B. Saran
1. Bagi Anggota Klub Senam Jantung Sehat Kampus II UIN Syarif
Hidayatullah
a. Bagi penderita metabolic syndrome perlu dilakukan perubahan pola makan menjadi pola makan atau diet rendah kalori, diet rendah lemak
atau subsitusi sumber lemak jenuh dengan PUFA. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi asupan kalori dan asupan lemak berlebih yang
berhubungan dengan metabolic syndrome. b. Bagi anggota non penderita perlu menerapkan gizi seimbang agar
terhindar dari metabolic syndrome. c. Bagi semua anggota klub senam perlu untuk mempertahankan kebiasan
aktivitas fisik yang baik, bahkan meningkatkan aktifitas fisik dari ketegori aktivitas fisik sedang menuju kategori aktivitas fisik berat.
2. Bagi Pengurus Klub Senam Jantung Sehat Kampus II UIN Syarif
Hidayatullah
Pengurus perlu berkontribusi mencegah dampak lebih lanjut dari anggota Klub senam yang menderita metabolic syndrome serta mencegah anggota
lain dari metabolic syndrome, dengan cara : a. Melakukan monitoring dan evaluasi kehadiran anggota klub senam
dengan tujuan menjaga konsistensi anggota dalam aktivitas fisik. b. Bekerja sama dengan instansi kesehatan seperti Puskesmas Pisangan
ataupun FKIK UIN Syarif HIdayatullah untuk memberikan penyuluhan, konsultasi atau pemeriksaan kesehatan rutin.
3. Bagi Peneliti Lain
a. Penggunaan metode FFQ semi kuantitatif mampu menggabungkan
kelebihan dari food recall dan FFQ kualitatif sehingga menjadi salah satu pilihan yang baik bagi penelitian lebih lanjut untuk menjawab hubungan
pola makan terhadap metabolic syndrome. b. Pengukuran variabel-variabel antara lain variabel etnis, umur, jenis
kelamin, riwayat genetik, menopause dan faktor endokrin dapat memperkaya hasil dan pembahasan penelitian, sehingga penelitian lebih
lanjut terhadap variabel-variabel ini sangat dianjurkan.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, H.L., Kristiansen, O.P., Marrot, J.L., et al. 2012. Intensity versus duration of physical activity: implications for the metabolic syndrome. a prospective cohort
study. BMJ Open, Vol. 2. Alberti, K.G.M.M., Eckel, R.H., Grundy, M.S., et al. 2009. Harmonizing the metabolic
syndrome. a joint interim statement on International Diabetes Federation, National Heart, Lung, and Blood Institute, American Heart Association, World
Heart Federation, International Atherosclerosis Society, and International Association for The Study of Obesity. Circulation: Journal of The American
Heart Association, No.120.
Alessi, M.C., Juhan-Vague, I. 2008. Metabolic syndrome, haemostasis and thrombosis. Thromb Haemost, Vol. 99, No. 6. Diakses pada 6 Januari 2013, di
http:emedicine.medscape.comarticle165124 Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Anam, MS., Mexitalia, M., Widjanarko, B., et al. 2010. Pengaruh intervensi diet dan
olah raga terhadap indeks massa tubuh, lemak tubuh, dan kesegaran jasmani pada anak obes. Sari Pediatri, Vol. 12, No. 1.
Ansar, Jafar,N., Citrakesumasari. 2011. Pola makan dan aktifitas fisik dengan kejadian sindroma metabolik pasien rawat jalan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar. Media Gizi Masyarakat Indonesia, Vol.1, No.1. Boyle, AM, Long, S. 2010. Personal Nutrition 7 Ed. Belmont : Wadswoth Cengange
learning. Chan, S.P. 2005. Metabolic syndrome. JAFES, Vol 23, No.14.
Christopher, D, Bryne, Wild, SH . 2005. The Metabolic Syndrome. The Atrium
Southern Gate Chichester West Sussex : Jhon Willey Sons. Cuspidi, C., Sala, C., Zanchetti, A. 2008. Metabolic syndrome and target organ damage:
role of blood pressure. Expert Rev Cardiovasc Ther, Vol. 6, No.5. Diakses pada 6 Januari 2013, di
http:emedicine.medscape.comarticle165124 Dahlan, M.S. 2010. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan Ed 3. Jakarta : Salemba Medika. Danone Institute. 2009. Gizi Seimbang. Danone Institute. Dikases pada 2 Mei 2013, di
http:www.danonenutrindo.orgtentang_gizi_seimbang.php .
