Tee Box Lanskap Lapangan Golf

Jenis rumput yang digunakan pada tee box di PGH adalah Axonopus compressus dengan kondisi yang baik secara umumnya dan sudah memenuhi standar kualitas permainan golf. Ketinggian rumput tee box dipertahankan setinggi 50 mm. Bentuk tee box yang ada di PGH secara umum adalah persegi dan terdapat beberapa variasi bentuk lainnya. Tee box sendiri memang sengaja dibuat lebih tinggi daripada fairway. Hal ini dimaksudkan agar pemain lebih mudah melakukan pemukulan yang jauh dan terarah ke green. Secara umum, tee box di PGH memiliki taman kecil yang ditanami oleh semak dan tanaman penutup tanah yang berwarna menarik. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengurangi stress dan kejenuhan pemain yang menunggu giliran untuk melakukan tee off. Hampir setiap tee off yang dilakukan pemain akan menyebabkan terangkatnya lapisan tanah yang disebabkan oleh hentakan stick ketika melakukan pukulan dan menimbulkan kerusakan berupa lubang di tanah yang turut terpukul divot. Divot ini dinilai sangat bermasalah karena dapat mengurangi kualitas estetika lapangan golf. Divot diatasi dengan cara menutup lubang bekas pukulan dengan pasir top dressing secara manual yang biasanya dilakukan oleh caddie masing-masing pemain. Pasir yang digunakan adalah pasir halus yang sudah diayak terlebih dahulu. Jarak masing-masing tee box ke area green dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Jarak Tee Box ke Area Green di PGH dalam satuan meter PGH I Hole Black Blue White Red Par Handicap Stroke 1 366 363 347 318 4 13 2 178 173 158 142 3 5 3 345 340 310 260 4 15 4 308 304 279 263 4 7 5 309 304 289 263 4 17 6 480 476 461 430 5 9 7 403 396 381 273 4 1 8 152 149 141 138 3 11 9 511 508 496 459 5 3 10 353 348 333 285 4 18 11 507 504 489 438 5 12 12 165 160 151 137 3 8 13 329 326 315 305 4 14 14 356 352 340 299 4 2 15 461 455 435 415 5 4 16 333 331 319 271 4 10 17 161 147 138 132 3 16 18 353 350 340 308 4 6 TOTAL 6073 5986 5772 5136 72 PGH II Hole Black Blue White Red Par Handicap Storke 1 376 369 322 307 4 4 2 202 181 168 138 3 6 3 548 532 460 445 5 16 4 374 364 350 331 4 2 5 342 324 315 264 4 12 6 147 132 124 110 3 14 7 342 337 324 288 4 10 8 444 439 416 357 5 18 9 387 371 364 321 4 8 10 369 339 327 314 4 5 11 341 332 325 286 4 9 12 567 544 476 416 5 13 13 351 339 324 297 4 11 14 176 169 160 146 3 15 15 387 377 370 323 4 7 16 521 511 487 407 5 17 17 221 197 183 180 3 1 18 413 358 347 327 4 3 TOTAL 6508 6215 5842 5257 72 Sumber: Score Card Padang Golf Halim

4.6.2 Fairway

Fairway adalah daerah area rumput antara tee box dan green yang merupakan area yang benar untuk jatuhnya bola sebelum masuk ke green dan biasanya, di dalamnya terdapat semua rintangan bagi pemain golf. Jenis rumput yang digunakan fairway di PGH adalah rumput paetan Axonopus compressus dengan ketinggian rumput dipertahankan setinggi 50 mm. Bentuk fairway di PGH sangat beragam, di antaranya, memanjang, lonjong, membelok, dan berpola organik. Lebar fairway di PGH berkisar 20-35 m dan panjangnya bervariasi bergantung pada par masing-masing lapangan. Divot juga biasanya terjadi di fairway, penanganannya sama dengan di area tee box, yaitu dengan topdress manual yang dilakukan oleh caddie.

