Gambaran Kejadian Metabolic Syndrome Anggota Klub Senam Jantung Gambaran Aktivitas Fisik Anggota Klub Senam Jantung Sehat Kampus

Tabel 5.6 Distribusi Kadar Kolesterol HDL Anggota Klub Senam Jantung Sehat Kampus II UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2013 Kadar Kolesterol HDL Frekuensi n Persentase Berisiko 13 32,5 Tidak berisiko 27 67,5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel 5.6, didapatkan informasi bahwa sebagian kecil 32,5 Anggota Klub Senam Jantung Sehat Kampus II UIN Syarif Hidayatullah memiliki kadar HDL berisiko.

6. Gambaran Kejadian Metabolic Syndrome Anggota Klub Senam Jantung

Sehat Kampus II UIN Syarif Hidayatullah Seseorang dikategorikan penderita metabolic syndrome ketika hasil pengukuran didapatkan minimal 3 kriteria positif berisiko diantara 5 kriteria yang diukur. Berikut gambaran kejadian metabolic syndrome responden : Tabel 5.7 Distribusi Kejadian Metabolic syndrome Anggota Klub Senam Jantung Sehat Kampus II UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2013 Kasus Frekuensi n Persentase Metabolic syndrome 21 52,5 Non metabolic syndrome 19 47,5 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel 5.7 diperoleh informasi bahwa sebagian besar atau 52,5 Anggota Klub Senam Jantung Sehat Kampus II UIN Syarif Hidayatullah menderita metabolic syndrome. Selanjutnya, bila masing komponen metabolic syndrome yaitu lingkar perut LP, gula darah puasa GDP, trigliserida TG , HDL dan tekanan darah TD dikelompokkan guna mengetahui kriteria mana yang paling dominan pada kejadian metabolic syndrome, maka didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 5.8 Pengelompokan Komponen Metabolic Syndrome yang Dominan pada Anggota Klub Senam Jantung Sehat Kampus II UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2013 Komponen LP, GDP TD LP, GDP HDL LP, GDP TG LP, HDL TG LP TD TG HDL GDP TD LP HDL TD GDP TG TD GDP TG HDL Jumlah 10 8 3 1 4 4 6 1 1 Berdasarkan tabel 5.8, dapat diketahui bahwa kelompok komponen metabolic syndrome yang dominan ditemukan adalah kelompok lingkar perut, gula darah puasa dan tekanan darah. Hal ini berarti, sebagian besar responden mengalami metabolic syndrome kareana adanya lingkar perut, gula darah puasa dan tekanan darah berisiko.

7. Gambaran Aktivitas Fisik Anggota Klub Senam Jantung Sehat Kampus

II UIN Syarif Hidayatullah Aktifitas fisik responden dalam seminggu diukur dengan menggunakan rumus total MET-menit minggu yaitu dengan menjumlahkan aktifitas berjalan dengan aktifitas sedang dan aktifitas berat. Kemudian hasil yang diproleh diklasifikasikan ke dalam aktivitas fisik rendah, aktivitas fisik sedang dan aktivitas fisik berat berdasarkan kriteria IPAQ 2005. Berikut gamabaran aktivitas fisik responden : Tabel 5.9 Distribusi Aktivitas Fisik Anggota Klub Senam Jantung Sehat Kampus II UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2013 Aktivitas Fisik Frekuensi n Persentase Sedang tidak berisiko 22 55 Berat tidak berisiko 18 45 Jumlah 40 100 Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa tidak ada satupun Anggota Klub Senam Jantung Sehat Kampus II UIN Syarif Hidayatullah yang memiliki aktivitas fisik ringan atau berisiko. Hal tersebut karena sebagian besar anggota klub senam termasuk ke dalam kategori aktivitas fisik sedang, yaitu METs 600-3000. Anggota yang paling rendah nilainya dalam kategori aktivitas fisik sedang, yaitu 678 METs Terlampir Aktivitas Fisik, dicapai dengan cara melakukan aktivitas intensitas berat, yaitu senam jantung sehat 1 kaliminggu, selama 1 jam dan aktivitas intensitas ringan, yaitu berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain 1 kaliseminggu, selama 1 jam. Anggota yang paling rendah nilainya dalam kategori aktivitas fisik tinggi, yaitu 3029 METs Terlampir Aktivitas Fisik. Nilai tersebut dicapai dengan cara melakukan aktivitas fisik intensitas berat, yaitu senam jantung sehat 3 kali minggu, selama 1 jam, kemudian beraktivitas fisik intensitas sedang, seperti bersepeda laju sedang atau badminton 2 kali minggu, selama 3 jam.

8. Gambaran Asupan Energi Anggota Klub Senam Jantung Sehat Kampus