perlu, ini berarti masih kurangnya pemahaman TNT-07 terhadap job description dari TNT-07 itu sendiri
4. Leadership Skills
Pada leadeship skills terdapat perbedaan penilaian yaitu; Menurut HTNT seorang TNT-07 harus memiliki Coach and Deplop Other Kemampuan
secara akurat menilai kekuatan dan kebutuhan pengembangan pegawai dengan nilai 5 sangat perlu , tetapi nilai yang terdapat pada TNT-07 hanya 2
tidak perlu, ini berarti masih kurangnya pemahaman TNT-07 terhadap job description dari TNT-07 itu sendiri
5. Organizational Strategis Skills
Pada organizational strategis skills terdapat perbedaan penilaian yaitu; Menurut HTNT seorang TNT-07 harus memiliki Manage Performace
Kemampuan menitik beratkan kebutuhan untuk berkontruksi pada keberhasilan organisasi dengan nilai 3 cukup perlu , tetapi nilai yang
terdapat pada TNT-07 hanya 1 sangat tidak perlu, ini berarti masih kurangnya pemahaman TNT-07 terhadap job description dari TNT-07 itu
sendiri Jika dilihat dari sifat jalur karier yang baik maka perencanaan jalur karir
Branch Medan-Imam Bonjol dapat disimpulkan sebagai berikut: a.
Jalur karir Branch Medan-Imam Bonjol dilihat dari tabel rotasi dan promosi , maka semua jabatan yang ada pada Branch Medan-Imam Bonjol dapat
diketahui posisi yang relative dengan jabatan yang lain. Dengan demikian jika bermaksud melakukan perpindahan maka pemegang jabatan dapat dengan
Universitas Sumatera Utara
mudah merencanakan kompetensi apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan jabatan tersebut. Kejelasan ini juga nantinya akan menimbulkan motivasi dan
semangat yang tinggi, dikarenakan pemegang jabatan mengetahui perkembangan jalur karirnya.
b. Jalur karir menggambarkan semua kemungkinan perpindahan baik
perpindahan secara horizontal maupun vertical. Hal ini dapat dilihat pada tabel rotasi dan promosi jabatan.
c. Penilaian jalur karier terhadap kompetensi generik juga menggambarkan
masih terdapat perbedaan-perbedaan nilai elemen kompetensi generik sehingga mengakibatkan kurangnya pemahaman dari seorang pemegang
jabatan terhadap job decriptionnya sendiri, akibat kurangnya pemahaman tersebut maka jalur karier pemegang jabatan akan tidak jelas jalur karir
berjalan lambat. Untuk kelangsungan atau kejelasan jalur karier tersebut, maka dilakukanlah suatu pelatihan-pelatihan yang memang pada dasarnya
sudah dimiliki dan dilakukan untuk setiap pemegang jabatan yang bersifat interen pelatihan yang lebih kepada penunjang system kerja sehingga
terciptalah pemahaman akan job description pada setiap jabatan yang ada. Dari serangkaian analisis ini terdapat tabel rotasi dan promosi dan tabel
penilaian elemen kompetensi generik. Untuk tabel rotasi dan promosi jabatan yang telah dirancang dapat diambil kesimpulan bahwa jalur karir tersebut
memenuhi tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuannya adalah untuk merancang jalur karir yang baik, memberikan pelatihan-pelatihan khusus untuk memenuhi
kekurangan kompetensi inti terhadap jabatan yang akan dipromosikan dan untuk
Universitas Sumatera Utara
perpindahan rotasi maupun perpindahan promosi dengan berbasis kompetensi. Dan untuk tabel penenilaian elemen kompetensi generik dapat diambil kesimpulan
bahwasanya yang mengakibatkan ketidak jelasan jalur karir yang dialami pemegang jabatan adalah masih kurangnya pemahaman pemegang jabatan
terhadap job descriptionnya, sehingga dilakukanlah pelatihan-pelatihan yang memang pada dasarnya sudah dimiliki dan dilakukan untuk setiap pemegang
jabatan yang bersifat interen pelatihan yang lebih kepada penunjang system kerja sehingga terciptalah pemahaman akan job description pada setip jabatan
yang ada.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN