikut:
1. Standar mutu Kepemimpinan dan Tujuan Institusi Standar ini memiliki delapan (8) komponen pendukung sebagai berikut:
1. Gaya kepemimpinan institusi pada pendidikan
2. Penetapan dan pelaksanaan tujuan institusi pendidikan
532 Malaysia
3. Kemampuan berkomunikasi
4. Kemampuan membuat perencanaan
5. Kemampuan memotivasi dan menggerakkan warga sekolah
6. Kemampuan membuat keputusan dan menyelesaikan masalah
7. Kemampuan memimpin bidang pendidikan dan pengajaran
8. Kemampuan kerjasama dalam memimpin
2. Standar mutu manajemen institusi pendidikan Standar mutu ini juga memiliki delapan (8) komponen mutu yang dijadikan rujukan mutu oleh sekolah. Komponen mutu tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan sumber daya manusia
2. Pengelolaan prasarana
3. Pengelolaan keuangan dan aset sekolah
4. Pengelolaan data dan informasi
5. Pengelolaan sumber pendidikan 6.Pengelolaan iklim oranisasi sekolah
7. Kemampuan membina musyawarah
8. Pengelolaan asrama sekolah
3. Standar mutu kurikulum, ko-kurikulum, olah raga, dan siswa Standar mutu ini memiliki lima belas (15) komponen mutu sebagai berikut:
1. Menjalankan kurikulum pendidikan kebangsaan
2. Pengelolaan mata pelajaran
3. Pengelolaan program peningkatan kemampuan siswa
4. Pengelolaan waktu belajar
5. Pengelolaan ujian dan penilaian
6. Menjalankan program ko-kurikular dan olah raga
7. Pengelolaan kelompok olah raga bagi siswa
8. Pengelolaan organisasi penunjang kegiatan siswa
9. Pengelolaan olah raga untuk prestasi bagi siswa
10. Pengelolaan penilaian kegiatan ko-kurikular dan olah raga
11. Menjalankan kegiatan kompetisi olah raga
12. Menyelenggaran kegiatan olah raga untuk semua siswa
13. Menjalankan disiplin sekolah
Malaysia
14. Melakukan kegiatan bimbingan dan konseling
15. Melaksanakan kegiatan kebajikan, kesehatan, dan keselamatan
4. Standar mutu pembelajaran dan pengajaran Standar mutu ini memiliki dua belas (12) komponen mutu sebagai berikut:
1. Penglibatan siswa
2. penguasaan pembelajaran oleh siswa
3. Hasil kerja siswa
4. Perencanaan dan ketersediaan guru
5. Penyampaian pelajaran oleh guru
6. Kemampuan komunikasi guru dan siswa
7. Pemamfaatan sumber belajar
8. Penilaian
9. Teknik pembuatan soal ujian
10. Penguasaan materi pengajaran oleh siswa
11. Pengelolaan kelas dan tempat belajar lainnya
12. Penerapan nilai-nilai keprofesionalan guru
5. Standar mutu kemenjadian siswa Standar mutu kemenjadian siswa memiliki lima puluh (50) kompnen mutu yang dibagi atas jenjang pendidikan: prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Masing-masing memiliki komponen mutu terkait kemenjadian siswa. Misalnya komponen mutu bagi murid prasekolah difokuskan kepada enam penguasaan sebagai berikut:
1. Penguasaan menunjang komunikasi
2. Penguasaan menunjang kerohanian, sikap dan nilai-nilai
3. Penguasaan menunjang sains dan teknologi
4. Penguasaan menunjang kehidupan social
5. Penguasaan menunjang pembentukan isik dan estetika
6. Penguasaan keterampilan Penilaian institusi pendidikan terhadap lima standar utama tersebut diberikan dalam bentuk angka dengan rentangan 1 – 6 dengan rincian penjelasan sebagai berikut:
1 = sangat lemah
2 = lemah
534 Malaysia
6 = cemerlang Tabel 4.1 bBerikut diberikan model deskripsi penilaian dari Standar
Mutu 1: Kepemimpinan Sekolah
Skor Deskripsi penilaian
6 Semua kriteria pada skor 5 dipenuhi dan kepala sekolah memiliki gagasan inovasi dan kreativiti untuk meningkatkan mutu kepemimpinan sekolah
5 . Kepala sekolah menetapkan tujuan dan keputusan yang jelas, tepat dan fokus pada pelaksanaan kurikulum; . Kepala sekolah melaksanakan pengajaran sesuai jumlah jam yang ditetapkan; . Kepala sekolah menjadi rujukan teori pembelajaran, pedagogi, dan member contoh terbaik bagi guru di sekolah; . Kepala sekolah memastikan semua guru diberikan saran untuk meningkatkan mutu pembelajaran; . Kepala sekolah secara sistematis membimbing capaian hasil kerja dan tugas siswa; . Kepala sekolah juga membimbing guru dalam perencanaan dan proses pembelajaran; . Kepala sekolah mendorong terciptanya proses pembelajaran yang kondusif secara menyeluruh dan berkesan; . Budaya belajar diperlihatkan oleh hampir semua komunitas sekolah
4 Semua komponen mutu pada deskripsi skor 3 dipenuhi, tetapi belum mencapai keseluruhan komponen mutu dengan skor 5
3 . Kepala sekolah menetapkan tujuan pelaksanaan kurikulum; . Kepala sekolah mengajar sesuai jam pelajaran yang ditetapkan; . Kepala sekolah memberi saran mengenani pembelajaran
kepada sebagian besar guru . Kepala sekolah membimbing hasil kerja siswa, tugas, dan
capaian siswa; . Kepala sekolah mendorong suasana pembelajaran yang
kondusif.
Malaysia
Skor Deskripsi penilaian
2 Terdapat sedikit kekuatan tetapi masih banyak kelemahan dan belum mencapai skor komponen mutu 3
1 . Kepala sekolah kurang berusaha untuk menentukan tujuan dan menetapkan mengenai pelaksanaan kutrikulum; . Kepala sekolah tidak mengajar sesuai dengan jam pelajaran yang ditetapkan; . Kepala sekolah kurang membimbing pelaksanaan pengajaran; . Kepala sekolah kurang membimbing hasil kerja guru dan siswa; . Kepala sekolah kurang berusaha menciptakan suasanan
pembelajaran yang kondusif.
Bobot persentase penilaian sekolah dari lima standar mutu tersebut pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Bobot persentase penilaian sekolah dari lima standar
mutu
Standar Mutu
Bobot Penilaian
Tabel 4.3 ditampilkan hasil penilaian akhir mutu suatu sekolah.
Tabel 4.2 Hasil penilaian akhir mutu sekolah
Taraf Pencapaian Mutu Sekolah Taraf
Persentase Penilaian
40 - 59 % Lemah
20 – 39 % Sangat Lemah
0 – 19 % Berdasarkan penilaian capaian mutu sekolah, Kementerian
Pendidikan Malaysia mengambil langkah-langkah strategis kepada 536 Malaysia Pendidikan Malaysia mengambil langkah-langkah strategis kepada 536 Malaysia
Malaysia
538 Malaysia