Kerangka Teori Kerangka konsep

3. Kategori aktivitas fisik rendah ketika tidak mencapai kategori sedang dan tinggi.

G. Kerangka Teori

Skema 2.1 Kerangka Teori Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Metabolic Syndrome Sumber : Christopher et al., 2005 Hiperglikemik dan Dislipidemia Pola makanDiet Etnis Riwayat genetik Menopause, dan faktor endokrin, status kehamilan Metabolic Syndrome Obesitas Abdominal dan Resistensi Insulin Aktifitas Fisik Usia dan Jenis Kelamin

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DIFINISI OPERASIONAL

B. Kerangka konsep

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan metababolic syndrome dan gambaran aktivitas fisik Anggota Klub Senam Kampus II UIN Syarif Hidayatullah. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini hanya berfokus pada fakor risiko pola makan dan aktivitas fisik yang merupakan faktor risiko yang dapat diubah dan berpengaruh langsung terhadap metabolic syndrome. Berdasarkan kerangka teori, selain pola makan dan aktivitas fisik, metabolic syndrome juga dipengaruhi dan umur, jenis kelamin, faktor genetik, etnis, menopause dan faktor endokrin. Pola makan berlebih, khususnya asupan gizi makro berlebih dan inaktivitas fisik berpengaruh terhadap munculnya metabolic syndrome. Keduanya menyebabkan kelebihan zat gizi yang akan diubah dalam bentuk lemak dan disimpan dalam jaringan lemak, khususnya lemak viskeral, sehingga berdampak pada obesitas abdominal dan resistensi insulin. Pada penelitian ini, aktivitas fisik dan asupan karbohidrat tidak dianalisis hubungannya terhadap metabolic syndrome, karena aktivitas fisik dan asupan karbohidrat pada populasi sasaran, datanya homogen, yaitu tidak ditemukan aktivitas fisik dan asupan makanan berisiko. Meskipun demikian, pada penelitian ini dijelaskan gambaran aktivitas fisik dan asupan karbohidrat responden. Selain pola makan dan aktivitas fisik itu merupakan faktor risiko yang dapat diubah, faktor-faktor risiko lainnya berpengaruh terhadap metabolic syndrome ketika berinteraksi dengan pola makan dan aktivitas fisik. Faktor- faktor risiko tersebut antara lain: 1. Umur : Kebutuhan gizi dan aktivitas fisik masing-masing kelompok umur berbeda-beda, seusai keadaan fisiologis tubuh. Apabila seseorang tidak menyesuaikan pola makan dan tingkat aktivitas fisik dengan kelompok umurnya, maka akan terjadi ketidak seimbangan energi. 2. Jenis Kelamin : Kebutuhan gizi dan aktivitas fisik antara pria dan wanita berbeda-beda, menyesuaikan aktivitas fisiologis dan sistem hormon. Apabila seseorang tidak menyesuaikan pola makan dan aktivitas fisik dengan jenis kelaminnya, maka akan terjadi ketidakseimbangan energi. 3. Faktor Genetik : Beberapa kasus kejadian resistensi insulin, dislipidemia, obesitas dan hipertensi dipengaruhi oleh faktor genetik, berupa kelainan genetik jenis kelainan multifaktorial. Kelainan jenis ini tidak hanya melibatkan gen, tetapi juga interakasi antara gen dan lingkungan. Lingkungan yang dimaksuda berupa pola makan dan aktivitas fisik. 4. Status menopause : Seseorang yang menopause mengalami ketidakseimbangan hormon, yang menyebabkan perubahan fisik, seperti distribusi lemak, yang terkonsentrasi pada bagian pinggang dan perut. Hal inilah yang menyebabkan obesitas abdominal. Meskipun demikian, dengan menyesuaikan pola makan dan aktivitas fisik dengan kebutuhan umur menopause, maka kejadian tersebut dapat dicegah. 5. Faktor endokrin : ganguan endokrin, khususnya hiperandrogenemia dan sindrom ovarium polisistik, mempengaruhi kejadian metabolic syndrome, karena gangguan tersebut berpengaruh terhadap resistensi insulin dan obesitas, sedangkan resistensi insulin dan obesitas dapat dipengaruhi oleh pola makan dan aktivitas fisik. 6. Etnis : Etnis dalam penelitian ini tidak diukur, karena tidak ada perebedaan etnis pada responden. Dengan demikian faktor pola makan dalam hal ini berdasarkan asupan kalori, karbohidrat, lemak dan protein serta faktor aktivitas fisik menjadi variabel independen dan metabolic syndrome sebagai variabel dependen. Skema 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Pola Makan dengan Metabolic Syndrome. Variabel Independen Variabel Dependen Metabolic Syndrome Asupan kalori Asupan Karbohidrat Asupan Protein Asupan Lemak

C. Definisi Operasional