Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. 2 Fenomena yang terjadi di kalangan siswa bahwa pelajaran matematika adalah satu pelajaran yang sulit dan dibenci, membuat bosan bagi siswa. Pelajaran matematika yang kadang terlalu banyak perhitungan menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika, membuat siswa semakin malas, dan tidak berminat untuk belajar matematika. Jika keadaan ini berlanjut terus menerus dalam waktu yang panjang, maka tentu saja akan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar di sekolah, yang diantaranya dapat adalah faktor internal dan faktor eksternal siswa. Faktor internal meliputi faktor dalam diri siswa seperti: kemampuan siswa, bakat, minat, perhatian, motivasi, sikap, cara belajar, dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor dari luar siswa seperti: kemampuan guru, suasana belajar, fasilitas belajar, metode pembelajaran yang digunakan didalam kelas masih bersifat klasikal, media pembelajaran yang digunakan, lingkungan sekolah, dan lain-lain. 3 Diantara faktor internal siswa, motivasi merupakan salah satu faktor yang memepengaruhi keberhasilan siswa seperti yang diungkapkan sadirman bahwa seseorang itu akan mendapat hasil yang diinginkan dalam belajar, bila dalam dirinya terdapat keinginan untuk belajar. 4 Ini berarti bahwa motivasi memiliki pengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam memperoleh hasil yang optimal, sebaliknya rendahnya motivasi siswa dalam belajar akan rendah pula hasil belajar yang dicapai. Namun dalam kenyataannya dapat dilihat bahwa motivasi siswa masih rendah di sebabkan model pembelajaran matematika yang dipelajari siswa 2 Standar Kompetensi Lulusan SKL Standar Kompentensi SK dan Kompentensi Dasar KD, Mata Pelajaran Matematika SDMI Permenag nomor 2, 2008. 3 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h.54 4 Sadirman A. M, Iteraksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, h.40 masih bersifat konvesional. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh para guru dimana guru mengajar secara klasikal, seperti belum terdapat kegiatan kerja kelompok pada siswa. Hal tersebut dapat menimbulkan kesulitan siswa dalam mengerti dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya akan menimbulkan kejenuhan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu, dominasi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang kurang memberikan kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan, dan motivasi kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan intelektual dengan model dan metode yang baru sehingga membuat siswa menjadi pasif. Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan melaksanakan model pembelajaran kooperatif. Selama belajar kooperatif, siswa akan memeiliki ketrampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik didalam kelompoknya, seperti keterampilan menjadi pendengar aktif, keterampilan memberikan penjelasan kepada teman sekelompok dengan baik, berdiskusi dan lain sebagainnya. Terkait dengan berbagai variasi dalam model pembelajaran kooperatif, penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation investigasi kelompok. Model pembelajaran tipe group investigation merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang menekankan proyek investigasi kelompok, dimana siswa akan diberi proyek investigasi terkait dengan kehidupan sehari-hari sesuai dengan materi pokok yang diberikan. Model pembelajaran ini dilakukan dengan 6 tahap, yaitu: seleksi topik, merencanakan kerjasama, implementasi, analisis dan sistesis, penyajian hasil akhir dan evaluasi. Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION GI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDIT BINA INSANI ”

B. Identifikasi Area dan Fokus Yang Diteliti

Dari latar belakang yang dikemukakan di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Pelajaran matematika menjadi suatu pelajaran yang dibenci siswa 2. Kurangnya pemberian motivasi oleh guru 3. Model pembelajaran matematika yang digunakan guru masih bersifat klasikal. 4. Motivasi belajar siswa rendah.

C. Pembatasan Fokus Penelitian

Untuk memudahkan dalam penyusunan skripsi ini dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda, maka penulis membatasi permasalahan skripsi ini sebagai berikut: 1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation 2. Motivasi belajar yang dimaksud adalah motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik siswa setelah diberi perlakuan model pembelajaran tipe Group Investigation GI. 3. Indikator Motivasi yang diamati yaitu: a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan d. Adanya penghargaan dalam belajar e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik, tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat, senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal, serta adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. 4. Motivasi belajar matematika siswa pada kategori tinggi mencapai lebih dari atau sama dengan 65.

D. Perumusan Masalah Penelitian

Untuk memudahkan pembahasan skripsi ini maka penulis mencoba merumuskan masalah ini sebagai berikut: 1. Bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe group investigation GI dalam meningkatkan motivasi belajar matematika siswa? 2. Bagaimana hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa kelas V SDIT Bina Insani dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas V SDIT Bina Insani dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation GI.

F. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang di harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat bagi guru Diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai salah satu alternatif teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa serta terinspirasi untuk mencari tahu model dan metode lain yang dapat mempermudah pembelajaran matematika. b. Manfaat bagi sekolah Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam rangka perbaikan mutu pendidikan sehingga diharapkan lulusan yang akan mendatang menjadi lebih baik c. Manfaat bagi peneliti Memperluas wawasan dan pengalaman peneliti tentang penggunaan model dan metode alternatif dalam pembelajaran matematika