Dawiesah, I. S. 1989. Petunjuk Laboratorium Penentuan Nutrien Dalam Jaringan dan Plasma tubuh. Yogyakarta : PAU pangan dan gizi UGM.
Deerochanawong, C. 2005. Metabolic syndrome in the Thai population. JAFES, Vol. 23 No. 15.
Dellios, G. 2005. Epidemiology of metabolic syndrome in Europe. European Society of Cardiology.
Diakses pada
6 Januari
2013, di
http:emedicine.medscape.comarticle165124 Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia. 2010. Gizi Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rajawali Press.
Depkes RI. 2007. Laporan Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS. Jakarta : Litbangkes Depkes RI.
Dwipayana, M.P., Suastika, K., Saraswati, I.M.R., et al. 2011. Prevalensi metabolic syndrome pada populasi penduduk Bali, Indonesia. Jurnal Penyakit Dalam, Vol.
12, No.1. Goldbacher, E.M., Matthews, K.A. 2007. Are psychological characteristics related to
risk of the metabolic syndrome? A review of the literature. Ann Behav Med, Vol.
34, No.
3. Diakses
pada 6
Januari 2013,
di http:emedicine.medscape.comarticle165124
Harits, S., dan Tambunan, T. 2009. Hipertensi pada metabolic syndrome, Sari Pediatri, Vol. 11, No.4.
Hsing, A.W., Sakoda, L.C., Chua, S.Jr. 2007. Obesity, metabolic syndrome, and prostate cancer. Am J Clin Nutr, Vol.86, No. 3. Diakses pada 6 Januari 2013, di
http:emedicine.medscape.comarticle165124 Ilanne-Parikka, P., Laaksonen, E.D., Eriksson, J.G., et al. 2010. Leisure-Time Physical
Activity and The Metabolic Syndrome In The Finnish Diabetes Prevention Study. Diabetes Care, Vol. 33, No. 7.
International Diabetes Federation. 2006. The IDF Consensus Worldwide Definition on The Metabolic Syndrome. Brussels : International Diabetes federation.
IPAQ. 2005. Guidelines for Data Processing and Analysis of the International Physical Activity
Questionnaire IPAQ.
Diakses pada
04 Februari
dari https:sites.google.comsitetheipaqscoring-protocol
.
Jafar, N. 2011. Metabolic Syndrome. Makasar : Program studi Gizi Universitas Hasanudin.
Kamso, S. 2007. Body Mass Index, Total Cholesterol, and Ration Total to HDL Cholesterol were Determinants of Metabolic Syndrome in The Indonesian
Elderly. Med J Indones, Vol. 16, No.3. Kasiman, S, 2011. Pengaruh Makanan Pada Sindrom Metabolik. Jurnal Kardiologi
Indonesia, Vol.32, No.1. Kotronen A, Yki-Jarvinen H. 2008. Fatty liver: a novel component of the metabolic
syndrome. Arterioscler Thromb Vasc Biol, Vol. 28, No. 1. Diakses pada 6 Januari 2013, di
http:emedicine.medscape.comarticle165124 Laaksonen, D.E., Lakka, H.M., Salonen, J.T., et al. 2002. Low levels of leisure-time
physical activity and cardiorespiratory fitness predict development of the metabolic syndrome. Diabetes Care, Vol. 25, No. 9.
Mubarak, Rifqy. 2009. Hubungan Antara Kadar Kolesterol Total dengan Hipertensi Pada Kelompok Olahraga Umur Produktif di Kampus 2 UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Tahun 2009. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Muherdiyantiningsih, Ernawati, F.,Effendi, R., et al. 2008. Metabolic syndrome pada
orang dewasa gemuk di wilayah Bogor. Panel Gizi Makanan, Vol. 38, No. 2. Dikases
pada 9
Februari 2013,
dari http:www.pusat2.litbang.depkes.go.idindex.php
. Nasution, R.I., Setiati, S., Trisnohadi, H.B., et. al. 2006. Insulin resitence and metabolic
syndrome in ederly women living in nursing homes. Acta Med Indones-Indones J Intern Med, Vol. 38, No. 1.
