a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.
b. Motivasi ditandai oleh timbulnya perasaan affective arousal. Mula-
mula berupa ketegangan psikologis, lalu berupa suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan tingkah laku yang bermotif.
c. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang
bermotivasi memberikan respons-respons ke arah suatu tujuan tertentu.
2. Peranan Motivasi
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan prilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan
penting dari motivasi dalam belajar, antara lain:
3
a. Peranan motivasi dalam menentukan penguatan belajar
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan
pemecahan dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya.
b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar
Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan termotivasi bila sudah mengetahui makna
dari apa yang ia pelajari c.
Peran motivasi dapat menentukan ketekunan belajar Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu akan
berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Motivasi menyebabkan seseorang tekun
belajar, tidak mudah tergoda untuk mengerjakan hal lain. Hal ini sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar.
3. Macam-macam Motivasi
Pendapat mengenai klasifikasi motif menurut para ahli sebagai berikut:
a. Menurut Woodwort dan Marquis yang dikutif dari Hamzah B. Uno, motif
itu dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
3
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 27-28.
1 Kebutuhan-kebutuhan organik, yang meliputi: kebutuhan untuk minum,
makan, bernafas, seksual, berbuat, dan kebutuhan untuk beristirahat 2
Motif darurat yang mencakup: dorongan untuk menyelamatkan diri, untuk membalas, untuk berusaha, dan untuk memburu.
3 Motif-motif objektif, yang mencakup: kebutuhan untuk melakukan
eksplorasi, untuk melakukan manipulasi, dan untuk menaruh minat. b.
Penggolongan lain didasarkan atas terbentuknya motif-motif itu. Berdasarkan atas hal ini dapat dibedakan adanya dua macam motif, yaitu:
1 Motif bawaan, yaitu motif yang dibawa sejak lahir, jadi ada tanpa
dipelajari, seperti: dorongan untuk makan, minum, bergerak dan beristirahat, dan dorongan seksual
2 Motif yang dipelajari,yaitu motif yang timbul karena dipelajari, seperti:
dorongan untuk belajar sesuatu cabang ilmu pengetahuan, dan dorongan untuk mengejar sesuatu kedudukan dalam masyarakat.
c. Berdasarkan atas jalarannya, maka orang membedakan adanya dua macam
motif, yaitu: 1
Motif ekstrinsik, yaitu motif yang fungsinya karena adanya perangsang dari luar, misalnya orang belajar giat karena diberitahu bahwa sebantar
lagi akan ada ujian. 2
Motif instrinsik, yaitu motif yang fungsinya tidak usah dirangsang dari luar. Memang ada dalam diri individu sendiri telah ada dorongan itu.
d. Ada juga ahli yang menggolongkan motif itu menjadi dua macam atas dasar
isi atau persangkutpautannya, yaitu: 1
Motif jasmaniah, seperti: reflex, instink, otomatisme, nafsu, dan hasrat. 2
Motif rohaniah, yaitu kemauan. Kemauan itu terbentuk melalui empat momen, seperti momen timbulnya alas an-alasan, momen pilih, momen
putusan, dan momen terbentuknya kemauan.
4
e. Motivasi menurut Frandsen, yang terdiri dari cognitive motives, self
expression, self enhancement yang dijelaskan sebagai berikut:
4
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008, Ed. 5, h.70-74.