Uji Validitas Analisi Cluster

Medan-Imam Bonjol sebayak 14 kompetensi inti. Ke-14 kompetensi inti tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1. dibawah ini: Tabel 3.1. Kompetensi Inti Bank Mandiri No Kode Kompetensi Inti 1 KI-01 Pengelolaan Deposito 2 KI-02 Pengelolaan Pajak 3 KI-03 Pengelolaan Tabungan 4 KI-04 Pengelolaan Rekening Giro 5 KI-05 Pengelolaan Sumber Daya Manusia SDM 6 KI-06 Pengelolaan Keuangan 7 KI-07 Pengendalian Keamanan 8 KI-08 Pengawasan Internal 9 KI-09 System Perbankan 10 KI-10 System Pembayaran 11 KI-11 Keterampilan Komunikasi 12 KI-12 Pendekatan Kuantitatif 13 KI-13 Penglolaan Organisasi dan Managemen 14 KI-14 Pengelolaan Kantor

3.9. Uji Validitas

17 1. Validitas isi content validity, Validitas menunjukkan sejauh mana skor nilai ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran pengamatan yang ingin diukur Agung, 1990. Validitas pada umumnya dipermasalahkan berkaitan dengan hasil pengukuran psikologis atau non fisik. Berkaitan dengan karakteristik psikologis, hasil pengukuran yang diperoleh sebenarnya diharapkan dapat menggambarkan atau memberikan skor nilai suatu karakteristik lain yang menjadi perhatian utama. Macam validitas umumnya digolongkan dalam tiga kategori besar, yaitu ; 2. Validitas berdasarkan kriteria criterion-related validity, dan 17 Ginting,Rosnani,Ir,MT., “Diktat Perancangan Produk”Penerbit TI USU.,Medan,2008.,Hal:4-5 Universitas Sumatera Utara 3. Validitas konstruk. Pada penelitian ini akan dibahas hal menyangkut validitas untuk menguji apakah pertanyaanpertanyaan itu telah mengukur aspek yang sama. Untuk itu dipergunakanlah validitas konstruk. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara variabel item dengan skor total variabel. Cara mengukur validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment, sebagai berikut : [ ] [ ] ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r Dimana r : koefisien korelasi product moment X : skor tiap pertanyaan item Y : skor total N : jumlah responden Setelah semua korelasi untuk setiap pertanyaan dengan skor total diperoleh, nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan nilai kritik. Selanjutnya, jika nilai koefisien korelasi product moment dari suatu pertanyaan tersebut berada diatas nilai tabel kritik, maka pertanyaan tersebut signifikan. Universitas Sumatera Utara

