Uji Hipotesis Statistik Analisis Data
ketahui. Permasalahan disajikan dalam Lembar Kerja Individu LKI dan Lembar Kerja Kelompok LKK.
Tahapan kedua, membuat rancangan penyelesaian permasalahan secara individu. Peneliti membagikan Lembar Kerja Individu LKI kepada setiap siswa
untuk diselesaikan sendiri-sendiri. Pada tahap ini, siswa dilatih untuk merepresentasikan informasi yang diperoleh dari pertanyaan kedalam bentuk
gambar, simbol-simbol aljabar ataupun kata-kata sebagai hasil dari proses representasi internal yang berlangsung dalam pemikirannya. Pada pertemuan-
pertemuan awal, banyak siswa yang tidak paham dan kesulitan dalam mengerjakan LKI ini, meskipun sebelumnya peneliti sudah menjelaskan petunjuk
pengerjaan serta hal-hal apa saja yang harus diperhatikan. Sangat terlihat bahwa siswa tidak terbiasa dengan pembelajaran yang diawali dengan penyajian masalah
seperti ini. Hal tersebut mengharuskan peneliti untuk membimbing siswa dalam menjawab setiap pertanyaan yang ada pada LKI.
Pada pertemuan pertama misalnya, peneliti harus menjelaskan maksud dari setiap pertanyaan yang terdapat pada lembar kerja. Padahal siswa sendiri
yang seharusnya berusaha memahami permasalahan, merancang penyelesaian, dan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan bekal pengetahuan yang sudah
ia miliki, dan dengan memperhatikan lingkungan sekitar atau dengan mencari informasi dari sumber belajar buku pelajaran yang ada. Kecuali jika mereka
memerlukan informasi tambahan yang tidak bisa mereka peroleh sendiri, barulah disini peneliti sebagai fasilitator pembelajaran memberikan penjelasan tambahan.
Karena ketidakpahaman ini, banyak siswa yang asal-asalan dalam menjawab LKI, dan ketika peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan hasil kerja mereka,
hanya 50 siswa yang mengumpulkan. Siswa yang tidak mengumpulkan, sebagian besar beralasan belum selesai mengerjakan dan tidak tahu harus
menuliskan jawaban apa pada LKI tersebut. Pembelajaran Collaborative Problem Solving pada pertemuan pertama dan kedua kurang berjalan sesuai harapan
peneliti. Namun pada pertemuan ketiga, keempat dan seterusnya, siswa mulai
terbiasa dengan pembelajaran ini. Peneliti hanya menjelaskan hal-hal yang harus
diperhatikan dan cara pengerjaan, kemudian siswa langsung mengerjakan LKI tersebut secara individu tanpa banyak bertanya lagi. Jumlah siswa yang
mengumpulkan hasil kerja pun semakin bertambah setiap pertemuannya. Dari jawaban-jawaban yang ditulis juga terlihat bahwa mereka tidak asal-asalan lagi
dalam menyelesaikan permasalahan. Mereka memperhatikan setiap situasi masalah yang diberikan dan mencari informasi tambahan dari sumber belajar lain
yang mereka punya. Hanya sebagian kecil saja siswa yang terlihat belum serius dalam mengikuti pembelajaran ini. Berikut contoh pekerjaan siswa pada tahap
penyelesaian permasalahan secara individu.
Gambar 4.4 Contoh Hasil Representasi Siswa Berupa Teks Tertulis
Pada LKI 1 lampiran 6, hal. 112 diberikan sebuah ilustrasi berupa gambar denah suatu jalan, kemudian siswa diminta untuk menjelaskan letak dan
arah suatu jalan sesuai dengan ilustrasi menurut pendapat mereka masing-masing. Gambar 4.4 menunjukkan bagaimana salah satu siswa merepresentasikan
informasi dari permasalahan yang semula diberikan berupa gambar kedalam bentuk teks tertulis.
Gambar 4.5 Contoh Hasil Representasi Siswa Berupa Gambar Visual
Gambar 4.5 menunjukkan hasil representasi salah satu siswa dari informasi berupa teks tertulis yang terdapat pada permasalahan kedalam bentuk
visual. Pada lembar kerja, siswa diminta untuk membuat gambar sesuai dengan situasi yang diberikan dalam permasalahan. Ternyata sebagian besar siswa di
kelas ekperimen mampu membuat gambar dengan benar. Hal ini memperlihatkan bahwa sebenarnya setiap siswa memiliki potensi dan kemampuan untuk
merepresentasikan ide-ide matematis yang merupakan hasil pemikirannya, hanya saja mereka memerlukan situasi pembelajaran yang mendukung dan dapat
menstimulusnya. Pembelajaran Collaborative Problem Solving memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan representasi matematis mereka
itu. Pada LKI maupun LKK, setiap permasalahan membutuhkan penyelesaian yang menstimulus siswa untuk mengemukakan ide-idenya baik disajikan dalam
bentuk visual, ekspresi matematis atau pun dalam bentuk teks tertulis.
Gambar 4.6 Contoh Hasil Representasi Siswa Berupa Ekspresi Matematis
Gambar 4.6 merupakan salah satu contoh hasil kerja siswa pada LKI 6 lampiran 6, hal. 152 dalam membuat persamaan matematis dari permasalahan
yang diberikan, dan bagaimana menyelesaikan permasalahan yang melibatkan persamaan matematis tersebut. LKI 6 ini berisi permasalahan yang merupakan
aplikasi dari hubungan antar sudut yang saling berkomplemen, bersuplemen, dan