Uji normalitas Uji homogenitas

H diterima, artinya tidak ada perbedaan nilai rata-rata antar kedua kelompok. 2 Untuk sampel tak homogen: t hitung dicari dengan menggunakan rumus: 14 Setelah diperoleh t hitung , kemudian mencari t tabel pada taraf signifikansi 5 dan df atau degree of freedom derajat kebebasan diperoleh dengan rumus: Kriteria pengujuan hipotesisnya, jika maka tolak H . Artinya terdapat perbedaan nilai rata-rata kedua kelompok.

b. Uji Nonparametrik

Uji nonparametrik digunakan untuk melakukan uji hipotesis pada populasi data yang berdistribusi tidak normal. Adapaun uji nonparametrik yang digunakan adalah Uji Mann-Whitney Uji “U”. Rumus Uji Mann- Whitney yang digunakan adalah sebagai berikut: 15 Keterangan : : nilai statistik uji ”U” : ukuran sampel pada kelompok 1 : ukuran sampel pada kelompok 2 : jumlah rangking pada kelompok 1 14 Sudjana, Metode Statistika, Bandung: Tarsito, 2002, h. 241 15 Wackerly, Mendenhall, and Scheaffer, Mathematical Statistics with Applications, Belmont: Thomson Learning, Inc., 2008, p. 758 Untuk sampel berukuran besar , uji Mann- Whitney dilakukan berdasarkan pendekatan kurva normal dengan statistik uji: 16 Kriteria pengujiannya, jika maka tolak H . Artinya rata-rata kemampuan representasi matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran collaborative problem solving lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan representasi matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional.

G. Hipotesis Statistik

Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut: H : H 1 : Keterangan : : rata-rata tingkat kemampuan representasi matematis siswa pada kelompok siswa yang diajar dengan model pembelajaran collaborative problem solving : rata-rata tingkat kemampuan representasi matematis siswa pada kelompok siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. 16 Ibid., p. 762 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian mengenai kemampuan representasi matematis siswa ini dilakukan di salah satu MTs Negeri di Tangerang Selatan dengan mengambil dua kelas sebagai sampel melalui teknik Cluster Random Sampling, yaitu kelas VII-9 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-10 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa untuk setiap kelasnya sama yaitu berjumlah 29 siswa. Pada penelitian ini kelas eksperimen diajarkan dengan model pembelajaran Collaborative Problem Solving sedangkan kelas kontrol diajarkan dengan pembelajaran konvensional menggunakan strategi ekspositori. Materi yang diajarkan adalah materi Garis dan Sudut. Untuk mengetahui kemampuan representasi matematisnya, kedua kelas diberikan posttest yang sama berupa soal-soal tes kemampuan representasi matematis berbentuk uraian. Berikut ini disajikan data hasil perhitungan tes kemampuan representasi matematis siswa setelah pembelajaran dilaksanakan. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa 29 29 Maksimum Xmaks 88 79 Minimum Xmin 29 21 Rata-rata 60,74 45,84 Median 63,5 40,9 Modus 76,3 45,2 Simpangan Baku S 18,50 14,26 Kemiringan -0,84 0,04 Ketajaman 0,33 0,20 Dari tabel 4.1 di atas dapat terlihat adanya perbedaan hasil perhitungan statistik deskriptif diantara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai tertinggi di kelas eksperimen lebih besar dibanding kelas kontrol dengan selisih 9, begitu pun