Pemeliharaan Sistem Irigasi Pemeliharaan Utilitas

saluran drainase di bawah tanah agar air tidak mudah tergenang pada saat musim penghujan.

4.9.4.3 Pemeliharaan Sistem Jaringan Listrik

Pada pemeliharaan sistem jaringan listrik dikhususkan pada pemeliharaan sumber cadangan listik genzet. Genzet berkapasitas 500 KVA hanya digunakan jika sumber arus listrik dari PLN Kramat Jati terputus. Pemeliharaan genzet hanya berupa pemanasan mesin setiap pagi hari selama 30 menit. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga mesin selalu dalam kondisi siap pakai apabila sewaktu-waktu terjadi pemadaman listrik.

4.9.5 Kebersihan Area

Kebersihan area meliputi kebersihan area secara menyeluruh, yaitu area permainan dan nonpermainan. Kebersihan area ini merupakan salah satu tujuan pengelolaan dan pemeliharaan lanskap. Walaupun masalah kebersihan menjadi tanggung jawab bersama, perlu adanya tenaga kerja khusus yang harus melakukan pekerjaan tersebut. Kegiatan kebersihan meliputi penyapuan pada setiap area perkerasan dan rumput, pengangkutan sampah, serta penyediaan tempat sampah. Tempat sampah itu harus menyebar pada setiap hole. Diperlukan juga tersedianya lahan khusus sebagai tempat pembuangan akhir sampah yang tidak terlihat secara langsung oleh pemain sehingga tidak mengganggu keindahan. Masalah kebersihan yang terjadi di PGH adalah pembuangan sampah yang dilakukan tidak pada tempatnya. Hal tersebut diperparah oleh kenyataan bahwa tidak hanya pemain saja yang membuang sampah sembarangan melainkan para karyawan juga melakukan hal yang sama. Bahkan, intensitasnya lebih sering dilakukan oleh karyawan. Sampah yang menjadi sorotan di sini kebanyakan berasal dari bungkus rokok, puntung rokok, dan botol-botol minuman. Masalah lain adalah sampah organik yang berasal dari daun-daun yang berguguran hampir di seluruh area. Hal ini diakui oleh pihak pengelola yang salah dalam desain awal PGH dengan menggunakan tanaman yang mudah menggugurkan daunnya. Salah satu yang sangat disayangkan adalah sampah organik yang banyak tersebut tidak digunakan oleh pihak pengelola untuk dijadikan pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut, baik organik maupun anorganik sebagian dibakar dan sebagian lain dibiarkan begitu saja. Padahal, pembakaran sampah justru dapat menimbulkan asap yang dapat mencemari udara. Menurut Arifin dan Arifin 2005, walaupun sampah tetap dibakar, sebaiknya jangan di tempat yang dekat dengan area aktivitas. Berdasarkan pengamatan dan hasil analisis, pengelolaan mengenai limbah dan kebersihan di PGH masih dinilai kurang baik dan efisien. Sampah organik sebaiknya dibuat menjadi kompos dan tidak melakukan pembakaran sampah mengingat letak PGH yang sangat dekat dengan area pemukiman warga.