Akreditasi Sukarela untuk Sekolah Dasar, Manengah praktek lembaga pendidikan untuk mengembangkan budaya kelembagaan yang dan Perguruan Tinggi

5.2 Akreditasi Sukarela untuk Sekolah Dasar, Manengah praktek lembaga pendidikan untuk mengembangkan budaya kelembagaan yang dan Perguruan Tinggi

mengakui pentingnya mutu dan meningkatkannya secara terus‐menerus.

Untuk tingkat sekolah dasar dan menengah, lembaga penjamin mutunya adalah DepEd melalui Philippine Accreditation System for Basic Education (PASBE) dan Federation of Accrediting Agencies in the Philippines (FAAP). Selain itu, di bawah binaan FAAP terdapat dua

Untuk tingkat sekolah dasar dan menengah, lembaga penjamin mutunya adalah

asosiasi yang berwenang untuk melakukan akreditasi yaitu AASCU-AAI DepEd melalui (PASBE) dan (Association of Christian Schools, Colleges and Universities Accrediting (FAAP). Selain itu, di bawah Agency, Inc) dan PAASCU (Philippine Accrediting Association of Schools, binaan FAAP terdapat dua asosiasi yang berwenang untuk melakukan akreditasi

yaitu AASCU‐AAI

Colleges and Universities). Hasil akreditasi sekolah hanya dinyatakan dan PAASCU sebagai sekolah terakreditasi dan dimasukkan dalam datar sekolah . Hasil akreditasi sekolah hanya dinyatakan terakreditasi oleh DepEd. sebagai sekolah terakreditasi dan dimasukkan dalam daftar sekolah

terakreditasi oleh DepEd.

Gambar 5.1 Akreditasi sekolah dinyatakan terakreditasi jika nilainya minimal

Gambar 5.1 Akreditasi sekolah dinyatakan terakreditasi jika nilainya minimal 2.00

Untuk tingkat perguruan tinggi, berdasarkan

Untuk tingkat perguruan tinggi, berdasarkan Memorandum yang dikeluarkan CHED tentang

akreditasi

Order No. 01 series of 2005 yang dikeluarkan CHED tentang “Revised

didefinisikan sebagai proses untuk menilai dan meningkatkan kualitas lembaga Policies and Guidelines on Voluntary Accreditation in Aid of Quality dan program pendidikan perguruan tinggi melalui evaluasi diri dan penialai

and Excellence in Higher Education“ akreditasi dideinisikan sebagai sejawat . Ini menyebabkan status akreditasi harus dikeluarkan

oleh badan akreditasi dan memberikan pengakuan publik tentang informasi dan

proses untuk menilai dan meningkatkan kualitas lembaga dan program

kualitas pendidikan. Hal ini merupakan kebijakan CHED untuk mendorong dan pendidikan perguruan tinggi melalui evaluasi diri dan penialai sejawat membantu lembaga pendidikan tinggi yang ingin mencapai standar mutu lebih

(peer judgement). Ini menyebabkan status akreditasi harus dikeluarkan tinggi dan di atas kualitas batas minimum yang diperlukan. Persyaratan minimum

oleh badan akreditasi dan memberikan pengakuan publik tentang

ditetapkan dalam Kebijakan, Standar dan Pedoman

yang diterbitkan oleh CHED untuk setiap program kurikuler.

informasi dan kualitas pendidikan. Hal ini merupakan kebijakan CHED untuk mendorong dan membantu lembaga pendidikan tinggi yang ingin Atase Pendidikan KBRI di Manila mencapai standar mutu lebih tinggi dan di atas kualitas batas minimum Kedutaan Besar Republik Indonesia Manila

yang diperlukan. Persyaratan minimum ditetapkan dalam Kebijakan,

220 Filipina

Standar dan Pedoman (Policies, Standards and Guidelines, PSG) yang diterbitkan oleh CHED untuk setiap program kurikuler.

Ada lima badan akreditasi untuk pendidikan tinggi di Filipina dan kelima badan ini dikelompokkan ke dalam dua federasi yang menjamin status akreditasi, sebagai berikut:

1. Federation of Accrediting Agencies in the Philippines (FAAP)

a. Philippine Accrediting Association of Schools, Colleges and Universities (PAASCU)

b. Philippine Association of Colleges and Universities Commission on Accreditation (PACU-COA)

c. Association of Christian Schools, Colleges and Universities Accrediting Agency, Inc. (ACSCU-AAI)

2. National Network of Quality Accrediting Agencies (NNQAA)

a. Accrediting Agency of Chartered Colleges and Universities of the Philippines (AACCUP)

b. Association of Local Colleges and Universities Commission on Accreditation (ALCU-COA) Selain memberikan jaminan akreditasi untuk Pendidikan Tinggi, AASCU-AAI dan PAASCU juga memberikan akreditasi untuk sekolah dasar dan sekolah menengah. Status akreditasi program studi Pendidikan Tinggi memiliki manfaat umum sebagai,

3. Identiikasi sebagai Centers of Excellence (COE) dan Centers of Development (COD) yang menjelaskan dukungan pendanaan lembaga Pendidikan Tinggi tersebut yang diberikan oleh komisi dan proyek-proyek terkait

4. Pemilihan sekolah swasta untuk mendapatkan status otonomi atau status deregulasi dengan manfaat tertentu yang dapat diperolehnya

Filipina

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan di Filipina 30

Sis tem P

DepEd en CHED TESDA

FAAP

NNQA

ik an d

iF ilip

SEKOLAH PERGURU

SWASTA AN

TINGGI TINGGI

TINGGI

Gambar 5.2 Bagan Sistem Akreditasi Pendidikan di Filipina Gambar 5.2 Bagan Sistem Akreditasi Pendidikan di Filipina

