Analisis Data DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

Tabel. 4.9 Hasil Analisis Lembar Observasi Motivasi Belajar Matematika Siswa Pada Siklus I Dan II No Aspek yang Siklus I Siklus II Persentse Persentase 1 Hadir pada saat pelajaran matematika 100 100 2 Memperhatikan penjelasan guru 44 76 3 Konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran matematika 44 66 4 Menyiapkan perlengkapan alat tulis 100 100 5 Berani mengemukakan pendapat

17 46

6 Aktif dalam kerja kelompok 57 86 7 Mencatat materi pelajaran 100 100 8 Menjawab pertanyaan yang diberikan guru 15 50 9 Mengajukan pertanyaan kepada guru 28 63 10 Mengerjakan tugas kelompok tepat waktu 79 80 11 Mempresentasikan hasil kerja kelompok 35 33 12 Berani bertanya ketika belum mengerti 21 73 13 Mengerjakan tugas kelompok 53 91 Rata-rata 53 74 Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa persentase seluruh aspek pada siklus I rata-rata meningkat. Terjadi peningkatan sebesar 25 antara rata-rata keseluruhan siklus I dan II. Hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe group investigation GI pada pelajaran matematika berjalan dengan baik, berdasrkan hasil wawancara dengan siswa juga menunjukan kesenangan siswa dengan proses pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation GI. Setelah dilakukan pembelajaran matematika dengan pendekatan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation GI diperoleh perkembangan persentase siswa yang mencapai KKM dari hasil ujian harian sebelum penelitian hingga hasil tes matematika siklus I dan siklus II. Berikut peneliti sajikan dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.10 Perbandingan Persentase Ketuntasan Siswa Persentase ketuntasan siswa berdasarkan KKM UH sebelum penelitian Siklus I Siklus II 37,04 74,07 92,59 Berdasarkan tebel 4.10 dapat diketahui bahwa hasil belajar matematik siswa mengalami peningkatan dan telah memenuhi hasil intervensi tindakan yang ditetapkan pada penelitian ini yaitu tes hasil belajar matematika yang diberikan setiap siklus menunjukan bahwa 75 dari jumlah siswa berhasil mencapai KKM. Hal ini menunjukan bahwa tindakan yang dilakukan selama penelitian dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

C. Pembahasan Temuan Penelitian

Pengolahan dan analisis data tes, observasi, wawancara, dan catatan lapangan telah dilakukan, berdasarkan data tersebut selanjutnya adalah akan dibahas hasil temuan penelitian. Motivasi belajar matematika siswa pada pembelajaran matematik dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation GI pun semakin meningkat, pada siklus I skor kategori tinggi rata-rata motivasi belajar matematika siswa mencapai 11,11, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 66,67. Hal ini didukung dengan hasil observasi motivasi belajar matematika selama siklus I mendapat skor rata-rata persentase 53 dan siklus II mendapat skor rata-rata persentase sebesar 74. Hasil tes matematika siklus I dan siklus II menunjukan ada peningkatan hasil belajar matematika dilihat dari rata-rata nilai siswa yang mencapai KKM yang ditentukan yaitu 75. Pada siklus I rata-rata persentese nilai matematika siswa yang mencapai KKM sebesar 74,07. Sedangkan ada siklus II rata-rata persentese nilai matematika siswa yang mencapai KKM sebesar 92,59, Hasil pengamatan pada penelitian ini menunjukkan bahwa subyek menyenangi proses pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Group Investigation GI. Rasa senang terhadap suatu pembelajaran akan meningkatkan motivasi belajar matematika yang ada pada subyek. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat dari kegiatan pembelajaran awal subyek sebelum tindakan dengan kegiatan pembelajaran subyek setelah tindakan yang diungkapkan pada peneliti dalam wawancara. Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation GI, subyek merasa lebih semangat dalam belajar matematika. Suasana kerja kelompok yang saling membantu antar sesama anggota, membuat subyek yang kurang pandai menjadi terbantu dengan adanya aktivitas tutor sebaya yang dilakukan oleh teman sekelompoknya. Sehingga subyek tidak perlu merasa khawatir akan pelajaran matematika lagi.