Konsep Kompetensi Pengertian Dan Definisi Kompetensi

lagi program tersebut memungkinkan pegawai untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kesempatan yang mendadak. Ketika pegawai berpartisipasi dalam aktivitas perencanaan karir dan telah mengidentifikasikan area yang diminatinya serta telah melakukan langkah- langkah yang spesifik untuk mewujudkan aktivitas tersebut maka pendidikan merupakan sesuatu yang relevan dan berarti bagi dirinya.

3.4. Konsep Kompetensi

Sebagaiamana dikutip Agus Siswanto 2003 dijelaskan konsep kompetensi yang terkait dengan pekerjaan, pertama kali diangkat oleh David C. McClelland pada tahun 1973, ia mempublikasikan paper berjudul “Testing for Competence rather than Intellegence” yang mengemu-kakan latar belakang dan konsep kompetensi dalam psikologi modern. Dalam paper tersebut, ia melakukan kajian dan metaanalisa berbagai penelitian sebelumnya, dan menyimpulkan bahwa pengukuran potensi intele-gensi dan pengetahuan akademik dianggap kurang akurat untuk memprediksi prestasi kerja maupun keberhasilan dalam kehidupan sosial di masyarakat. Disamping itu dikemukakan pula bahwa hasil psikotes dan nilai prestasi akademik yang diperoleh dari bangku sekolah dan per-guruan tinggi sering kali diskriminatif terhadap gender, kelompok minoritas, ataupun menurut strata sosioekonomi. Hal ini memicu penelitian-penelitian babak baru untuk mencari metode-metode yang lebih baik untuk mengidentifikasikan kemampuan profesional dan ke-mampuan individu di tempat kerja, yang kemudian disebut sebagai kemampuan atau “kompetensi”. 12 Pengertian kompetensi dapat dijelaskan secara sederhana sebagai kemampuan manusia yang ditemukan dari praktek dunia nyata dapat digunakan untuk membedakan antara mereka yang sukses ‘superior’ dengan yang biasa- biasa saja di tempat kerja. Kompetensi seseorang dapat ditunjukkan dengan hasil kerja atau karya, pengetahuan, keterampilan, perilaku, karakter, sikap, motivasi dan bakatnya. Untuk membedakan penyanyi dan pelukis yang superior dengan rata-rata, misalnya, dapat dilihat dari karyanya, yaitu album dan lukisannya. Sedangkan untuk membedakan jurutaksir “appraisal” superior dengan rata-rata, yang tugas utamanya memberikan estimasi harga suatu barang, adalah pengetahuannya akan harga barang. Sedangkan yang membedakan tukang las

3.5. Pengertian Dan Definisi Kompetensi

12 Artikel working offline Universitas Sumatera Utara superior, misalnya: “over head welder” dengan yang rata-rata adalah ketrampilannya meng-gunakan peralatan las untuk posisi dan tempat kerja yang sangat sulit, seperti kemampuan melas posisi di atas kepala. Dari contoh-contoh di muka ditemukan bahwa yang membedakan antara mereka yang berkinerja superior dengan yang rata-rata bukan semata tingkat intelegensi dan nilai akademis yang dimilikinya. Sedangkan menurut Lyle M Spencer dan Signe M Spencer 1993 kompetensi juga dapat didefinisikan sebagai berikut ; Spencer 1993:9 mendefinisikan kompetensi “an underlying characteristic of individual that is causally related to criterion-referenced effective andor superior performance in a job or situation” Karakteristik sikap dan perilaku, atau kemampuan individu yang relative bersifat stabil ketika menghadapi suatu situasi di tempat kerja, yang terbentuk dari sinergi antara watak, konsep diri, motivasi internal, pengetahuan dan keterampilan” 13

