Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Kerja

Menurut Beard 1982, efisiensi mesin adalah penghematan waktu dan pekerja. Faktor-faktor penting dalam efisiensi mesin adalah mekanik yang berkualitas, inventarisasi stok suku cadang yang baik, buku panduan pemeliharaan, jenis suku cadang yang terbaru, dan sistem distribusi suku cadang yang cepat. Pemeriksaaan kondisi mesin sebelum dan sesudah digunakan merupakan kunci dari pemeliharaan mesin dan peralatan di PGH. Peralatan untuk kegiatan pemeliharaan yang terdapat di bagian pemeliharaan PGH dianggap sudah cukup lengkap, tetapi sudah banyak mesin dan peralatan di PGH yang sudah tua dan rentan akan kerusakan. Penambahan jumlah mesin dan pergantian mesin lama dengan mesin baru sebenarnya dapat mempercepat pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan meningkatkan efisiensi pemeliharaan, tetapi kebutuhan pergantian mesin lama dengan yang baru belum dapat terpenuhi karena terkait biaya anggaran pada perusahaan yang belum mencukupi sepenuhnya. Permasalahan lain yang kadang terjadi adalah keterbatasannya alat jika terjadi kerusakan pada alat yang lain saat dibutuhkan. Kegiatan pemeliharaan menjadi sedikit terhambat jika hal tersebut terjadi. Tabel 19 menunjukkan masa efektif beberapa peralatan pemeliharaan yang biasa digunakan dalam lapangan golf. Tabel 19. Masa Efektif Peralatan Pemeliharaan Lapangan Golf No Jenis Peralatan Masa Efektif PGH a Masa Efektif Pembanding b 1 Mesin potong rumput gendong 4 tahun 3 tahun 2 Alat-alat penyemprot sprayer 4 tahun 3 tahun 3 Cangkul dan garpu tanah 1 tahun 6 bulan 4 Sekop 1 tahun 6 bulan 5 Kape 2 tahun 2 bulan 6 Gunting pangkas 2 tahun 6 bulan 7 Sapu lidi 3 bulan 1 bulan 8 Golok dan arit 1 tahun 6 bulan 9 Masker pelindung 6 bulan 2 bulan a Hasil wawancara dengan pihak pengelola b Sumber Arifin dan Arifin 2005

4.10 Rencana Anggaran Biaya

Rencana anggaran biaya RAB di PGH dibuat pada awal term atau yang biasanya dimulai pada awal tahun dan dibuat setiap tahunnya untuk jangka waktu per tahun. RAB ini dibuat oleh manajer keuangan berdasarkan kebutuhan PGH yang dibahas di setiap rapat anggaran PGH. Penyusunan RAB bertujuan mengetahui pengalokasian prakiraan banyaknya dana yang dibutuhkan dalam kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien, serta untuk mencegah terjadinya defisit pada anggaran. Hal-hal yang diperhitungkan dalam penyusunan RAB adalah jenis kegiatan, kebutuhan alat dan bahan, prediksi kenaikan harga barang, kebijakan pimpinan PGH, rencana-rencana perubahan lainnya, dan biaya tak terduga. Jenis anggaran yang biasanya dialokasikan dalam penyusunan RAB adalah sebagai berikut: a. biaya karyawan, meliputi gaji dan upah, lembur, dan biaya kepentingan karyawan; b. biaya pemeliharaan lapangan, meliputi pembelian pupuk, pestisida, pembelian pasir untuk bunker dan top dressing, pemeliharaan sistem irigasi dan drainase, dan pemeliharaan area nonpermainan; c. biaya perawatan mesin, meliputi pembelian suku cadang, perbaikan mesin, serta pembelian mesin dan peralatan baru; d. biaya operasional, meliputi pembelian bahan bakar dan minyak, perjalanan dinas, transportasi, keperluan kantor, serta reparasi dan pemeliharaan kendaraan; e. biaya lainnya, meliputi kegiatan renovasi, jamuan, dan acara lainnya. Sumber dana yang pendapatan perusahaan diperoleh dari iuran keanggotaan membership, sponsorship, koperasi karyawan, restoran dan penjualan golf kit, serta iuran sewa kios yang terdapat di PGH. Persentase rencana anggaran biaya PGH dapat dilihat pada Lampiran 12.

4.11 Tenaga Kerja

Badan Pengelola Padang Golf Halim memiliki karyawan dengan status sebagai pengurus, pengawas, karyawan tetap, karyawan honorer, dan karyawan percobaan yang digaji tiap bulannya. Tipe karyawan di PGH terbagi menjadi dua, yaitu karyawan kantor dan karyawan lapangan. Karyawan kantor bertugas melaksanakan kegiatan yang bersifat administratif, sedangkan karyawan lapang melaksanakan kegiatan operasional di lapangan. Caddie PGH memiliki status sebagai pekerja lepas. Karyawan kantor bekerja setiap hari Senin hingga Sabtu, dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB. Untuk karyawan lapangan diberlakukan sistem kerja shift sehingga karyawan lapangan memiliki jam kerja yang berbeda- beda bergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan dan jumlah tenaga kerjanya. Setiap harinya jadwal bekerja karyawan lapangan diatur oleh Kepala Urusan masing-masing bidang. Absensi tenaga kerja dimonitor setiap hari oleh kepala urusan masing- masing bidang. Karyawan yang tidak hadir dengan alasan sakit harus dapat menunjukkan surat keterangan sakit dari dokter. Jika tidak hadir karena izin atau tanpa keterangan, akan dicatat sebagai cuti karyawan. Setiap karyawan mendapatkan cuti sebanyak 12 hari dalam setahun. Karyawan yang tidak hadir tanpa keterangan selama tiga hari berturut-turut, diberi surat teguran. Jam lembur juga dapat dilakukan setiap hari setelah jam kerja atau pada hari libur. Lembur karyawan akan dilaporkan kepada HRD sebagai pengatur besarnya uang lembur yang akan diterima karyawan. Fasilitas kesehatan juga diberikan bagi karyawan lapangan sebagai penunjang keselamatan pekerja yang meliputi peralatan keselamatan operasi dan asuransi keselamatan jiwa. Biaya kesehatan nantinya akan ditanggung oleh perusahaan dengan rujukan rumah sakit atau poliklinik. Syarat dan ketentuan berlaku untuk asuransi keselamatan jiwa ini. Selain itu, PGH juga menggunakan asuransi standar tenaga kerja, yaitu Jamsostek. Peralatan keselamatan operasi dan