Faktor Endokrin Menopause Metabolic Syndrome

8. Faktor Endokrin

Gangguan Endokrin berpengaruh terhadap kejadian metabolic syndrome khususnya terkait kejadian hiperandrogenemia dan sindrom ovarium polisistik Wang, 2012. Hiperandrogenemia atau hiperandrogenisme merupakan keadaan peningkatan level androgen dalam darah, sedangkan sindrom ovarium politistik merupakan kumpulan gejala yang terjadi akibat hiperandrogenemia dan gangguan ovulasi tanpa disertai adanya kelainan hiperplasia adrenal kongenital, hiperprolaktinemia atau neoplasma yang mensekresi androgen Christopher et al., 2005. Gejala yang timbul dapat bervariasi dari tanpa gejala sama sekali sampai adanya beberapa gejala. Gejala yang dimaksud seperti infertilitas, anovulasi kronik yang ditandai dengan amenorea, oligomenorea, gangguan haid atau perdarahan uterus disfungsional dan hirsutisme Sloane, 2003.. Penyebab sindrom ini belum bisa dijelaskan secara pasti, selain kelainanan endokrin yang berhubungan dengan hiperandrogenemia dan anovulasi kronik. Meskipun demikian, hal penting adalah sindrom ini mengakibatkan tubuh tidak dapat merespon kadar insulin normal sehingga mengakibatkan resistensi insulin Christopher et al., 2005. Selain resistensi insulin, wanita penderita sindrom ovarium polikistik dengan gejala anovulasi, hiperandrogenisme dan resistensi insulin memiliki gambaran faktor risiko penyakit jantung yang sama dengan pria, seperti penurunan kadar total HDL dan peningkatan kadar trigliserida, kadar kolesterol total dan kadar LDL. Kondisi ini memudahkan seorang wanita dengan sindrom ovarium polikistik mengalami penyempitan pembuluh darah jantung yang berdampak lebih lanjut pada hipertensi dan penyakit jantung. Disamping itu, beberapa penelitian di Amerika menemukan bahwa penderita sindrom ini cenderung menyimpan lemak dalam tubuhnya sehingga mudah terjadi obesitas Christopher et al., 2005.

9. Menopause

Definisi menopause menurut WHO adalah masa berhentinya haid yang permanen akibat dari hilangnya aktivitas folikuler ovairum. Menopause terjadi sesudah 12 bulan berturut-turut tidak mendapat haid dan tidak ada penyebab patologi atau fisologi yang nyata . Berdasarkan waktu terjadinya menopause dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu menopause alami dan menopause dini Sloane, 2003. Menopause alami terjadi seiring dengan bertambahnya umur, dimana ovarium akan mengalami penurunan fungsi yang berakibat terjadinya penurunan produksi hormone estrogen dan progesterone. Menopause alami biasa terjadi pada umur 45-55 tahun Sloane, 2003. Menopause dini dapat terjadi karena buatan seperti pada operasi pengangkatan indung telur atau akibat obat-obatan seperti pada terapi raidasi maupun kemoterapi untuk pengobatan tumor pada perempuan yang masih berovulasi atau karena kegagalan ovarium premature pada usai 40 tahun atau bahkan 20 tahun Sloane, 2003. Gejala menopause berkaitan dengan penrunan kadar estrogen dan progesterone yang mempengaruhi sejumlah sistem organ dan kimia tubuh. Berikut gejala-gejala tersebut Sloane, 2003: a. Jaringan yang didukung estrogen kelenjar mamae dan organ reproduksi secara bertahap mengecil. b. Lapisan vaginal menipis dan sekresi vaginal menjadi semakin basa. c. Vasodilatasi pembuluh darah dalam kulit yang mengakibatkan sensasi panas dalam tubuh hotflash dan keringat berlebih d. Beberapa perempuan mengalami sakit kepala, insomnia, irtabilitas, nyeri sendi dan penurunan keinginan seksual. e. Beberapa wanita kehilangan masa tulang yang cepat yang dapat menyebabkan osteoporosis. f. Perubahan fisik lainnya seperti distribusi lemak yang terkonsentrasi pada bagian pinggang dan perut, perubahan tekstur kulit, bahakan beberapa wanita tumbuh rambut pada bagian dagu, bawah hidung, dada, atau perut akibat diproduksinya sedikit hormone tetosteron. Menopause mempengaruhi metabolic syndrome karena berkaitan dengan peningkatan sejumlah lemak viskeral abdominal, tanpa dipengaruhi proses penuaan. Meskipun demikian, banyak data yang tersedia mengenai pengaruh menopause terhadap macam-macam pengukuran obesitas sentral menunjukan hasil yang berbeda Xue, 2007 dalam Wang, 2012.

C. Zat Gizi