43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian mengenai kemampuan representasi matematis siswa ini dilakukan di salah satu MTs Negeri di Tangerang Selatan dengan mengambil dua
kelas sebagai sampel melalui teknik Cluster Random Sampling, yaitu kelas VII-9 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-10 sebagai kelas kontrol dengan jumlah
siswa untuk setiap kelasnya sama yaitu berjumlah 29 siswa. Pada penelitian ini kelas eksperimen diajarkan dengan model pembelajaran Collaborative Problem
Solving sedangkan kelas kontrol diajarkan dengan pembelajaran konvensional menggunakan strategi ekspositori. Materi yang diajarkan adalah materi Garis dan
Sudut. Untuk mengetahui kemampuan representasi matematisnya, kedua kelas
diberikan posttest yang sama berupa soal-soal tes kemampuan representasi matematis berbentuk uraian. Berikut ini disajikan data hasil perhitungan tes
kemampuan representasi matematis siswa setelah pembelajaran dilaksanakan.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Hasil Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Deskriptif
Kelas Eksperimen
Kontrol
Jumlah Siswa 29
29 Maksimum Xmaks
88 79
Minimum Xmin 29
21 Rata-rata
60,74 45,84
Median 63,5
40,9 Modus
76,3 45,2
Simpangan Baku S 18,50
14,26 Kemiringan
-0,84 0,04
Ketajaman 0,33
0,20 Dari tabel 4.1 di atas dapat terlihat adanya perbedaan hasil perhitungan
statistik deskriptif diantara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai tertinggi di kelas eksperimen lebih besar dibanding kelas kontrol dengan selisih 9, begitu pun
dengan nilai terendahnya. Nilai terendah kelas eksperimen lebih besar 7 angka dibanding kelas kontrol. Nilai rata-rata dari 29 siswa di kelas eksperimen lebih
tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata 29 siswa di kelas kontrol dengan selisih 14,90. Begitu pula dengan nilai median Me dan modusnya Mo, kelas
eksperimen memperoleh nilai yang lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Jika dilihat dari simpangan baku, simpangan baku kelas kontrol lebih kecil daripada
kelas eksperimen, ini menunjukkan bahwa nilai kemampuan representasi matematis siswa di kelas kontrol lebih seragam daripada nilai di kelas eksperimen.
Koefisien kemiringan skewness di kelas eksperimen bernilai negatif, maka distribusi data miring ke kanan atau landai kiri. Artinya data hasil tes
kemampuan representasi pada kelas eksperimen memiliki kecenderungan mengumpul di atas nilai rata-rata. Sedangkan koefisien kemiringan kelas kontrol
bernilai positif, maka distribusi data miring ke kiri artinya data cenderung mengumpul di bawah nilai rata-rata. Ketajaman kurtosis pada kelas eksperimen
lebih dari 0,263 maka model kurva runcing leptokurtik artinya data semakin mengelompok, sementara pada kelas kontrol kurang dari 0,263 maka model kurva
mendatar platikurtik. Dari uraian data hasil perhitungan statistik deskriptif tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa kelas
eksperimen lebih baik dibanding kelas kontrol.
1. Kemampuan Representasi Matematis Siswa Kelas Eksperimen
Data hasil tes kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Kelas Eksperimen No
Interval Frekuensi Absolut
Frekuensi Kumulatif
1 29-38
5 29
100 2
39-48 4
24 82,75
3 49-58
5 20
68,97 4
59-68 1
15 51,72
5 69-78
8 14
48,28 6
79-88 6
6 20,69
Jumlah 29