d. Manfaat bagi pembaca Sebagai bahan informasi untuk membuka wawasan tentang penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation.
7
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti
1. Pengertian Motivasi Belajar Matematika
Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk sesuatu. Motif sapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan
di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, motivasi dapat diartikan sebagai
daya penggerak yang telah menjadi aktif.
1
Ada pendekatan yang dapat digunakan untuk meninjau dan memahami motivasi, ialah 1 motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan
tentang proses ini dapat membantu guru menjelaskan tingkah laku yang diamati dan meramalkan tingkah laku orang lain, 2 menentukan karakteristik proses
ini berdasarkan petunjuk-petunjuk tingkah laku seseorang. Petunjuk-petunjuk tersebut dapat dipercaya apabila tampak kegunaannya untuk meramalkan dan
menjelaskan tingkah laku lainnya. Menurut Mc. Donald 1959 yang dikutip dari Oemar Hamalik dalam buku
kurikulum dan pembelajaran merumuskan, bahwa “Motivation is an energy
change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction”, yang diartikan, bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi
dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. dalam rumusan tersebut ada tiga unsur yang
saling berkaitan, ialah sebagai berikut:
2
1
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, 2011, Jakarta: PT Raja grafindo Persada, edisi 1, cet. 19, hal. 73.
2
Ibid., h. 106.
a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.
b. Motivasi ditandai oleh timbulnya perasaan affective arousal. Mula-
mula berupa ketegangan psikologis, lalu berupa suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan tingkah laku yang bermotif.
c. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang
bermotivasi memberikan respons-respons ke arah suatu tujuan tertentu.
2. Peranan Motivasi
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan prilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan
penting dari motivasi dalam belajar, antara lain:
3
a. Peranan motivasi dalam menentukan penguatan belajar
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan
pemecahan dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya.
b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar
Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan termotivasi bila sudah mengetahui makna
dari apa yang ia pelajari c.
Peran motivasi dapat menentukan ketekunan belajar Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu akan
berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Motivasi menyebabkan seseorang tekun
belajar, tidak mudah tergoda untuk mengerjakan hal lain. Hal ini sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar.
3. Macam-macam Motivasi
Pendapat mengenai klasifikasi motif menurut para ahli sebagai berikut:
a. Menurut Woodwort dan Marquis yang dikutif dari Hamzah B. Uno, motif
itu dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
3
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 27-28.