Batasan Studi SIMPULAN DAN SARAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Latar belakang pembangunan Padang Golf Halim PGH berawal dari adanya pemikiran untuk memanfaatkan lahan yang sebelumnya berupa hutan dan rawa-rawa yang terbengkalai menjadi sarana olahraga bermain golf bagi masyarakat luas terutama anggota TNI-AU. Selain itu, pembangunan PGH ini dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat sekitar dan keluarga besar TNI-AU yang berupa a. fasilitas bermain golf bagi keluarga TNI-AU; b. lahan pekerjaan kepada keluarga dan pensiunan anggota TNI-AU; c. lahan pekerjaan kepada perkumpulan pemuda yang berdomisili di daerah Halim atau yang disebut “Halim Boys” yang memiliki citra negatif di mata masyarakat. Pembangunan lapangan golf di Halim memberikan dampak yang sangat baik bagi lingkungan sekitar dan kondisi sosial ekonomi masyarakat karena selain dapat menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, didirikannya PGH juga telah mengubah pandangan masyarakat tentang daerah Halim itu sendiri. Menurut data karyawan Badan Pengelola Padang Golf Halim, tercatat pada bulan April 2012, jumlah karyawan yang tinggal di Kelurahan Halim Perdanakusuma yaitu 138 orang.Keinginan para anggota TNI-AU atas adanya sarana permainan golf inilah yang membuat pembangunan PGH dilaksanakan sendiri oleh anggota TNI-AU. Gambar 7. Plakat Pendiri dan Peresmian Padang Golf Halim Pendiri PGH bernama Ashadi Tjahyadi dengan dibantu oleh beberapa pihak, di antaranya, Fred Mamboo dan Suwoto Sukendar sebagai penasihat, Dr. Ibnu Sutowo dan Dadang Suprayogi sebagai pendukung, dan secara finansial mendapat bantuan dari Rahmat Saleh saat masih menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. Pelaksanaan pembangunan dipimpin oleh Ir. Hasan Maulana yang bekerja sama dengan Sugiharto, Mamit, dan Utja. Proses pembangunan PGH dilaksanakan secara swadaya dan bertahap mulai dari 9 holes kemudian dikembangkan menjadi 18 holes yang menjadi standar lapangan golf internasional. Lapangan golf inilah yang kemudian diberi nama Padang Golf Halim I PGH I. Kerja sama dengan Bank Indonesia terus dilanjutkan sehingga dapat dibuat 18 holes berikutnya yang menjadi PGH II. PGH I diresmikan oleh mantan Presiden RI Bapak Soeharto pada tanggal 14 Juli 1971 dan PGH II diresmikan pada tanggal 29 Juli 1982. Keberadaan Padang Golf Halim selanjutnya adalah di bawah lingkup usaha dan menjadi milik Yayasan TNI-AU Adi Upaya Yasau. Dalam rangka pembenahan organisasi dan tata kerja Padang Golf Halim, Yasau mengeluarkan Surat Keputusan tentang Pengesahan Anggaran Dasar Padang Golf Halim Nomor: SkepYasau020X1990 tanggal 04 Oktober 1990. Pengawakan dan pengelolaan organisasi Padang Golf Halim telah tertuang dalam Anggaran Rumah Tangga Badan Pengelola Padang Golf Halim. Sesuai dengan ADART Padang Golf Halim, pelaksanaan Manajemen Padang Golf Halim di samping mencari keuntungan berupa sisa hasil usaha SHU, juga mengemban fungsi sosial terutama bagi keluarga TNI-AU sehingga tidak menerapkan sistem Full Business Oriented. Bagi keluarga besar TNI-AU dapat bermain sepuasnya tanpa dikenakan biaya green fee, bahkan untuk anggota PIA Persatuan Istri Anggota dan sebagian anggota TNI-AU dibantu biaya caddie fee. Selain itu, Padang Golf Halim juga mendukung penuh kegiatan pertandinganlatihan yang diselenggarakan oleh TNI-AUPGAU. Selain mengalokasikan hasil yang didapat untuk pembagian keuntungan kepada Yasau, Badan Pengelola Padang Golf Halim dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas lapangan, kualitas pelayanan kepada para pegolf, serta menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh suatu padang golf agar dapat memuaskan pemain dan peminat golf, disamping dapat memberikan pendapatan yang layak bagi para karyawannya. Dalam organisasi APLGI Asosiasi Pemilik Lapangan Golf Indonesia Padang Golf Halim termasuk dalam kategoriterakreditasi “B”. Meskipun demikian, PGH dinilai masih memiliki reputasi yang baik. PGH merupakan salah satu lapangan golf dengan jumlah pengunjung yang sangat banyak dan merupakan tempat favorit bermain bagi para pejabat negara. Presiden RI saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono pun memiliki jadwal khusus dalam bermain golf di sini. PGH pernah menjadi tempat diselenggarakannya turnamen-turnamen besar berskala nasional dan internasional, di antaranya, Jakarta Golf Circuit, Indonesia Open, dan Seleksi Pekan Olahraga Nasional.