Atase Pendidikan KBRI di Manila Kedutaan Besar Republik Indonesia Manila

CHED = Commission on Higher Education TESDA

= Technical Education and Skill Development Authority FAAP

= Federation of Accreditation Agencies of the Philippine NNQAA

= National Network of Quality Accrediting Agencies ACSCU-AAI = Association of Christian Schools, Colleges and Universitiers Accrediting Agency Incorporated PAASCU

= Philippine Accrediting Association of Schools,

Colleges and Universities PACUCOA = Philippine Assccociation of Colleges and Universities Commission on Accreditation AACCUP = Accrediting Agency of Charteres Colleges an Universities of the Philippines ALCUCOA = Association of Local Colleges and Universities Commission on Accreditation TVEAAP

= Technical and Vocational Education Accrediting Agency of the Philippines

Berikut adalah proil dari sebagian lembaga akreditasi yang telah disebutkan sebelumnya.

1. ACSCU-AAI Lembaga akreditasi yang berfokus kepada pengembangan pendidikan serta meningkatkan kualitasnya. Sejak pendiriannya di tahun 1971, lembaga ini terus mengembangkan diri dan pada tahun 1979 berhasil mengembangkan dan memvalidasi instrumen akreditasinya. Kerjasama dengan lembaga lain seperti PAASCU telah dijalin, sehingga anggota ACSCU-AAI dapat mengajukan akreditasi kepada PAASCU, demikian pula sebaliknya.

2. PAASCU Lembaga swasta, sukarela dan nirlaba. PAASCU memberikan pelayanan akreditasi program akademis yang telah memenuhi standar mutu pendidikan. Lembaga ini didirikan pada tahun 1957 oleh 11 institusi pendidikan Katolik. Lembaga ini pertama kali diakui oleh Pemerintah Filipina pada tahun 1967 oleh Bureau of Education and Culture (sekarang DepEd) dan diakui oleh Commission on Higher Education (CHED) pada tahun 1977 untuk memberikan

Filipina

3. PACUCOA Badan akreditasi swasta yang telah berdiri sejak tahun 1932 yang memberikan pengakuan formal kepada suatu lembaga pendidikan dengan membuktikan bahwa program akademik telah mempertahankan standar yang sangat baik dalam operasi pendidikan, dalam konteks maksud dan tujuannya. Salah satu tujuan lembaga ini adalah untuk membantu institusi pendidikan mencapai efektivitas pendidikan maksimum melalui evaluasi diri dan disiplin diri. Program studi di perguruan tinggi yang diakreditasi oleh PACUCOA meliputi bidang Akuntansi, Kriminologi, Kedokteran Gigi, Pendidikan, Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Pendidikan Kelautan, Teknologi Kedokteran, Keperawatan, Optometri, Farmasi, Sains dan Teknik Sipil.

4. AACCUP Didirikan untuk menangani proses akreditasi program studi pada perguruan tinggi negeri. Pada tahun 1989, lembaga ini secara formal telah menjadi lembaga independen yang mengakreditasi program studi pada lembaga perguruan tinggi negeri. Karena jumlah perguruan tinggi negeri lebih sedikit dibandingkan dengan perguruan tinggi swasta maka lembaga akreditasi AACCUP memiliki anggota yang paling sedikit. Selanjutnya pada tahun 1997, lembaga ini bergabung ke dalam FAAP.

224 Filipina 224 Filipina

Gambar 5.3 Sistem penjaminan mutu pada tingkat pendidikan tinggi Proses akreditasi terdiri dari beberapa tahapan, lihat Gambar Atase Pendidikan KBRI di Manila

Kedutaan Besar Republik Indonesia Manila

5.4. Setiap tahapan mensyaratkan status tertentu dari institusi yang mengajukannnya. Setiap tahapan tersebut juga menetapkan persyaratan dan kualiikasi yang harus dipenuhi. Lembaga pendidikan tinggi yang menyandang status deregulasi mendapat manfaat yang sama dan hak istimewa (previlage) seperti pendidikan tinggi yang menyandang status otonomi, tetapi bagi yang menyandang status deregulasi tetap harus meminta ijin untuk membuka program studi baru dan cabang kampus baru.

Secara lebih lengkap tentang status akreditasi dan manfaat yang diperoleh program studi adalah sebagai berikut:

1. Tingkat I

Status pemohon untuk program yang telah menjalani survei awal dan disertiikasi oleh FAAP sebagai yang mampu mengakuisisi. Status terakreditasi didapat dalam waktu dua tahun. Program studi yang mendapat status Tingkat I ini mendapat manfaat berupa deregulasi administrasi secara parsial

2. Tingkat II Status terakreditasi untuk program yang telah diberikan status

Filipina

3. Tingkat III Status terakreditasi untuk program yang telah setidaknya telah terakreditasi-ulang dan telah memenuhi persyaratan tambahan berdasarkan kriteria atau pedoman yang ditetapkan oleh FAAP. Penyandang status akreditasi Tingkat III memiliki semua manfaat pada level akreditasi Tingkat II plus deregulasi kurikuler secara penuh.

4. Tingkat IV Status terakreditasi lembaga yang telah membedakan diri mereka di area yang luas dari disiplin akademik dan menikmati prestise dan otoritas sebanding dengan universitas internasional. Untuk program studi yang telah menyandang Tingkat IV, memiliki semua manfaat Tingkat II dan III, ditambah dengan pemberian hibah atau subsidi dana pengembangan pendidikan tinggi (Higher Education Development Fund) dan mendapat piagam otonomi penuh.

226 Filipina 226 Filipina

Gambar 5.4 Contoh prosedur akreditasi oleh salah satu assosiasi penjamin Gambar 5.4 Contoh prosedur akreditasi oleh salah satu assosiasi penjamin mutu mutu