Cara meningkatkan motivasi belajar

cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya. e. Memberi ulangan Siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. f. Mengetahui hasil Dengan mengetahui grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan harapan hasilnya akan terus meningkat. g. Pujian Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan merupakan motivasi yang baik. Supaya pujian merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar. h. Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat bisa menjadi alat motivasi. i. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu tanpa maksud. Pada diri anak didik memang ada motivasi untuk belajar, sehingga hasilnya akan lebih baik. Cara menumbuhkan hasrat untuk belajar adalah guru memberi tugas, sehingga ada maksud untuk siswa mau belajar dan guru memberikan informasi kepada siswa bahwa belajar dapat memberikan ilmu dan pengetahuan, contohnya dalam belajar kimia, kita bisa mengetahui senyawa-senyawa yang digunakan dalam kehidupan sehari- hari, misalnya minyak bumi, lilin, elpiji dan lain sebagainya. j. Minat Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga dengan minat. Sehingga minat merupakan alat motivasi. Minat dapat dibangkitkan dengan cara sebagai berikut: 1 Membangkitkan adanya suatu kebutuhan 2 Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau 3 Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik 4 Menggunakan berbagai macam metode mengajar Ada beberapa strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno dalam bukunya strategi belajar mengajar. Yakni: 10 a. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai tujuan yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam melaksanakan kegiatan. b. Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal kepada peserta didik. c. Membentuk kebiasaan belajar yang baik d. Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun komunal kelompok e. Menggunakan metode yang bervariasi f. Menggunakan media yang baik serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran Adapun indikator motivasi yang diukur pada penelitian ini yaitu : Adanya hasrat dan keinginan berhasil, tekun menghadapi tugas, Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, Adanya harapan dan cita-cita masa depan, Tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, Lebih senang bekerja mandiri, Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, Adanya lingkungan belajar yang 10 Pupuh Fathurrohman M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Strategi mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum Konsep Islami, Bandung: Refika ADITAMA, 2009, Cet. I, h. 20-21. kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik, menunjukan minat, dan Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Ivestigation GI

1. Pengertian pembelajaran

Pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu proses interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya. 11 Sedangkan menurut Oemar Hamalik dalam bukunya kurikulum dan pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam system pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan, audio visual, juga komputer. Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya. 12

2. Pengertian model pembelajaran kooperatif

Kooperatif adalah mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain. Sedangkan pembelajaran kooperatif artinya belajar bersama-sama, saling membantu satu sama lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang ditentukan sebelumnya. 13 Model pembelajaran Cooperatif Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran 11 Masitoh Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009, h. 17. 12 Oemar Hamalik, Kurikulum Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 57. 13 Erna Suwangsih Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, Bandung : UPI PRESS, 2006, h. 160. Cooveratif Learning dapat didefinisikan sebagai sistem kerjabelajar kelompok yang terstruktur. yang termasuk didalam struktur ini adalah lima unsur pokok Johnson, 1993:81 yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal dan keahlian bekerja sama. 14 Slavin 1995 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 samapai 6 orang, dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen, sedangkan keberhasilan pembelajaran kooperatif tergantung dari kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual, maupun secara kelompok. Ini berarti bahwa pembelajaran kooperatif mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku berfikir bersama dalam kerja, atau membantu antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota itu sendiri. 15 Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan syitem pengelompokantim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, rasa tau suku yang berbeda heterogen. System penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan mendapat penghargaan reward, jika kelompok mampu menunjukan prestasi yang di persyaratkan. Dengan demikian, setiap anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan positif. 16

a. Ciri-ciri Model pembelajaran kooperatif

Menurut Ong Eng Tek 1996:10 dan Brophy dan Alleman 1996:143. Ada lima unsur dasar yang menjadi ciri pembelajaran kooperatif, yakni: 17 1 Saling ketergantungan yang positif 14 Sofan Amri Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran, Jakarta:Prestasi Pustaka, 2010, h, 90. 15 Suwangsih Tiurlina, Op. cit., h. 160 16 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan,Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011, Ed. I. Cet. 8. H. 242 17 Suwangsih Tiurlina,op. cit., h. 161.