3.10. Analisi Cluster

18 a. Psikologi, analisis cluster dapat digunaka untuk mengklasifikasikan orang- orang berdasarkan perbedaan tipe kepribadiannya Analisis cluster merupakan salah satu teknik statistik multivarian bertujuan untuk mengidentifikasi sekelompok obyek yang mempunyai kemiripan karakteristik tertentu yang dapat dipisahkan dengan kelompok obyek lainnya, sehingga obyek yang berada dalam kelompok yang sama relatif lebih homogen daripada obyek yang berada pada kelompok yang berbeda. Jumlah kelompok yang dapat diidentifikasi tergantung pada banyak dan variasi data obyek. Tujuan dari pengelompokan sekumpulan data obyek ke dalam beberapa kelompok yang mempunyai karakteristik tertentu dan dapat dibedakan satu sama lainnya adalah untuk analisis dan interpretasi lebih lanjut sesuai dengan tujuan penelitian yang dilakukan. Model yang diambil diasumsikan bahwa data yang dapat digunakan adalah data yang berupa data interval, frekuensi dan biner. Set data obyek harus mempunyai peubah dengan tipe yang sejenis tidak campur antara tipe yang satu dengan lainnya. Analisis cluster dapat diterapkan pada bidang apa saja, seperti dibidang ilmu dan terapan adapaun diantaranya adalag : b. Regional analisis, cluster dapat juga digunakan untuk pengklasifikasian kota- kota ke dalam tipologi berdasarkan faktor0faktor demografi dan fiscal 18 Artikel “ Laboratorium Data Mining Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Indistri Universitas Islam Indonesia ” Universitas Sumatera Utara c. Riset pasar : analisis ini juga dapat mengklasifikasikan konsumen kedalam beberapa segmen berdasarkan faktor-faktor psikografi dan penggunaan produk d. Kimia, analisis cluster dapat digunaka untuk mengklasifikasikan “compouns’’ bedasarkan performansinya Analisis cluster terdiri dari empat langkah, yaitu : 1. Menginput data kedalam suatu matrix n x p, dengan n adalah jumlah objek dan p adalah jumlah variabel yang diukur dari masing-masing objek. 2. Matrik tersebut ditransformasikan ke dalam bentuk matriks similaritas kemiripan berupa n x n, yang menunjukkan kesamaan atau jarak antara satu objek dengan objek lainnya berdasarkan nilai variable-variabelnya 3. Membentuk cluster berdasarkan hasil dari langkah-langkah kedua. Terdapat dua jenis hasil cluster yang dapat terbentu yaitu; a. Mutually exclusive,cluster-cluster yang dihasilkan tidak memiliki hubungan satu dengan yang lainnya b. Hierarchical cluster, suatu cluster dapat merupakan bagian dari cluster lain yang lebih besar 4. Menampilkan profil dari cluster-cluster kedalam matriks g x p, dimana g g n adalah jumlah cluster yang dihasilkan dan p adalah jumlah variable. Dalam perhitungan analisis cluster terdapat beberapa prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Partisi atau pemisahan Ada beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam tahapan ini adalah : Universitas Sumatera Utara a. Tentukan variabel-variabel yang dipergunakan dalam menghitung kemiripan objek b. Tentukan ukuran kemiripan yang akan digunakan dalam perhitungan. Biasanya dengan menggunakan jarak antr objek c. Tentukan algoritma penentuan objek ke dalam cluster atau grup d. Tentukan berapa banyak grup yang akan dibentuk 2. Interpretasi Pada tahap ini hasil pengelompokan berupa grup-grup akan diinterpretasikan sesuai nilai karakteristik yang terkandung di dalam objek-objeknya 3. Validitas dan profil Validitas dilakukan untuk menguji bahwa hasil cluster dapat mewakili populasi penelitian. Konsep dasar pengukuran analisis cluster adalah konsep pengukuran jarak distance dan kesamaan similarity. Distance adalah ukuran tentang jarak pisah antar obyek sedangkan similarity adalah ukuran kedekatan. 3.10.1.Teknik – Teknik dalam Analisis Cluster Terdapat beberapa teknik-teknik didalam analisis cluster diantaranya dapat dilihat dari gambar 3.4 dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4.Teknik-teknik Analisis Cluster Sedangkan teknikalgoroitma analisis cluster sendiri dibagi menjadi : 1. Teknik Hierarki Teknik hirarki hierarchical methods adalah teknik clustering membentuk kontruksi hirarki atau berdasarkan tingkatan tertentu seperti struktur pohon struktur pertandingan. Dengan demikian proses pengelompokkannya dilakukan secara bertingkat atau bertahap. Hasil dari pengelompokan ini dapat disajikan dalam bentuk dendogram. Metode-metode yang digunakan dalam teknik hirarki: Universitas Sumatera Utara a. Agglomerative Methods Metode ini dimulai dengan kenyatan bahwa setiap obyek membentuk clusternya masing-masing. Kemudian dua obyek dengan jarak terdekat bergabung. Selanjutnya obyek ketiga akan bergabung dengan cluster yang ada atau bersama obyek lain dan membentuk cluster baru. Hal ini tetap memperhitungkan jarak kedekatan antar obyek. Proses akan berlanjut hingga akhirnya terbentuk satu cluster yang terdiri dari keseluruhan obyek. Ada beberapa teknik dalam Agglomerative methods yaitu: 1.Single linkage 2.Complete linkage 3.Avarage linkage 4.Within-graoup method 5.Median method 6.Centroid method 7.ward’s error sum of squares method b. Divisive Methods Metode divisive berlawanan dengan metode agglomerative. Metode ini pertamatama diawali dengan satu cluster besar yang mencakup semua observasi obyek. Selanjutnya obyek yang mempunyai ketidakmiripan yang cukup besar akan dipisahkan sehingga membentuk cluster yang lebih kecil. Pemisahan ini dilanjutkan sehingga mencapai sejumlah cluster yang diinginkan. Universitas Sumatera Utara 2. Teknik Partisi Berbeda dengan metode hirarkikal, prosedur non hirarkikal K-means Clustering dimulai dengan memilih sejumlah nilai cluster awal sesuai dengan jumlah yang diinginkan dan kemudian obyek digabungkan ke dalam cluster- cluster tersebut. Metode yang digunakan antara lain : 1. Sequential threshold procedure 2. Parallel threshold procedure 3. Optimizins Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Proses Kliring Berdasarkan Warkat Pada Bank Mandiri Cabang Medan Imam Bonjol

9 60 56

Sistem Pelayanan Nasabah Pada PT.Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Medan Gajah Mada

2 104 73

Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Secara Cross Collateral (Studi Di PT. Bank Mandiri (Persero), TBK Cabang Medan Imam Bonjol

27 370 166

Komunikasi Vertikal dan Koordinasi Kerja (Studi Korelasional antara Pengaruh Komunikasi Vertikal dengan Koordinasi Kerja Karyawan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Imam Bonjol, Medan).

0 37 116

Analisis Pemberian Kredit pada PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan.

0 66 87

Iklan “Mandiri Fiesta” Dan Tindakan Menabung Nasabah Di Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk (Studi Korelasional Tentang Iklan “Mandiri Fiesta” Melalui Media Televisi Terhadap Tindakan Menabung Nasabah Di Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Imam Bonjol,

0 27 140

Komunikasi Horizontal Dalam Meningkatkan Pelayanan Terhadap Nasabah Di PT. Mandiri (Persero Tbk Cabang Medan Imam Bonjol, Medan

0 27 95

Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Dengan Jaminan Deposito Pada PT.Bank Mandiri (Persero), Tbk Kantor Cabang Lhokseumawe

1 73 154

Penolakan Pembayaran Cek oleh Bank terhadap Nasabah pada PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk Kantor Cabang Imam Bonjol Padang.

0 0 6

BAB II PT. BANK MANDIRI CABANG MEDAN IMAM BONJOL A. Sejarah Singkat Bank Mandiri Cabang Medan Imam Bonjol - Proses Kliring Berdasarkan Warkat Pada Bank Mandiri Cabang Medan Imam Bonjol

1 1 17