representasi sesuai dengan strandar representasi menurut NCTM yaitu siswa dapat: membuat dan menggunakan representasi untuk mengkomunikasikan ide-
ide matematika; memilih, menerapkan dan menterjemahkan antar representasi matematika untuk menyelesaikan masalah; menggunakan representasi untuk
memodelkan dan menginterpretasikan fenomena fisik, sosial, dan matematika. Secara visual, kerangka berpikir penelitian dapat disajikan pada bagan 2.1
sebagai berikut.
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoritik dan kerangka berpikir yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Kemampuan
representasi matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran model Collaborative Problem Solving lebih tinggi daripada kemampuan representasi
matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional”.
Collaborative Problem Solving
Adanya Permasalahan Merancang penyelesaian
secara individu Penyelesaian Kelompok
Transfer hasil kerja Kemampuan
Representasi Matematis Visual
Ekspresi Matematis
Teks Tertulis
31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Tangerang II Pamulang yang
beralamat di Jl. Pajajaran No.31, Pamulang, Kota Tangerang Selatan,
Provinsi Banten. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII tahun ajaran 20132014.
b. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20132014
selama satu bulan, yaitu pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu quasi experiments, karena adanya keterbatasan dalam mengontrol seluruh
variabel relevan seperti intelegensi, minat, motivasi, lingkungan belajar dan lain- lain yang juga mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Pengontrolan hanya dapat
dilakukan pada beberapa variabel saja.
1
Peneliti terlibat langsung dalam penelitian dengan menerapkan pembelajaran model Collaborative Problem Solving.
Peneliti akan melakukan uji coba pembelajaran model Collaborative Problem Solving untuk meningkatkan kemampuan representasi matematika siswa,
kemudian membandingkan hasil tes representasi matematika siswa yang diajar menggunakan pembelajaran model Collaborative Problem Solving kelas
eksperimen dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional kelas
1
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011, Cet. 1, h. 74-75
kontrol. Desain penelitian yang digunakan pada pembelajaran ini two group randomized subject posttest only-design. Berikut gambarannya:
2
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan
Posttest Eksperimen
X T
Kontrol -
T Keterangan :
X : Penerapan pembelajaran model Collaborative Problem Solving
T : Tes kemampuan representasi matematis
C. Populasi dan Sampel
a. Populasi Populasi adalah semua kumpulan objek dengan karakteristik tertentu yang
lengkap dan jelas. Populasi target dalam penelitian ini adalah siswa-siswa MTs Negeri Tangerang II Pamulang. Adapun populasi terjangkau adalah
seluruh siswa kelas VII di sekolah tersebut. b. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil dengan teknik tertentu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Cluster Random Sampling pengambilan acak kelompok. Dari sebelas kelas pada tingkatan yang sama yaitu kelas VII, diambil dua kelas secara
acak untuk dijadikan sampel penelitian. Kemudian dari dua kelas ini, salah satu kelas akan menjadi kelas eksperimen dan kelas lainnya dijadikan
sebagai kelas kontrol. Setelah dilakukan pengundian terhadap dua kelas tersebut, maka terpilih kelas VII-9 dengan jumlah siswa 29 orang sebagai
kelas eksperimen dan kelas VII-10 dengan jumlah siswa 29 orang sebagai kelas kontrol.
2
John W. Creswell, Educational Research Planning, Conducting, And Evaluating Quantitative And Qualitative Research, Boston: Pearson Education, Inc., 2012, Fourth Edition,
p. 310