4.6.3 Rough

Rough adalah daerah yang memisahkan antara area permainan hole yang satu dengan hole yang bersebelahan atau merupakan area yang berada di luar area permainan. Rough mengelilingi area permainan golf tee box, fairway, dan green, dan di PGH sendiri kondisi rough ditanami dengan pohon, perdu, dan semak dengan tujuan untuk melindungi daerah-daerah yang mungkin dapat membahayakan pemain yang salah dalam melakukan pukulan. Jenis rumput ruogh yang digunakan di PGH sama dengan rumput di tee box, yang membedakan hanya ketinggian rumput yang dipertahankan, yaitu sekitar 70 mm untuk daerah rough ini.

4.6.4 Hazard

Hazard merupakan suatu rintangan dalam permainan golf. Hazard di PGH berupa bunker dan danau buatan. Bunker merupakan area berupa cekungan yang biasanya ditutupi oleh pasir. Jenis pasir yang digunakan pada bunker di PGH adalah pasir putih. Pasir yang dipilih untuk bunker harus memenuhi kriteria, berikut: dapat menyangga bola bola yang jatuh di area bunker tidak menghasilkan pemantulan yang tinggi, lembut dipijak, memiliki drainase yang baik, dan mudah pemeliharaannya. Ketebalan bunker di PGH rata-rata berkisar 10 cm. Jumlah dan besarnya bunker ini bergantung pada panjang fairway. Semakin panjang fairway, biasanya bunker juga akan semakin banyak dan semakin besar luasnya. Bunker di PGH banyak terdapat di sekeliling area green, hal ini dimaksudkan untuk menambah tingkat kesulitan bagi pemain yang salah dalam melakukan pukulan. Bentuk rintangan lain yang ada di PGH adalah water hazard, yaitu berupa danau buatan yang berada di area fairway. Danau buatan ini dibatasi oleh retaining wall pada bagian pinggirnya. Tingkat kesulitan akan semakin bertambah dengan adanya rintangan ini karena jika bola yang dipukul masuk ke dalamnya, pemain akan terkena penalti.

4.6.5 Green dan Apron

Green merupakan area yang terpenting dari suatu area permainan golf, kondisi green inilah yang menjadi tolok ukur keberhasilan suatu pemeliharaan lapangan golf. Desain suatu green harus memperhatikan variasi kontur sebagai tantangan bagi seorang pemain, mudah dalam pergantian pin, dan mudah dijangkau sirkulasinya. Luas green di PGH sangat beragam, yaitu berkisar 300-600 m 2 dengan rata-rata luasan ± 563 m 2 . Daerah green terdiri dari tiga area, yaitu putting green, collar green, dan apron. Putting green merupakan area inti tempat lubang bola. Collar green merupakan area di sekeliling putting green dan apron merupakan daerah peralihan dari fairway ke collar atau putting green. Ketiga area ini dapat dengan jelas dibedakan di PGH karena sangat jelas terlihat perbedaannya pada jenis rumput yang digunakan dan ketinggian pemangkasannya. Jenis rumput yang digunakan di area putting green adalah Cynodon dactylon L. C. Rich cv Tifdwarf. Area collar green menggunakan Cynodon dactylon L. C. Rich cv Tifway 419 dan apron menggunakan rumput paetan Axonopus compressus. Ketinggian pemangkasan pada area putting green dipertahankan sekitar 3,5-4 mm agar bola dapat menggelinding dengan baik. Untuk area collar green ketinggian pemangkasan dipertahankan sekitar 5 mm. Hal ini dimaksudkan agar bola tidak mudah keluar dari area green. Ketinggian rumput pada area apron dipertahankan sekitar 20 mm. Media tanam green di PGH adalah pasir halus yang telah disaring dan berwarna hitam. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Munandar dan Hardjosuwignya 1990 tentang keuntungan pemilihan media tanam pasir, yaitu pasir menjamin aerasi, infiltrasi, perkolasi, dan relatif tahan terhadap pemadatan. Namun, media pasir juga mempunyai kelemahan, di antaranya, kapasitas tukar kation KTK pasir yang rendah dan mudah menyusut. Hal ini dapat diatasi