4.2 Konsep Dasar

Pembangunan lapangan golf di Halim yang pada awalnya merupakan hutan dan rawa secara tidak langsung menjadikan lingkungan di kawasan Halim lebih terawat. Lapangan golf PGH ini dibuat tidak dengan perombakan total hutan dan rawa menjadi sebuah lapangan golf, tetapi kondisi ekologi, topografi, vegetasi, dan satwa asli yang ada disana masih tetap dipertahankan. Oleh karena itu, PGH menjadi salah satu lapangan golf yang memiliki tingkat keragaman vegetasi dan satwa yang tinggi. Vegetasi di PGH juga terlihat sudah cukup tua, hal ini dapat dilihat, di antaranya, dari bentuk fisik vegetasi yang tinggi dan besar. Lapangan golf yang dibangun berdasarkan semangat gotong royong dari para anggota TNI-AU ini memiliki k onsep dasar ‘Hutan di Tengah Kota’. Konsep dasar ini dibuat karena memiliki beberapa alasan, di antaranya, tingkat keragaman vegetasi yang tinggi disertai dengan usia vegetasi yang rata-rata sudah cukup tua dan masih terlihat keanekaragaman satwa langka di tengah kota. Akan tetapi, konsep dasar ini kurang tepat jika menggunakan kata ‘hutan’ karena vegetasi yang ada di PGH sendiri bukan vegetasi yang biasanya tumbuh di hutan. Namun, konsep dasar ini sangat mendukung adanya konsep ruang terbuka hijau kota, khususnya bagi wilayah Halim. Dampak positif lainnya yang dapat dirasakan oleh lingkungan sekitar adalah dapat memberikan perbaikan iklim mikro dan menjadikan daerah resapan air untuk wilayah Halim dan sekitarnya. PGH terbagi menjadi dua lapangan golf, yaitu PGH I dan PGH II yang masing-masing memiliki jumlah hole sebanyak 18 hole. Desain dari tiap-tiap lapangan memiliki konsep alamiah, yaitu jenis rumput yang sudah tertanam untuk di daerah tee box dan fairway tidak dirubah kecuali untuk daerah green yang sesuai dengan peraturan internasional harus menggunakan rumput bermuda Cynodon dactylon. PGH merupakan tipe lapangan golf inti dengan 18 lubang dengan letak club house di tengah-tengah. Hal ini memudahkan pemain untuk memulai permainan dari hole 1 atau dari hole 10 terlebih dahulu.

4.3 Struktur Organisasi

Padang Golf Halim adalah salah satu badan usaha dari Yayasan Adi Upaya Yasau yang dikelola oleh Badan Pengelola Padang Golf Halim berdasarkan Surat Keputusan Nomor SkepYasau020X1990 tanggal 04 Oktober 1990 tentang Pengesahan Anggaran Dasar Padang Golf Halim. Badan Pengelola Padang Golf Halim memiliki atasan dengan jabatan tertinggi yaitu General Manager yang membawahi manajer operasi, manajer umum, manajer keuangan, manajer PGH I, manajer PGH II, dan manajer driving range DR. Secara keseluruhan, susunan organisasi PGH dapat dilihat pada Lampiran 3. Gambar 8 menyajikan struktur organisasi Badan Pengelola PGH. Kegiatan magang difokuskan pada kegiatan pemeliharaan lapangan dan dilakukan di bawah bimbingan serta pengawasan Bagian Kesiapan Lapangan Kabag Siaplap dan Bagian Pemeliharaan Lapangan Kabag Harlap. Kedua bagian inilah yang bertanggung jawab atas segala kegiatan pemeliharaan lapangan golf di PGH. Kepala Bagian Kesiapan Lapangan Kabag Siaplap merupakan staf pelaksana dari manajer operasi yang memiliki tugas merencanakan renovasi lapangan, menyiapkan data kebutuhan peralatan dan material pasir, pupuk, pestisida, dan lain-lain, merencanakan dan memantau sistem irigasi, merencanakan dan mengendalikan program keindahan PGH, serta mengumpulkan data penyusunan rencana kesiapan lapangan. Kepala Bagian Pemeliharaan Lapangan Kabag Harlap merupakan staf Manajer PGH III. Kabag Harlap beserta staf anggota bertugas merawat dan menyiapkan lapangan agar selalu dalam kondisi yang optimum, memelihara keindahan lapangan, dan mengendalikan sistem irigasi dan penyiraman. Dalam pelaksanaan tugasnya, Kepala Bagian Pemeliharaan Lapangan dibantu oleh Kepala Urusan Lapangan Kaur Lap beserta staf anggota, Kepala Urusan Pertamanan Kaur Taman beserta staf anggota, Kepala Urusan Water System Kaur Water System beserta staf anggota, dan Kepala Urusan Peralatan Kaur Pal.