2. cara-cara serta proses-proses yang dilakukan dalam penjadwalan kerja, sistem
tenaga kerja, anggaran biaya pemeliharaan, pembelian bahan dan alat, peminjaman barang, dan lain-lain;
3. sistem upah tenaga kerja serta mengetahui jumlah upah yang diterima tenaga
kerja tiap harinya; 4.
pengaturan penyediaan jumlah alat dan bahan; 5.
penyusunan pembuatan program pemeliharaan; 6.
pencatatan berbagai data yang terkait pada pemeliharaan lanskap. Dalam kegiatan pelaksanaan pemeliharaan dilakukan hal-hal berikut:
1. mengamati, mencatat, dan membuat dokumentasi yang berkaitan dengan
kegiatan pemeliharaan di lokasi pekerjaan; 2.
mengikuti seluruh kegiatan pemeliharaan yang dilakukan oleh masing-masing departemen, seperti
a. pemangkasan rumput di daerah tee box, green, fairway, dan rough,
b. pemeliharaan area hazard,
c. pemeliharaan elemen hardscape di lapangan golf,
d. pemeliharaan tanaman di nursery,
e. pemupukan lanskap dan rumput,
f. penanaman tanaman pada flowerbed,
g. pemangkasan lanskap di lapangan,
h. penyiraman lanskap dan rumput di lapangan,
i. penyulaman dan pendangiran di lanskap, dan
j. pengendalian gulma, hama, dan penyakit tumbuhan.
Dalam pengelolaan tenaga kerja, dipelajari efektivitas kerja karyawan serta alat dan bahan yang dipergunakan. Efektivitas kerja dihitung dengan
mengikuti kegiatan
pemeliharaan di
Padang Golf
Halim kemudian
membandingkannya dengan standar kapasitas kerja berdasarkan pustaka. Data diperoleh melalui observasi, partisipasi aktif, diskusi, serta
wawancara. Selain itu, juga dilakukan penelusuran studi pustaka dan dokumen perusahaan Lampiran 1.
3.3 Analisis dan Rekomendasi
Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah pada tempat magang, yaitu sebagai berikut:
1. aspek fisik, yang meliputi jenis tanah, jenis rumput, topografi, iklim,
hidrologi, vegetasi, satwa liar, fasilitas, utilitas, konsep lanskap, dan rencana lanskap lapangan golf tersebut;
2. aspek sosial, yang meliputi struktur organisasi, konsep dasar, karyawan
perusahaan, pengunjung, dan masyarakat sekitar; 3.
aspek ekonomi, yang meliputi biaya-biaya pemeliharaan; 4.
aspek teknik, yang meliputi aturan-aturan penggunaan alat pemeliharaan, keamanan, dan pembuangan limbah;
5. pemeliharaan rumput;
6. pemeliharaan nonrumput, yang meliputi pemeliharaan pohon, hazard,
fasilitas, utilitas, ketenagakerjaan, mesin, dan alat-alat kerja.
3.3.1 Pengolahan Data dan Analisis
Pengolahan seluruh data yang diperoleh dari hasil inventarisasi dan observasi dilakukan untuk mengetahui potensi dan kendala yang ada di kawasan
magang. Kegiatan analisis dilakukan untuk pemecahan permasalahan yang ada. Setelah menganalisis berbagai masalah tersebut, tahap selanjutnya adalah
membandingkan dengan kriteria ideal untuk memberi solusi dari sudut pandang arsitektur lanskap.
3.3.2 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah analisis yang dilakukan dengan penjabaran hasil pengamatan berdasarkan data dan informasi yang diperoleh melalui survei
lapang, penyebaran kuisioner, wawancara, dan studi pustaka.
3.3.3 Analisis SWOT
Analisis SWOT digunakan untuk merumuskan strategi pengelolaan lanskap Padang Golf Halim dengan mengalisis kekuatan dan kelemahan dari
faktor internal yang terdiri dari kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses dengan faktor eksternal yang terdiri dari peluang opportunities dan ancaman
threats. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara kualitatif adalah analisis yang
dilakukan terhadap faktor-faktor internal dan eksternal, sedangkan analisis secara kuantitatif juga dilakukan terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dengan
cara memberi bobot dan memberi peringkat.
Perumusan strategi dengan menggunakan analisis SWOT memerlukan identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal. Perumusan faktor
internal dan eksternal berdasarkan hasil diskusi dengan pihak pengelola berdasarkan hasil inventarisasi data yang terdapat pada Lampiran 1. Setelah
merumuskan faktor internal dan eksternal, pemberian bobot dan peringkat dilakukan oleh tiga responden yang ketiganya merupakan responden internal yang
paham mengenai kondisi Padang Golf Halim Lampiran 2. Para responden tersebut adalah Kepala Bagian Kesiapan Lapangan Kabag Siaplap, Kepala
Bagian Pemeliharaan Lapangan Kabag Harlap PGH I, dan Kepala Urusan Lapangan Kaur Lap II PGH I.
Pada analisis SWOT, faktor internal dirumuskan dalam matriks yang dikenal dengan sebutan matriks evaluasi faktor internal IFE, internal factor
evaluation dan faktor eksternal dirumuskan dalam matriks evaluasi faktor eksternal EFE, external factor evaluation. Langkah kerja dengan menggunakan
pendekatan analisis SWOT adalah sebagai berikut. 1. Pembuatan Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE
Evaluasi faktor internal ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan yang dimasukkan dalam kategori kekuatan dan kelemahan David,
2011. Matriks IFE membantu perusahaan untuk menganalisis dan mengatur faktor-faktor strategi internal. Menurut David 2011, dalam membuat matriks
IFE terdapat lima langkah berikut yang harus dilakukan. a. Langkah pertama mengindentifikasi dan mendaftar setiap faktor yang menjadi
kelemahan dan kekuatan bagi perusahaan.