Strategi Mempertahankan Pelayanan dan Mutu Strategi Melengkapi Kekurangan Fasilitas untuk Mempertahankan Kinerja PGH

Tabel 25. Rekomendasi Program Pengelolaan Padang Golf Halim Jenis Strategi Alternatif Strategi Program Penanggung Jawab Penetrasi Pasar Meningkatkan promosi tentang keberadaan dan keunggulan PGH. 1. Pembaharuan informasi PGH di website PGH 2. Promosi melalui majalah-majalah golf 1. Manajer Umun 2. Kabagum Pengembangan Produk Mempertinggi upaya pemeliharaan fasilitas, utilitas, sarana, prasarana, dan area nonpermainan agar terlihat lebih berestetika. 1. Pembuatan jadwal pemeliharaan yang rutin untuk area nonpermainan 1. Manajer Operasional 2. Manajer PGH I, II, dan DRPGH 3. Kabag Siaplap 4. Kaur Taman Pengembangan Produk Mempertahankan keunggulan dalam hal pelayanan dan mutu. 1. Pengubahan status kerja caddie sebagai karyawan 1. Manajer Umum 2. KabagOps Pengembangan Produk Merekrut supervisor lanskap di bidang pengelolaan untuk memimpin para pekerja di bagian pertamanan. 1. Perbaikan dan pembuatan taman. 2. Penugasan supervisor lanskap untuk melakukan kegiatan pemeliharaan nonpermainan 1. Manajer Operasional 2. Kabag Siaplap 3. Kaur Taman Pengembangan Produk Melengkapi kekurangan fasilitas yang dibutuhkan pengunjung untuk mempertahankan kinerja Padang Golf Halim sebagai sarana olahraga. 1. Pembuatan jalur sirkulasi golf cart di PGH I 1. Manajer Operasional 2. Manajer Umum 3. Manajer Keuangan SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kegiatan magang yang dilakukan selama tiga bulan telah banyak memberikan pelajaran, baik mahasiswa maupun pihak perusahaan mendapat keuntungan berupa pertukaran informasi. Terlebih bagi mahasiswa, kegiatan magang ini sangat menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan, dan keahlian dalam bidang arsitektur lanskap yaitu karena keterlibatannya secara langsung dalam kegiatan pemeliharaan lapangan golf. Kegiatan magang ini juga merupakan suatu momentum yang tepat untuk memadukan antara teori pemeliharaan yang didapat dengan kondisi sebenarnya di lapangan dan tidak semua teori ternyata dapat diterapkan secara utuh di lapangan. Salah satu faktornya adalah rumput yang digunakan pada PGH menggunakan jenis rumput Paetan Axonopous compressus pada tee box dan fairway. Hal ini sangat berlainan dengan kebanyakan literatur tentang pemeliharaan lapangan golf dengan rumput Bermuda Cynodon dactylon sebagai vegetasi yang dominan pada area permainan. Pemeliharaan lapangan golf PGH secara umum terbagi menjadi pemeliharaan area permainan, nonpermainan, fasilitas, utilitas, serta mesin dan peralatan. Semua kegiatan pemeliharaan ini memiliki sifat pemeliharaan yang rutin dan insidental. Pemeliharaan rutin pada area permainan meliputi pemangkasan, pemupukan, penyiraman, pengendalian gulma, pengendalian hama dan penyakit, kegiatan kultivasi, dan pemeliharaan hazard bunker dan danau buatan. Kegiatan insidental pada pemeliharaan area permainan meliputi kegiatan renovasi dan perbaikan pada lapangan seperti pergantian rumput dan renovasi total lapangan. Secara umum, pemangkasan pada area permainan di PGH sudah dilakukan dengan baik. Namun, untuk frekuensi dan ketinggian pangkas yang dipertahankan, PGH belum menemukan literatur yang sesuai dengan kondisi area permainan. Frekuensi dan ketinggian pangkas yang dapat disesuaikan dengan literatur hanya pada area green saja, selebihnya menyesuaikan dengan kondisi permainan di lapangan. Pelaksanaan pemeliharaan area nonpermainan masih kurang baik, terlebih untuk PGH I karena masih banyak taman-taman yang terbengkalai perawatannya bahkan perlu direnovasi ulang agar taman-taman tersebut bisa menjadi nilai tambah PGH sendiri. Secara menyeluruh, tiap aspek yang meliputi kegiatan pemeliharaan lapangan golf yang dilakukan PGH sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari rencana-rencana pemeliharaan yang memiliki metode kerja, jadwal kerja, tenaga kerja, struktur organisasi departemen pemeliharaan, dan indikator kualitas lapangan golf yang sudah cukup memenuhi standar. Kegiatan pemeliharaan di PGH dinilai perlu pengawasan yang lebih intensif lagi agar waktu pekerjaan dapat menjadi lebih efektif karena sangat terlihat motivasi dan kedisiplinan tenaga kerja masih kurang optimal. Permasalahan yang paling dianggap sulit untuk diatasi oleh pihak pengelola PGH adalah penanggulangan sampah. Strategi pengelolaan yang didapatkan untuk pengelola Padang Golf Halim berjumlah lima butir dengan urutan peringkatnya sebagai berikut: 1. Mempertinggi upaya pemeliharaan fasilitas, utilitas, sarana, prasarana, dan area nonpermainan agar terlihat lebih berestetika . 2. Merekrut supervisor lanskap di bidang pengelolaan untuk dapat memimpin para pekerja di bagian pertamanan. 3. Meningkatkan promosi tentang keberadaan dan keunggulan PGH. 4. Mempertahankan keunggulan dalam hal pelayanan dan mutu. 5. Melengkapi kekurangan fasilitas yang dibutuhkan pengunjung untuk mempertahankan kinerja Padang Golf Halim sebagai sarana olahraga.