Nesco Multicheck. 2009. Nesco Multiheck. Diakses pada 22 Juli 2013, dari http:www.nesco-medlab.comnesco-multicheck.html
Notoatmojo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Obunai, K., Jani, S., Dangas G.D. 2007. Cardiovascular morbidity and mortality of the
metabolic syndrome. Med Clin North Am, Vol. 91, No. 6. Diakses pada 6 Januari 2013, di
http:emedicine.medscape.comarticle165124 Pranoto, A., Kholili, U., Tjokroprawiro, A., et al. 2005. Metabolic syndrome as observed
in Surabaya. Surabaya: Pusat Diabetes dan Nutrisi Divisi Endokrin Metabolik Bag-SMF Penyakit Dalam Dr. Soetomo FK Unair.
Rohman, S.M. 2007. Patogenesis dan terapi sindroma metabolik. Jurnal Kardiologi Indonesia,Vol. 28, No. 2.
Sargowo, D. dan Andarini, S. 2011. The relationship between food intake and adolescent. Jurnal Kardiologi Indonesia, Vol. 32, No. 1.
Serné, E.H., de Jongh, R.T., Eringa, E.C., et al. 2007. Microvascular dysfunction: a potential pathophysiological role in the metabolic syndrome. Hypertension, Vol.
50, No.1.
Diakses pada
6 Januari
2013, di
http:emedicine.medscape.comarticle165124 Siagian, A. 2010. Epidemiologi Gizi. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Stehouwer, C.D., Henry, R.M., Ferreira, I. 2008. Arterial stiffness in diabetes and the
metabolic syndrome: a pathway to cardiovascular disease. Diabetologia, Vol. 51,
No. 4.
Diakses pada
6 Januari
2013, di
http:emedicine.medscape.comarticle165124 Soetardjo, S. 2011. Gizi Usia Dewasa in : Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan.
Atmatsier et al Ed. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Soewondo, P., Purnamasari, D., Oemardi, M., et al. 2006. Prevalence of metabolic
syndrome using NCEPATP III criteria in Jakarta, Indonesia ; The Jakarta primary non-communicable disease risk factors surveillance 2006. Acta Med
Indones-Indones Jurnal Internal Medicine, Vol. 42, No. 4.
Soewondo, P. 2005. Prevalence of metabolic syndrome as defined by the ATP III, Asian modification of ATP III, WHO and IDF criteria in Depok population study.
JAFES. Stern, M.P., Williams, K., Villalpando, C.G. et al. 2004. Does the metabolic syndrome
improve identification of individuals at risk of type 2 diabetes and or cardiovascular disease?. Diabetes Care. Vol. 27. No. 11.
Sudarminingsih, S., Lestarina, W., Susetyowati. 2007. Hubungan Pola makan dengan Sindroma Metabolik pada Karyawan PT. Unocal Oil Company di Offshore
Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol. 4, No.2.
Suhartono, T, et al. 2005. Prevalensi Sindrom Metabolik di Poliklinik Endokrin dan Poliklinik Jantung RS Dr. Kariadi dan di Pekajangan, Pekalongan. Naskah
lengkap the metabolic syndrome the MetS anticipating life style related disease. Surabaya.
Sulistiyoningsih, H. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sulviana, N. 2008. Analisis Hubungan Gaya Hidup dan Pola Makan dengan Kadar Lipid Darah dan Tekanan Darah pada penderita jantung koroner. Skripsi. Bogor : IPB.
Supariasa, I.D.N., Bakri, B., Fajar, I., et al. 2002. Penlitian Status Gizi. Jakarta : EGC. Suryo. 1990. Genetika Manusia. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Tejasari. 2005. Nilai Gizi Pangan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Umboh, A., et al. 2007. Hubungan antara resistensi insulin dan tekanan darah pada anak
obese. Sari Pediatri. Vol. 8. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. 2004. Ketahanan Pangan dan Gizi di Era
Otonomi Daerah dan Glonalisasi. Jakarta : LIPI. Wardani, N. E. J. 2008. Aktivitas Fisik, Status Gizi, dan Produktivitas Kepala Keluarga
Wanita Pemetik Teh di Perkebunan Teh Malabar PTPN VIII Bandung, Jawa Barat. GMSK IPB : Bogor.