3.5.1. Kompetensi Sebagai Karakteristik Individu yang Melekat

Sebagai karakteristik individu yang melekat kompetensi merupakan bagian dari kepribadian individu yang relatif dan stabil, dan dapat dilihat serta diukur dari perilaku individu yang bersangkutan, di tempat kerja atau dalam berbagai situasi. Untuk itu kompetensi seseorang mengindikasikan kemampuan berperilaku seseorang dalam berbagai situasi yang cukup konsisten untuk suatu perioda waktu yang cukup panjang, dan bukan hal yang kebetulan sesaat semata. Kompetensi memiliki persyaratan yang dapat digunakan untuk menduga yang secara empiris terbukti merupakan penyebab suatu keberhasilan. 14 1. Motif. Sesuatu yang secara konsisten menjadi dorongan, pikiran atau keinginan seseorang yang menyebabkan munculnya suatu tindakan. Motif akan mengarahkan dan menyeleksi sikap menjadi tindakan atau mewujudkan tujuan sehingga berbeda dari yang lain. Sebagai karakteristik individu yang melekat, kompetensi nampak pada cara berperilaku di tempat kerja seseorang. Spencer 1993:9-23 mengemukakan kompetensi dapat bersumber dari lima jenis sumber kompetensi yang berbeda, yaitu: 2. Karakter trait dan unsur bawaan. Karakter dan bawaan seseorang dapat mempengaruhi prestasi di tempat kerja. Karakter dan unsur bawaan ini dapat berupa bawaan fisik seperti postur atletis, penglihatan yang baik, maupun 13 Spencer,Lyle M,Jr.,Phd., Spencer, Signe M., “Competence Work Models For Superior Performance”,John Wiley Sons,Inc.Canada,1993.,hal :9. 14 Ibid,hal :9-11 Universitas Sumatera Utara bawaan sifat yang lebih kompleks yang dimiliki seseorang sebagai karakter, seperti kemampuan mengen-dalikan emosi, perhatian terhadap hal yang sangat detail, dan sebagainya. 3. Konsep diri self-concept. Konsep diri seseorang mencakup gambaran atas diri sendiri, sikap dan nilai-nilai yang diyakininya. Misalnya, seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi menggambarkan dirinya sendiri sebagai orang yang dapat mencapai sesuatu yang diharapkan, yang menurutnya, baik dalam berbagai situasi, baik situasi sulit maupun mudah. 4. Pengetahuan knowledge. Pengetahuan mencerminkan informasi yang dimiliki seseorang pada area disiplin yang tertentu yang spesifik. Nilai akademis atau indeks prestasi akademis seringkali kurang bermanfaat untuk memprediksi performansi di tempat kerja, karena sulitnya meng-ukur kebutuhan pengetahuan dan keahlian yang secara nyata digunakan dalam pekerjaan. Pengetahuan dapat memprediksikan apa yang mampu dilakukan seseorang, bukan apa yang akan dilakukan. Hal ini disebabkan pengukuran tes pengetahuan lebih banyak menghafal, jika yang di-pentingkan adalah kemampuan untuk mencari informasi. Ingatan mengenai fakta spesifik, tidak lebih penting daripada pengetahuan mengenai fakta yang relevan, terhadap masalah spesifik dan pengetahuan tentang sumber informasi di mana mencarinya ketika diperlukan. Tes pengetahuan juga sangat tergantung situasi responden. Tes tersebut mengukur kemampuan memilih alternatif pilihan, yang merupakan respon yang benar, dan bukan untuk mengukur apakah seseoranng dapat bereaksi sesuai dengan pengetahuan dasarnya. Mengetahui Universitas Sumatera Utara sesuatu yang benar tidaklah selalu menjamin akan melakukan sesuatu yang benar. 5. Keterampilan. Kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik dan mental. Kompetensi keterampilan mental atau kognitif meliputi pemikiran analitis memproses pengetahuan atau data, menentukan sebab dan pengaruh, mengorganisasi data dan rencana serta pemikiran konseptual pengenalan pola data yang kompleks. Dari penjelasan diatas, dapat dipahami bahwa apa yang dilakukan seseorang di tempat kerja, hasil kerja apa yang diperoleh seseorang, dan tingkat prestasi kerja apa yang dicapai seseorang dapat bersumber dari karakteristik individu, yang dipengaruhi oleh salah satu atau kombinasi dari lima tipe sumber kompetensi yang berbeda. Dengan kata lain, pendekatan kompetensi ini meyakini bahwa perilaku efektif seseorang di tempat kerja atau pada suatu situasi tertentu merupakan cerminan kompetensi seseorang.

3.6. Kompetensi Sebagai Prediktor Kinerja

Dokumen yang terkait

Proses Kliring Berdasarkan Warkat Pada Bank Mandiri Cabang Medan Imam Bonjol

9 60 56

Sistem Pelayanan Nasabah Pada PT.Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Medan Gajah Mada

2 104 73

Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Dengan Jaminan Hak Tanggungan Secara Cross Collateral (Studi Di PT. Bank Mandiri (Persero), TBK Cabang Medan Imam Bonjol

27 370 166

Komunikasi Vertikal dan Koordinasi Kerja (Studi Korelasional antara Pengaruh Komunikasi Vertikal dengan Koordinasi Kerja Karyawan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Imam Bonjol, Medan).

0 37 116

Analisis Pemberian Kredit pada PT Bank NISP, Tbk Cabang Imam Bonjol Medan.

0 66 87

Iklan “Mandiri Fiesta” Dan Tindakan Menabung Nasabah Di Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk (Studi Korelasional Tentang Iklan “Mandiri Fiesta” Melalui Media Televisi Terhadap Tindakan Menabung Nasabah Di Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Imam Bonjol,

0 27 140

Komunikasi Horizontal Dalam Meningkatkan Pelayanan Terhadap Nasabah Di PT. Mandiri (Persero Tbk Cabang Medan Imam Bonjol, Medan

0 27 95

Analisis Yuridis Terhadap Pemberian Kredit Dengan Jaminan Deposito Pada PT.Bank Mandiri (Persero), Tbk Kantor Cabang Lhokseumawe

1 73 154

Penolakan Pembayaran Cek oleh Bank terhadap Nasabah pada PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk Kantor Cabang Imam Bonjol Padang.

0 0 6

BAB II PT. BANK MANDIRI CABANG MEDAN IMAM BONJOL A. Sejarah Singkat Bank Mandiri Cabang Medan Imam Bonjol - Proses Kliring Berdasarkan Warkat Pada Bank Mandiri Cabang Medan Imam Bonjol

1 1 17