5.2 Saran

1. Peningkatan sumber daya manusia baik kuantitas maupun kualitas perlu dilakukan, antara lain, dengan melakukan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kerja. 2. Pihak pengelola PGH harus lebih memperhatikan keadaan taman-taman yang sudah ada dan melakukan perubahan untuk mengubah taman-taman yang ada agar dimanfaatkan menjadi lebih baik, menarik, dan berestetika. Jadwal pemeliharaan rutin juga perlu dibuat untuk kegiatan pemeliharaan taman, serta harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya sebatas pada display area saja. 3. Peningkatan motivasi kerja karyawan perlu dilakukan, antara lain, dengan memberikan tunjangan-tunjangan, penghargaan, serta bonus bagi pekerja yang dinilai baik dalam bekerjanya atau dengan cara menaikkan sedikit gaji karyawan. 4. Pengawasan terhadap para pekerja lapang agar lebih intensif untuk meningkatkan kinerja para pekerja. Tindakan tegas terhadap karyawan yang sudah melakukan tindakan indisipliner sebaiknya tidak hanya diberikan berupa surat tertulis saja, melainkan tindakan yang nyata berupa pemberian sanksi dan lainnya. 5. Komunikasi dan koordinasi antara pihak atasan dan bawahan perlu ditingkatkan. Rapat rutin manajer operasi dengan bagian pemeliharaan juga perlu dilakukan serta perlu adanya evaluasi pada tiap kegiatan pemeliharaan secara rutin. 6. Pembuatan kompos dari sisa-sisa daun pohon dan bekas pemangkasan yang ada di area permainan sebaiknya dilakukan, sedangkan sampah nonorganik sebaiknya di recycle. 7. Lima alternatif strategi yang didapatkan dengan prioritasnya masing-masing diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak pengelola Padang Golf Halim untuk mengembangkan PGH menjadi lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Arifin HS dan Arifin NHS. 2005. Pemeliharaan Taman Edisi Revisi. Jakarta ID: Penebar Swadaya. Anjani P. 2007. Pemeliharaan Lanskap Lapangan Golf Klub Golf Bogor Raya [skripsi]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor. Beard JB. 1982. Turf Management for Golf Course. San Fransisco US: Burgess Publishing Company. Carpenter PL, Walker TD, dan Lanphear FO. 1975. Plants in the Landscape. San Fransisco US: W. H. Freeman. Chiara JD dan Koppelman LE. 1990. Standar Perencanaan Tapak. Jakarta ID: Penerbit Erlangga. David FR. 2011. Manajemen Strategi. Cetakan ke-12. Terjemahan Oleh Budi S. Strategic Management: Concepts and Cases, 12th ed. Jakarta ID: Salemba Empat. Davidson H, Mecklenburg R, dan Peterson C. 2000. Nursery Management Administration and Culture. New Jersey US: Prentice-Hall Inc. Emmons R. 2000. Turfgrass Science and Management Third Edition. New York US: Thompson Learning Inc. Fahmi M. 2002. Fisiologi Rumput dan Penerapannya. Seminar Asosiasi Superintendant Padang Golf Indonesia. Google. 2012. Padang Golf Halim. http:maps.google.com. [17 Januari 2012] Google. 2012. Padang Golf Halim. Google Earth Geo Eye 2012. [September 2012] Helphand KL. 1995. Learning from Linksland. Landscape Journal. 14 1 : 74-85. Klemme M. 1995. A View from the Rough. Michigan US: Sleeping Bears Press. Krisnawan T. 2003. Usaha Perbaikan Perakaran Rumput. Seminar Asosiasi Superintendant Padang Golf Indonesia. Lily S. 1999. Golf Course Tree Management. Michigan US: Ann Arbor Press Inc. McCarty LB. 2001. Best Golf Course Management Practices. New Jersey US: Prentice Hall Inc. Munandar A, Hardjosuwignyo S. 1990. Rumput Lanskap. Bogor ID: Life Science Inter University Center. Bogor Agricultural University. Ramasamy K. 2002. Irigation System: Operational and Management. Seminar Asosiasi Superintendant Padang Golf Indonesia.