Pemupukan Pemeliharaan Area Nonpermainan

kandang, setelah itu pemupukan jarang sekali dilakukan dan bahkan tidak dilakukan kecuali sangat diperlukan. Pemupukan pohon besar biasanya menggunakan metode punch bar. Hal tersebut dikarenakan biaya yang diperlukan untuk pemupukan cukup besar jika semua pohon yang ada di PGH harus dipupuk secara rutin.

4.9.2.3 Penyiraman

Penyiraman tanaman dilakukan setiap hari bersamaan dengan penyiraman rumput pada area permainan. Penyiraman tanaman yang tidak terjangkau oleh sprinkler dilakukan selang plastik berdiameter 1 inchi dengan panjang 50 – 100 meter yang airnya berasal dari quick coupler. Kegiatan penyiraman juga bergantung pada keadaan cuaca. Pada saat musim kemarau, penyiraman dilakukan sampai dua kali sehari agar tanaman tidak mudah layu jika kondisi lapangan sangat panas. Penyiraman pada sore hari dilakukan pada kondisi khusus, terutama pada saat tanaman baru ditanam atau dipindahkan. Pada saat musim hujan, frekuensi penyiraman dilakukan berdasarkan intensitas curah hujan. Kegiatan penyiraman dilakukan oleh pekerja dari urusan pertamanan dan dibantu oleh pekerja dari urusan water system. Menurut Arifin dan Arifin 2005, untuk kawasan atau daerah yang memiliki kelembaban udara yang relatif tinggi, penyiraman pada pagi hari lebih baik daripada penyiraman pada sore hari, tujuannya untuk menghindari berkembangnya jamur. Oleh karena itu, penyiraman pada sore hari sedapat mungkin ditekan dan untuk mengantisipasi serangan jamur akibat hujan sore hari.

4.9.2.4 Penyiangan dan Pendangiran

Penyiangan merupakan kegiatan membersihkan taman dari gulma secara manual, yaitu dengan cara mencabuti gulma langsung dengan tangan sampai ke akarnya. Pendangiran adalah kegiatan menggemburkan tanah sambil menjaga tanaman tetap tersiangi. Alat yang digunakan dalam penyiangan adalah kored, sapu lidi, pengki, dan sarung tangan. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap harinya agar dapat mencegah pertumbuhan gulma serta dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman. Identifikasi gulma merupakan tindakan yang penting untuk mengendalikan gulma secara efektif dan ekonomis. Penyiangan gulma secara manual dengan cara fisik atau mekanik pada tanaman merupakan tindakan yang tepat, karena permasalahan yang sering terjadi jika pengendalian gulma dilakukan menggunakan herbisida adalah tidak hanya gulma yang mati, tetapi juga tanaman utamanya.

4.9.2.5 Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan dengan dua cara, yaitu cara manual dan cara kimiawi. Cara manual dilakukan dengan memangkas bagian tanaman yang sakit agar patogen tidak menular ke tanaman lain. Cara kimiawi dilakukan dengan pemberian insektisida pada tanaman yang terkena hama. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang tidak rutin karena hanya dilakukan pada saat tanaman terlihat gejala terserang hama dan penyakit. Alat yang digunakan adalah knapsack hand sprayer berkapasitas 15 liter. Beberapa jenis hama dan penyakit yang ditemukan pada tanaman saat kegiatan magang berlangsung dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Identifikasi Hama dan Penyakit Tanaman di PGH Jenis HPT Gejala Jenis Tanaman yang Terserang Hama Tanaman Rayap Ordo Hymenoptera Batang pohon keropos dan bolong Palem botol Hyophorbe lagenicaulis, Dadap merah Erythrina cristagali, Daun kupu-kupu Bauhinia purpurea, Pohon roda Hura crepitans Kepik Ordo Hemiptera Bercak coklat pada daun Crosandra Crosandra sp, Taiwan beauty Cuphea sp Ulat daun Ordo Lepidoptera Daun berlubang dan rusak Soka Ixora sp, Melati jepang Pseuderanthun varigatum Penyakit Tanaman Busuk pangkal batang Pangkal daun berwarna kecoklatan dan membusuk Palem botol Hyophorbe lagenicaulis Jamur Upas Upasia salmonicolor Daun layu dan rontok, kulit cabang busuk, dan tertutup oleh kerak berwarna merah jambu Bougenvil Bougenvillea apectabylis Bercak daun Adanya bercak kuning pada daun Pisang hias Heliconia spp. Sumber: Pengamatan di Lapang Pengendalian hama dan penyakit tanaman akan dilakukan jika telah terlihat adanya gejala awal serangan dan kegiatan pencegahan akan dilaksanakan pada tanaman yang ada di sekitar tanaman yang terserang penyakit. Perlakuan yang paling baik dalam mengendalikan HPT adalah usaha pencegahan secara rutin, bukan penyembuhan terhadap tanaman yang telah terserang. Pestisida lebih baik digunakan sebelum terjadinya serangan agar tidak menyebar daripada menghilangkan HPT yang sudah ada. Secara umum kegiatan pengendalian hama dan penyakit tanaman di PGH sudah cukup baik, tetapi perlu ditingkatkan lagi kegiatan pencegahan terhadap HPT.

4.9.2.6 Perbaikan Lanskap Taman dan Elemen Lainnya

Perbaikan lanskap taman merupakan kegiatan yang bersifat insidental dan disesuaikan dengan kebutuhan. Kegiatan ini meliputi penyulaman tanaman, pergantian tanaman yang rusak, penanaman tanaman baru di taman, dan perbaikan taman yang sudah dinilai tidak enak dipandang. Perbaikan elemen lanskap yang dilakukan pada saat kegiatan magang berlangsung adalah perbaikan bak pasir yang berada di sekitar area permainan. Bak pasir ini berfungsi menampung pasir