Wang, S.S. 2012. Metabolic syndrome. Eds. Ali, YS. Medscape Reference. Diakses pada 6 Januari 2013, di
http:emedicine.medscape.comarticle165124 WHO. Factsheet : Cardiovascular Diseases. Updated March 2013, diakses pada 6
Maret 2013
dari http:www.who.intmediacentrefactsheetsfs312enindex.html
. WHO. Factsheet : Diabetes. Updated March 2013, diakses pada 6 Maret 2013 dari
http:www.who.intmediacentrefactsheetsfs312enindex.html .
WHO. Factsheet : Physical Activity. Updated March 2013, diakses pada 6 Maret 2013 dari
http:www.who.intdietphysicalactivitypaenindex.html .
Yogiantoro, M. 2006. Hypertension and Insulin Resistance. Dalam: Makalah lengkap The 6th Jakarta Nephrology Hypertension course and symposium on
hypertension. Pernefri.
LAMPIRAN II KUESIONER PENELITIAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Saya “Muhammad Fahad” mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat,
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang melakukan penelitian tentang “ Hubungan Pola Makan dan Aktivitas fisik Terhadap
Metabolic Syndrome pada Karyawan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Untuk
itu saya memohon kesediaan Bapak Ibu untuk mengisi kuesioner ini. Kejujuran ibubapak dalam menjawab pertanyaan sangat saya harapkan. Identitas dan jawaban ibu
akan saya rahasiakan. Atas perhatian dan kerja sama ibu, saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pernyataan Persetujuan Nama responden
Tanda tangan
Diketahui oleh Penelitti
Tanda tangan
A. Karakteristik Responden :
1. No. Responden : ……………………………………
2. Nama :
…………………………………… 3. Jenis kelamin : LP
4. Alamat :
……………………………………. 5. TeleponeHp :
…………………………………… 6. Usia
: ………. tahun
7. Pendidikan :
…………………………………… 8. Pekerjaan
: ……………………………………
B. Pertanyaan Khusus wanita
1. Apakah pada saat ini anda sedang mengalami masa menopause? a. Ya
b. tidak
C. Pertanyaan Terkait Metabolik Syndrome
1. Apakah anda sedang dalam pengobatan hipertensi ? a. Ya
b. tidak 2. Apakah anda sedang dalam pengobatan hiperglikemik?
a. Ya b. tidak
3. Apakah anda sedang dalam pengobatan dislipidemia? a. Ya
b. tidak
D. Pengukuran Metabolic Syndrome
No Jenis
Karakteristik Standard
Hasil ukur Interpretasi
1 Lingkar perut
cm Beresiko bila:
LP ≥ 90 cm laki-laki
LP ≥ 80 cm
perempuan 2
Tekanan darah mmHg
a. Sistol b. Diastol
TD. Sistolik ≥130 atau
TD. 3iastolic ≥85
mmHg atau sedang dalam pengobatan
hipertensi.
3 Kadar Gula Darah
Puasa mgdL GDP
≥ 100 mgdL atau sedang dalam
pengobatan hiperglikemik.
4 Kadar Kolesterol
HDL mgdL 40 mgdL laki-laki
50 mgdL wanita Atau sedang dalam
pengobatan khusus lipid abnormal
5 Kadar Trigliserida
mgdL ≥ 150 mg dL
atau pengobatan khusus terhadap lipid
abnormal
Kesimpulan :
KUESIONER FOOD RECALL 24 JAM
Tahap I
Waktu Makan
Nama Makanan
Jenis Bahan Makanan
termasuk bumbu
Jumlah yang dimakan Ketarangan
Ukuran Rumah
Tangga URT
Berat gram
Tempat beli merk
makan, ukuran
Pagijam
Selingan jam
Siang Jam
Selingan jam
Malam jam